Artikel
halodoc-banner
  • Beranda
  • Artikel
  • Aplikasi
  • Riwayat
MENU
close
BerandaArtikelObat & VitaminTanya DokterRumah SakitJanji MedisAplikasiRiwayat
  • twitter-icon
  • facebook-icon
  • instagram-icon
  • youtube-icon
playstore-image
appstore-image
search
Home
Kesehatan
Rabun Dekat
search
close

Rabun Dekat

Ditinjau oleh 
dr. Rizal Fadli
dr. Rizal Fadli
 
undefinedundefined

Rabun dekat adalah kondisi yang membuat pengidapnya tidak bisa melihat objek yang berada di jarak dekat dengan jelas. Sementara itu, objek yang berada pada jarak jauh bisa terlihat dengan jelas. 

Kondisi ini disebut juga dengan hipermetropi dan bisa terjadi akibat adanya gangguan pada mata. Rabun dekat yang terjadi pada bayi dan anak-anak tidak perlu dikhawatirkan, karena akan membaik seiring dengan perkembangan organ mata. 

Secara umum, hipermetropi terjadi karena ada kerusakan atau tidak normal pada bentuk kornea maupun lensa mata. Kelainan inilah yang menyebabkan objek menjadi tidak terlihat dengan jelas saat berada dalam jarak dekat. 

Gejala Rabun Dekat

Pada umumnya, gejala akan terjadi saat kamu menginjak usia di atas 40 tahun karena adanya kekurangan dalam kemampuan penglihatan seiring bertambahnya usia. Namun, kondisi ini tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak kecil. Rabun dekat pada anak-anak tidak menyebabkan penglihatan bermasalah dan akan membaik seiring dengan bertambahnya usia.

Secara umum, ada beberapa gejala yang bisa dialami oleh pengidap kelainan mata ini, antara lain:  

  • Mata berair.
  • Kesulitan membaca.
  • Terserang sakit kepala.
  • Objek dalam jarak dekat tidak terlihat fokus. 
  • Mata akan terasa lelah usai fokus melihat objek dalam jarak dekat.
  • Harus menyipitkan mata untuk dapat melihat objek dekat. 

Penyebab Rabun Dekat

Penyebab kondisi ini adalah kelainan pada lensa mata. Jadi, cahaya yang masuk ke mata dengan tidak terfokus di dalam retina, tetapi terfokus pada bagian belakang. 

Hal tersebut terjadi karena kornea terlalu datar atau kurang melengkung, lensa yang kurang tebal dan pendeknya bola mata.

Faktor Risiko Rabun Dekat

Beberapa faktor di bawah ini bisa menyebabkan kelainan mata ini, di antaranya adalah:

  • Faktor Usia. Penyakit rabun dekat akan sering terjadi pada usia diatas 40 tahun.
  • Faktor Genetika. Rabun dekat merupakan salah satu penyakit yang bisa diwariskan oleh orang tua atau keluarga.

Diagnosis

Diagnosis bisa dilakukan melalui tes penglihatan. Dokter akan melakukan tes untuk menilai ketajaman penglihatan, caranya dengan meminta membaca huruf-huruf yang ada di papan khusus.

Huruf-huruf tersebut memiliki ukuran yang bervariasi serta jarak yang berbeda-beda. Melalui pemeriksaan ini, bisa diketahui juga apakah gejala yang muncul merupakan tanda rabun dekat atau penyakit mata lain, seperti miopi dan mata silinder. 

Pengobatan Rabun Dekat

Pengobatan dilakukan untuk membantu memfokuskan cahaya ke retina. Oleh karena itu, objek yang berada di jarak dekat bisa terlihat dengan lebih jelas. 

Nah, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit rabun dekat, yaitu:

Penggunaan Kacamata. Kacamata yang digunakan bagi pengidap rabun dekat, berbeda dengan kacamata lainnya. Karena kacamata untuk penyakit ini mempunyai lensa yang ujungnya lebih tebal, sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami.

Lensa Kontak. Lensa kontak digunakan untuk mengatasi penyakit ini serta mempunyai fungsi sama seperti kacamata.

Operasi. Operasi yang paling dapat diandalkan untuk mengatasi kondisi ini adalah operasi laser. Pengidap yang telah menjalani operas laser, tidak perlu dilakukan rawat inap di rumah sakit. Namun biasanya pengidap harus memeriksakan diri kembali ke klinik atau rumah sakit setelah beberapa waktu. 

Komplikasi

Jika dibiarkan tanpa penanganan tepat, hipermetropi bisa memicu komplikasi. Kondisi ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami cedera, mata juling, mata lelah, serta mata malas. 

Maka dari itu, penting untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter mata untuk mencegah risiko munculnya komplikasi. 

Pencegahan Rabun Dekat

Penyakit ini merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi mata, seperti:

  • Menggunakan penarangan yang cukup.
  • Mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang lengkap.
  • Menggunakan kacamata yang tepat.
  • Mengenali gejala-gejalanya dan segera memeriksakan ke dokter mata saat dirasa ada gangguan.
  • Melindungi mata dari sinar matahari dengan menggunakan topi dan kacamata hitam.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika merasa mengalami gejala rabun dekat atau gangguan mata lainnya, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter mata. Biar lebih mudah, buat janji medis dengan dokter terbaik melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi: 
National Institute of Health. Diakses pada 2022. National Eye Institute. Farsightedness.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Farsightedness.
Healthline. Diakses pada 2022. Farsightedness.
Diperbarui pada 1 Juli 2022.

Topik Terkini

Lihat Semua

Artikel Terkait

jangan-keliru-ini-cara-memilih-kacamata-baca-yang-tepat-halodoc
Jangan Keliru, Ini 6 Cara Memilih Kacamata Baca yang Tepat
Presbiopi
4 menit
Penyebab Terjadinya Rabun Dekat di Usia Muda
Penyebab Terjadinya Rabun Dekat di Usia Muda
Rabun Dekat
Peduli Mata Sehat, Ini Bedanya Mata Minus dan Mata Silinder
Peduli Mata Sehat, Ini Bedanya Mata Minus dan Mata Silinder
Rabun Jauh
Intip 8 Makanan Sehat yang Baik untuk Mata
Intip 8 Makanan Sehat yang Baik untuk Mata
Degenerasi Makula
Usia Pengaruhi Rabun Dekat, Ini Alasannya
Usia Pengaruhi Rabun Dekat, Ini Alasannya
Rabun Dekat
rabun jauh
Ketahui Bedanya Rabun Jauh dan Dekat
Rabun Dekat
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp