halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Nasal Endoskopi

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

Endoskopi adalah prosedur medis yang termasuk dalam kategori invasif minimal. Nasal endoskopi atau rhinoskopi dilakukan oleh seorang otolaringologi atau ahli THT. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat berupa tabung tipis dan kaku dengan serat kabel optik. Alat ini terhubung dengan kamera video dan sumber cahaya yang kemudian akan menampilkan gambar pada layar.

Penyebab Nasal Endoskopi Dilakukan

Nasal endoskopi dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan pada bagian telinga, hidung, maupun tenggorokan. Permasalahan ini seperti penyumbatan pada hidung, mimisan, polip hidung, rhinosinusitis, tumor pada hidung, dan kehilangan kemampuan untuk mencium. Melalui prosedur ini, dokter bisa mendapatkan perincian spesifik seperti area pembengkakan jaringan hidung atau terjadinya perdarahan.

Tidak hanya itu, prosedur ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi adanya sel kanker. Dokter menggunakan teknik ini untuk pengobatan pada anak, seperti mengambil benda asing yang masuk ke hidung. Nasal endoskopi umum dilakukan untuk mengamati perawatan dari gangguan kesehatan tertentu yang terjadi pada area ini, seperti perkembangan polip hidung.

Siapa Saja yang Membutuhkan Nasal Endoskopi?

Kamu membutuhkan melakukan nasal endoskopi ketika kamu mengalami beberapa kondisi, seperti:

  • Mengalami infeksi hidung.
  • Penyumbatan hidung yang tidak kunjung membaik.
  • Memiliki polip hidung.
  • Kehilangan kemampuan penciuman secara tiba-tiba.
  • Mengalami mimisan secara berulang.
  • Sinusitis kronis.
  • Terdapat benda asing pada hidung.
  • Gangguan pernapasan saat tidur.
  • Berisiko mengalami kanker hidung atau tenggorokan.

 

Prosedur Nasal Endoskopi

Sebelum melakukan prosedur, pasien diberikan anestesi atau bagian hidung disemprot dengan cairan dekongestan topikal terlebih dahulu. Lalu, dokter memasukkan alat endoskop melalui satu sisi hidung.

Ketika alat masuk ke dalam lubang hidung, pasien mungkin merasa sedikit tidak nyaman. Jika memang demikian, beritahukan pada dokter. Pasien mungkin akan membutuhkan lebih banyak anestesi lokal atau ukuran alat endoskopi yang lebih kecil.

Setelah itu, alat akan didorong lebih ke dalam untuk melihat bagian rongga hidung dan sinus dan mengulangi pemeriksaan yang sama untuk lubang hidung lainnya. Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ikuti pula saran dokter terkait dengan obat-obatan yang harus dikonsumsi setelah prosedur dilakukan. Pada beberapa kasus, dokter menyarankan untuk melakukan nasal endoskopi ulang untuk melihat perkembangan kesehatan pasien setelah metode pertama dilakukan.

Setelah prosedur pemeriksaan berlangsung, umumnya pasien diperbolehkan untuk langsung pulang ke rumah. Tenggorokan juga akan dirasakan tidak nyaman beberapa jam setelah proses nasal endoskopi. 

 

Dimana Melakukan Nasal Endoskopi

Prosedur nasal endoskopi bisa dilakukan di rumah sakit atau klinik mana saja yang memiliki peralatan medis penunjang yang lengkap. .Tak hanya itu, penyedia layanan kesehatan juga harus memiliki ahli bedah atau ahli THT yang berpengalaman dalam melakukan prosedurnya.

 Kapan Harus Melakukan Nasal Endoskopi?

Rhinosinusitis merupakan gangguan kesehatan yang sering ditemui, sehingga mengharuskan pasien melakukan prosedur ini. Gejalanya seperti penyumbatan pada hidung, keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau dari hidung, dan wajah terasa nyeri. Selain itu, dokter sering menggunakan metode nasal endoskopi untuk mencari pembengkakan dan polip hidung.

Kapan saja kamu mengalami gangguan yang tidak biasa dan membuat kamu tidak nyaman pada area telinga, hidung, maupun tenggorokan, segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter. Biasanya, dokter menyarankan untuk melakukan metode ini jika memang diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dan lebih mendalam. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kamu dapat melakukan janji temu dengan dokter di rumah sakit yang terbaik menurut kamu.

Berapa Lama Proses Nasal Endoskopi?

Kebanyakan proses nasal endoskopi tidak akan berjalan lama. Biasanya, proses nasal endoskopi membutuhkan waktu kurang dari dua menit. Nasal endoskopi umumnya tidak menyebabkan rasa sakit pada pasien yang melakukannya. Namun, kamu akan merasakan sensasi tekanan pada hidung akibat alat yang masuk ke dalam hidung.

Efek Samping Nasal Endoskopi

Tindakan ini merupakan salah satu pemeriksaan yang terbilang aman. Namun, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi pada pasien yang melakukan pemeriksaan ini, seperti:

  • Reaksi alergi terhadap tindakan anestesi atau dekongestan.
  • Pingsan.
  • Mimisan.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika dalam beberapa hari setelah tindakan, efek samping tidak membaik atau tenggorokan semakin memburuk, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kembali di rumah sakit.

Jika dokter menyarankan untuk mengonsumsi beberapa obat-obatan, sebaiknya ikuti saran yang diberikan dokter. Kamu bisa cek kebutuhan medis dan obat yang diperlukan melalui aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2019. Nasal Endoscopy.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Nasal Endoscopy.

Diperbarui pada 13 Juni 2022. 

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp