Ramsay Hunt Syndrome

DAFTAR ISI
- Apa Itu Ramsay Hunt Syndrome?
- Penyebab Ramsay Hunt Syndrome
- Faktor Risiko Ramsay Hunt Syndrome
- Gejala Ramsay Hunt Syndrome
- Apa Kata Studi tentang Ramsay Hunt Syndrome?
- Diagnosis Ramsay Hunt Syndrome
- Pengobatan Ramsay Hunt Syndrome
- Pencegahan Ramsay Hunt Syndrome
- Komplikasi Ramsay Hunt Syndrome
Apa itu Ramsay Hunt Syndrome?
Ramsay Hunt syndrome adalah komplikasi dari herpes zoster yang menyerang saraf wajah. Penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan pada wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang terinfeksi.
Kasus sindrom Ramsay Hunt ditemukan pertama kali oleh James Ramsay Hunt di Amerika Serikat pada tahun 1907, oleh sebab itu dinamakan Ramsay Hunt Syndrome.
Waspada, Kerusakan Mata Akibat Ramsay Hunt Syndrome Berulang.
Penyebab Ramsay Hunt Syndrome
Sama seperti cacar air dan herpes, Ramsay Hunt syndrome disebabkan oleh virus Varicella zoster. Bila kamu pernah mengalami cacar air atau bahkan cacar api, maka juga berisiko mengalami sindrom Ramsay Hunt karena virus tersebut bisa hidup kembali di saraf.
Sindrom Ramsay Hunt terjadi ketika virus Varicella zoster yang terdapat di saraf wajah, terutama saraf kranial, aktif atau hidup kembali dan memengaruhi wajah, lidah, dan telinga bagian dalam.
Begini Cara Mencegah Cacar Air yang bisa Menular Lewat Udara.
Fakta tentang Penyakit Ramsay Hunt Syndrome
1. Ramsay Hunt Syndrome pertama kali dijelaskan di tahun 1907 oleh James Ramsay Hunt.
2. Meski bisa sembuh setelah pengobatan, ada kemungkinan kecil penyakit ini kambuh di kemudian hari. Terutama jika seseorang mengalami penurunan sistem imun.
3. Stres dan kelelahan ekstrem bisa memicu reaktivasi virus Varicella zoster, yang kemudian menyebabkan Ramsay Hunt Syndrome.
Faktor Risiko Ramsay Hunt Syndrome
Sama seperti beberapa penyakit, sindrom Ramsay Hunt juga bisa menyebabkan faktor risiko yang perlu diperhatikan, diantaranya:
- Sindrom ini dapat terjadi pada siapa saja, terutama yang pernah mengalami cacar air. Umumnya sindrom Ramsay Hunt menyerang orang dewasa yang lebih tua dan berusia di atas 60 tahun.
- Reaktivasi virus Varicella zoster bisa menyebabkan cacar air pada orang yang sebelumnya belum pernah terkena cacar air.
- Hati-hati jika kamu memiliki sistem kekebalan atau imun tubuh yang rentang, karena rawan terserang penyakit ini.
- Memiliki riwayat penyakit berat seperti diabetes, autoimun, kanker, dan HIV/AIDS.
- Individu yang belum pernah divaksinasi cacar air dan herpes.
Jika mulai mengalami gejala sindrom Ramsay Hunt, sebisa mungkin hindari kontak fisik dengan:
- Siapapun yang belum pernah terkena cacar air atau belum pernah menerima vaksin cacar air.
- Orang dengan tingkat sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Bayi baru lahir.
- Wanita hamil.
Gejala Ramsay Hunt Syndrome
Terdapat dua gejala utama pada Ramsay Hunt syndrome, yaitu:
- Ruam merah yang melepuh dan berisi cairan yang bisa berada di sekitar telinga yang terinfeksi.
- Wajah menjadi lemah bahkan lumpuh pada bagian yang sama dengan telinga yang terinfeksi.
Gejala lain yang mungkin muncul dari penyakit ini antara lain:
- Sakit telinga.
- Kehilangan pendengaran.
- Telinga berdenging (tinnitus).
- Kesulitan menutup satu mata.
- Vertigo.
- Mati rasa.
- Mulut dan mata kering.
Jika kamu mengalami lemah atau lumpuh pada wajah, biasanya hal ini ditandai dengan salah satu sudut mulut yang turun.
Ketahui juga perbedaan antara Cacar Air dan Herpes Zoster.
Apa Kata Studi tentang Ramsay Hunt Syndrome?
Studi berjudul A case study of Ramsay Hunt Syndrome in conjunction with cranial polyneuritis yang dipublikasikan oleh Medicine (2017) mengungkapkan bahwa, Ramsay Hunt Syndrome disebabkan oleh virus Varicella zoster yang dapat menyerang saraf-saraf penting di wajah dan telinga. Contohnya, seperti saraf vestibular, trigeminal, dan koklea, yang menyebabkan masalah pada saraf wajah dan pendengaran.
Gejala dari penyakit ini cukup bervariasi dari setiap kasus yang ada. Hal ini tergantung dari kondisi fisik pasien dan rute infeksi yang terjadi di tubuh.
Penelitian klinis mengungkapkan bahwa, intervensi teraupetik tepat waktu menggunakan akupuntur dan pengobatan, merupakan kunci utama untuk mencapai pemulihan yang lebih baik pada pengidap Ramsay Hunt Syndrome.
Diagnosis Ramsay Hunt Syndrome
Diagnosis penyakit ini memerlukan beberapa tahapan, antara lain wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
1. Wawancara medis
Umumnya, dokter akan menanyakan gejala utama yang dialami pasien, seperti kelumpuhan wajah (biasanya pada satu sisi wajah), ruam atau lepuhan pada telinga atau langit-langit mulut, nyeri telinga, dan gangguan pendengaran.
Riwayat infeksi herpes zoster sebelumnya atau masalah kekebalan tubuh juga penting untuk diketahui, karena ini dapat membantu mengidentifikasi potensi reaktivasi virus.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengamati tanda-tanda klinis yang mencurigakan dan membantu mengonfirmasi diagnosis klinis.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa kelumpuhan wajah yang tidak simetris.
Biasanya pasien akan diminta untuk melakukan gerakan wajah seperti mengedipkan mata, tersenyum, atau mengangkat alis untuk menilai derajat kelumpuhan.
Salah satu tanda khas RHS adalah munculnya ruam vesikular pada telinga luar (daerah aurikula) atau langit-langit mulut, yang akan diperiksa dengan seksama. Ruam ini biasanya terasa sangat nyeri.
Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik tambahan untuk memeriksa pendengaran, serta mengetahui apakah ada gangguan pendengaran atau tinnitus.
3. Pemeriksaan Penunjang
Selain wawancara medis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang mungkin akan dilakukan, seperti:
- Tes darah. Pemeriksaan darah untuk mengonfirmasi adanya infeksi herpes zoster. Tes ini akan menunjukkan keberadaan antibodi terhadap virus Varicella zoster.
- MRI atau CT scan. Meskipun pemeriksaan fisik dan wawancara medis dapat memberikan diagnosis yang kuat, gambar seperti MRI atau CT scan kadang diperlukan untuk mengevaluasi kemungkinan adanya kelainan lain di otak atau saraf wajah.
- Elektromiografi (EMG). Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk menilai aktivitas listrik di otot wajah yang terkena kelumpuhan. EMG membantu dalam menentukan seberapa parah kerusakan saraf wajah dan untuk membedakan antara kelumpuhan wajah akibat RHS dan penyebab lainnya.
PCR (Polymerase Chain Reaction). Jika diperlukan, tes PCR dari cairan vesikel atau cairan serebrospinal (CSF) bisa dilakukan untuk mendeteksi DNA virus Varicella zoster dan membantu mengonfirmasi diagnosis. Tes ini sangat sensitif dan dapat mengidentifikasi virus dengan akurat.
Pengobatan Ramsay Hunt Syndrome
Pengobatan Ramsay Hunt syndrome meliputi:
1. Pengobatan medis
Dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat, seperti:
- Obat antivirus yang diindikasikan untuk mengobati infeksi atau mengurangi gejala, seperti asiklovir atau valasiklovir.
- Kortikosteroid seperti prednison digunakan untuk mengurangi peradangan pada saraf.
- Pereda nyeri untuk mengurangi nyeri. Rekomendasinya bisa kamu cari tahu pada artikel berikut ini: Ini 5 Rekomendasi Obat Pereda Nyeri yang Ampuh di Apotek.
- Berbagai obat yang diindikasikan untuk meredakan gejala vertigo.
- Obat anti kejang seperti karbamazepin yang digunakan untuk mengobati nyeri persisten.
2. Pengobatan mandiri di rumah
Selain dengan obat-obatan medis, ada beberapa metode pengobatan rumahan untuk membantu mengatasi gejala Ramsay Hunt syndrome, seperti:
Gunakan obat tetes mata yang direkomendasikan dokter untuk mencegah mata kering.
Menggunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit yang dialami.
Jika mengalami sakit pada mata, gunakan penutup mata untuk mencegah risiko iritasi.
Pencegahan Ramsay Hunt Syndrome
Ramsay Hunt syndrome dapat dicegah dengan vaksin cacar air untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi virus cacar air. Jika berusia di atas 50 tahun, gunakan juga vaksin herpes zoster.
Perlu diketahui bahwa, Ramsay Hunt syndrome tidak bisa menular langsung ke orang lain.
Namun, penderita masih bisa menyebarkan virus Varicella zoster kepada mereka yang belum pernah terinfeksi cacar air atau belum mendapatkan vaksin cacar, serta kepada individu dengan sistem imun yang lemah.
Untuk mencegah penyebaran virus, penderita Ramsay Hunt syndrome disarankan untuk melakukan beberapa langkah berikut:
- Menutupi ruam yang muncul di kulit.
- Menghindari kontak langsung dengan ruam, baik dengan menyentuh maupun menggaruknya.
- Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
- Menghindari interaksi dengan orang yang belum pernah mengalami cacar air atau yang tidak divaksinasi cacar air.
- Menjauhkan diri dari ibu hamil, bayi, orang yang sedang menjalani terapi imunosupresan, pasien kemoterapi, dan penderita HIV/AIDS.
Baca lebih lengkap Mitos atau Fakta Vaksin Cacar Air selengkapnya di artikel ini.
Komplikasi Ramsay Hunt Syndrome
Ramsay Hunt syndrome bisa menyebabkan beberapa komplikasi terutama yang berkaitan dengan beberapa organ tubuh yang terinfeksi. Komplikasi ini di antaranya:
- Kehilangan pendengaran permanen dan wajah yang melemah. Biasanya kondisi ini bersifat sementara, tetapi pada beberapa orang kondisi ini bisa menjadi permanen.
- Kerusakan mata. Lemahnya wajah yang menyebabkan pasien tidak bisa menutup kelopak mata, bisa menyebabkan kornea mata tidak terlindungi sehingga nyeri, penglihatan kabur, hingga rusak.
- Neuralgia pasca herpes. Kondisi ini bisa terjadi apabila virus Varicella zoster berhasil merusak serabut saraf. Kondisi ini biasanya terjadi setelah gejala-gejala awal dari Ramsay Hunt syndrome timbul.
Itulah informasi mengenai Ramsay Hunt syndrome. Jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait penyakit ini, kamu bisa hubungi dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.