
DAFTAR ISI
- Apa Itu Pil Eximer?
- Manfaat Pil Eximer
- Dosis dan Cara Penggunaan Pil Eximer
- Efek Samping Pil Eximer
- Penggunaan untuk Ibu Hamil
Apa Itu Pil Eximer?
Chlorpromazine, atau yang sering disebut pil eximer, adalah obat yang digunakan untuk menangani gangguan psikotik dan beberapa jenis penyakit kejiwaan berat.
Selain itu, obat ini juga bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan lainnya.
Pada orang dewasa, eksimer umumnya digunakan untuk meredakan mual, muntah, cegukan kronis, hingga gejala tetanus.
Sementara itu, pada anak-anak usia 1–12 tahun, obat ini kerap diresepkan untuk mengatasi perilaku agresif atau hiperaktif.
Eksimer termasuk antipsikotik generasi pertama (FGA) yang umumnya dikonsumsi secara oral sesuai dosis yang diresepkan dokter.
Walaupun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, obat ini akan diproses oleh tubuh dan dikeluarkan melalui urine, feses, serta empedu.
Karena termasuk obat keras, eksimer hanya boleh digunakan dengan resep dokter dan tidak boleh kami konsumsi sembarangan.
Manfaat Pil Eximer
Pil eksimer memiliki beragam manfaat, baik untuk mengatasi gangguan psikotik maupun masalah fisik tertentu.
Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan obat ini antara lain:
- Gangguan kejiwaan kronis, seperti skizofrenia
- Gangguan bipolar I (manic-depressive)
- Agitasi akut dengan perilaku meledak-ledak
- Mual dan muntah berat
- Cegukan kronis (lebih dari 48 jam)
- Mengurangi rasa cemas sebelum operasi
- Porfiria intermiten akut (gangguan metabolisme tubuh)
- Terapi tambahan untuk sindrom serotonin
- Mual dan muntah akibat migrain
Efektivitas eksimer dalam mengatasi gangguan bipolar terbukti dapat meredakan episode manik, seperti energi berlebih, penurunan kebutuhan tidur, rangsangan berlebihan, dan perilaku impulsif.
Selain itu, obat ini juga bermanfaat untuk terapi jangka pendek pada perilaku agresif pada anak-anak.
Jika kamu butuh teman bicara, Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa dihubungi kapan pun dan di mana pun.
Dosis dan Cara Penggunaan Pil Eximer
Pil eksimer tersedia dalam bentuk tablet atau cairan oral. Dosis dapat berbeda pada setiap orang, tergantung kondisi medis yang dialami. Umumnya, obat ini dikonsumsi 2–4 kali sehari.
Eximer juga tersedia dalam bentuk larutan suntik dengan dosis 25 mg/mL untuk kebutuhan medis tertentu.
Pengidap alergi terhadap chlorpromazine, pengonsumsi alkohol, serta mereka yang memiliki riwayat demensia, penyakit jantung, parkinson, tumor otak, atau penyakit kronis lain sebaiknya menghindari penggunaan obat ini.
Kami perlu memberi tahu dokter tentang riwayat kesehatan secara lengkap sebelum menggunakan eksimer, dan tidak boleh menghentikan pemakaian tanpa arahan medis.
Resep ini juga tidak boleh diberikan kepada orang lain karena dosis dan reaksinya bisa berbeda.
Efek Samping Pil Eximer
Efek samping umum yang mungkin muncul meliputi kantuk, mulut kering, hidung tersumbat, penglihatan kabur, sembelit, hingga kesulitan mencapai orgasme. Kondisi ini biasanya membaik seiring waktu.
Namun, segera hubungi tenaga medis jika muncul gejala serius, seperti:
- Reaksi alergi: ruam, gatal, bengkak di wajah atau tenggorokan
- Infeksi: demam, batuk, sakit tenggorokan
- Sindrom neuroleptik: demam tinggi, otot kaku, jantung berdebar, kebingungan
- Peningkatan hormon prolaktin: pembesaran payudara, keluarnya cairan dari puting, gangguan menstruasi
- Masalah hati: nyeri perut kanan atas, mual, urine gelap, kulit dan mata menguning
- Tekanan darah rendah: pusing, lemas, pandangan buram
- Gejala ekstrapiramidal (EPS): gerakan tubuh tidak terkontrol, tremor, kejang, otot kaku, jalan tidak stabil
Pahami informasi lebih lanjut seputar Kesehatan Mental – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya di sini.
Penggunaan untuk Ibu Hamil
Penggunaan eksimer pada trimester terakhir kehamilan berpotensi menimbulkan gangguan pernapasan, kesulitan makan, atau gejala penarikan diri pada bayi baru lahir.
Menghentikan obat secara mendadak selama kehamilan juga bisa memicu gejala tertentu.
Oleh karena itu, kami wajib segera berkonsultasi dengan dokter jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan agar mendapatkan pengawasan medis yang tepat.
Ingat, pil eksimer termasuk obat keras, penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan dokter untuk meminimalkan risiko efek samping.
Kamu juga bisa tanya dokter spesialis kejiwaan atau psikiater di Halodoc jika punya pertanyaan terkait obat ini.
Psikiater akan selalu siaga memberikan penjelasan mengenai penggunaan, manfaat, dan efek samping obat ini.
Tunggu apa lagi? Yuk hubungi psikiater di Halodoc dengan cara klik banner di bawah ini!



