
DAFTAR ISI
- Pengertian Konjungtivitis
- Jenis-jenis Konjungtivitis
- Penyebab Konjungtivitis
- Faktor Risiko Konjungtivitis
- Gejala Konjungtivitis
- Pengobatan Konjungtivitis
- Komplikasi Konjungtivitis
- Pencegahan Konjungtivitis
- FAQ
Pengertian Konjungtivitis
Konjungtivitis, atau yang lebih dikenal dengan mata merah, adalah peradangan atau infeksi pada konjungtiva. Konjungtiva sendiri merupakan membran transparan yang melapisi bagian putih mata (sklera) dan permukaan dalam kelopak mata.
Peradangan ini membuat pembuluh darah kecil di konjungtiva menjadi lebih terlihat, sehingga menyebabkan mata tampak merah atau merah muda.
Penyakit mata ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, hingga reaksi alergi. Meski begitu, gangguan ini jarang mempengaruhi penglihatan.
Selain itu, konjungtivitis paling sering menyerang anak-anak, karena penyakit mata ini bisa menyebar dengan cepat di sekolah dan tempat penitipan anak.
Jenis-Jenis Konjungtivitis
Ada beberapa jenis konjungtivitis yang dibedakan dari penyebabnya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Konjungtivitis Virus
Gangguan mata yang disebabkan oleh virus ini adalah jenis konjungtivitis yang paling umum. Jenis mata merah muda ini sangat menular dan sering menyebar di tempat tertentu, seperti sekolah dan tempat keramaian lainnya.
Masalah ini dapat menyebabkan mata merah terbakar dengan keluarnya cairan.
2. Konjungtivitis Bakteri
Masalah mata ini juga terbilang sangat menular. Infeksi dari bakteri menyebabkan mata menjadi berwarna merah muda.
Gangguan ini juga dapat menyebabkan rasa sakit pada mata dengan banyak nanah yang lengket di mata. Beberapa infeksi bakteri juga dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada keluarnya cairan.
3. Konjungtivitis Alergi
Masalah mata ini disebabkan oleh reaksi alergi terhadap serbuk sari, hewan, asap rokok, klorin kolam, asap mobil dan masih banyak lagi. Konjungtivitis ini tidak dapat menular.
Saat terjadi, kamu dapat merasa sangat gatal, merah dan berair, dan kelopak mata bisa menjadi bengkak.
Mata merah dan gatal-gatal? Ini pilihan obat untuk mengatasinya: 11 Rekomendasi Obat Tetes Mata untuk Redakan Gatal dan Kemerahan
Penyebab Konjungtivitis
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada tiga jenis utama yang menjadi penyebab gangguan pada mata ini, yaitu infeksi dari virus atau bakteri, serta alergi.
Meski begitu, ada beberapa penyebab lainnya yang bisa menimbulkan konjungtivitis, seperti:
- Reaksi terhadap obat tetes mata.
- Iritan terhadap shampoo, kotoran, asap, dan klorin.
- Jamur, amuba, dan parasit.
Konjungtivitis juga kadang-kadang disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Gonore dan Chlamydia adalah contoh PMS yang bisa menyebabkan konjungtivitis.
Faktor Risiko Konjungtivitis
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah pada mata ini, antara lain:
- Menggunakan lensa kontak, terutama pemakaian dalam jangka panjang.
- Paparan dari seseorang yang terinfeksi virus atau bakteri dari gangguan mata ini.
- Terpapar sesuatu yang membuat seseorang alami alergi.
Gejala Konjungtivitis
Gejala konjungtivitis beragam tergantung dengan jenis dan penyebabnya. Secara umum gejala-gejala konjungtivitis adalah:
- Mata merah di satu atau kedua mata.
- Mata juga sering terasa gatal dan seperti ada pasir.
- Mata dapat mengeluarkan cairan kental yang membentuk kerak pada malam hari, sehingga menyulitkan kamu membuka mata di pagi hari.
- Dapat juga ditemukan pembesaran kelenjar getah bening.
- Mata terasa terbakar dan/atau sakit.
- Kelopak mata bengkak.
- Penglihatan kabur.
- Mata sensitif terhadap cahaya.
- Keluar cairan berwarna hijau atau putih dari mata.
Nah, jika kamu mengalami Mata Merah Akibat Konjungtivitis, Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatannya dengan tepat.
Diagnosis Konjungtivitis
Untuk melakukan diagnosis, awalnya dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala dan riwayat kesehatan terkini terkait konjungtivitis.
Setelah itu, pemeriksaan penunjang dilakukan dengan mengambil sampel cairan yang mengalir dari mata untuk dianalisis di laboratorium (kultur).
Pemeriksaan laboratorium ini dapat membantu dokter untuk menentukan penyebab terjadinya gangguan. Contohnya, disebabkan bakteri, virus, alergi, atau masalah lainnya. Setelah itu, penentuan untuk penanganan yang tepat bisa dilakukan.
Pengobatan Konjungtivitis
Penanganan pada gangguan mata ini tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa cara pengobatannya:
- Untuk konjungtivitis virus, dokter tidak akan memberikan antibiotik, karena biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu sampai tiga minggu. Untuk menimbulkan rasa lebih nyaman, tempelkan kain basah yang sejuk di mata.
- Konjungtivitis bakterial bisa diatasi dengan pemberian obat tetes mata atau salep antibiotik. Namun, jika konjungtivitis disebabkan oleh gonorrhea atau klamidia, diperlukan antibiotik oral.
- Konjungtivitis alergi dapat ditangani dengan pemberian vasokonstriktor, antihistamin, dan tetes mata steroid. Cara ini dapat membantu untuk mengatasi rasa gatal dan bengkak.
Penanganan umum bersifat simtomatik untuk segala jenis konjungtivitis, yaitu kompres mata dengan air hangat 5-10 menit 4 kali sehari untuk meringankan rasa tidak nyaman.
Selain itu, dapat juga diberikan air mata buatan. Bagi pengidap konjungtivitis yang menggunakan lensa kontak, dianjurkan untuk tidak mengenakan lensa kontak sampai mata benar-benar sembuh.
Komplikasi Konjungtivitis
Konjungtivitis biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, komplikasi berikut dapat terjadi:
- Masalah penglihatan kronis
- Kerusakan kornea
- Penyebaran infeksi ke bagian lain tubuh
Pencegahan Konjungtivitis
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah konjungtivitis:
- Jaga kebersihan tangan dan jangan menyentuh mata dengan tangan.
- Lebih sering mencuci tangan.
- Gunakan handuk dan lap bersih setiap hari.
- Jangan berbagi handuk atau waslap.
- Ganti sarung bantal sesering mungkin.
- Batasi penggunaan kosmetik mata, seperti maskara.
- Jangan berbagi kosmetik mata atau barang perawatan mata pribadi.
- Hindari pemicu alergi.
- Rutin membersihkan lensa kontak, terutama sebelum digunakan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan pada dokter jika mengalami gejala konjungtivitis, terutama:
- Bayi baru lahir dengan gejala konjungtivitis
- Nyeri mata yang parah
- Penglihatan kabur yang tidak membaik
- Sensitif terhadap cahaya
- Demam
Bila kamu atau anggota keluarga ada yang mengalami keluhan pada mata, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter spesialis mata di Halodoc.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Diperbarui pada 24 September 2025
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Conjunctivitis (Pinkeye).
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Pink eye (conjunctivitis).
Kids Health. Diakses pada 2025. Pinkeye (Conjunctivitis).
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2025. Conjunctivitis: What Is Pink Eye?
FAQ
1. Apakah konjungtivitis menular?
Ya, konjungtivitis virus dan bakteri sangat menular. Konjungtivitis alergi dan iritasi tidak menular.
2. Berapa lama konjungtivitis berlangsung?
Konjungtivitis virus biasanya sembuh dalam 1-2 minggu. Konjungtivitis bakteri biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan pengobatan antibiotik. Konjungtivitis alergi dapat berlangsung selama terpapar alergen.
3. Bisakah konjungtivitis menyebabkan kebutaan?
Konjungtivitis jarang menyebabkan kebutaan, tetapi komplikasi seperti kerusakan kornea dapat memengaruhi penglihatan.


