Artikel
halodoc-banner
  • Beranda
  • Artikel
  • Aplikasi
  • Riwayat
MENU
close
BerandaArtikelObat & VitaminTanya DokterRumah SakitJanji MedisAplikasiRiwayat
  • twitter-icon
  • facebook-icon
  • instagram-icon
  • youtube-icon
playstore-image
appstore-image
search
Home
Kesehatan
Rematik
search
close

Rematik

Ditinjau oleh 
dr. Rizal Fadli
 
undefinedundefined

Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini merupakan penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

Dalam hal ini, area persendian adalah area yang diserang oleh sistem imun pengidap rematik. Akibatnya, peradangan kronis dan rasa nyeri yang hebat pada sendi-sendi yang terserang pun terjadi.

Gejala biasanya menyakitkan, kronis, dan progresif, yang berarti semakin memburuk dari waktu ke waktu. Diagnosis dan pengobatan dini dapat memperlambat perkembangan penyakit rematik. 

Penyebab Rematik

Penyakit rematik seringkali tidak diketahui penyebabnya secara pasti, karena merupakan gangguan autoimun. Sistem imun pengidapnya menyerang sinovium atau sebuah membran yang melapisi sendi-sendi dalam tubuh. 

Akibatnya, sinovium menjadi meradang dan menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan tulang di sekitar sendi. Tendon dan ligamen yang berada di sekitar sendi menjadi lemah dan merenggang.

Seiring berjalannya waktu, sendi pun akan kehilangan bentuk dan mengalami perubahan posisi dari yang seharusnya.

Faktor Risiko Rematik

Meski penyebab pastinya tidak diketahui, ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam peningkatan risiko rematik, yaitu:

  • Berusia 40-60 tahun.
  • Genetik atau riwayat rematik di keluarga.
  • Kebiasaan merokok.
  • Obesitas.
  • Paparan zat berbahaya dari lingkungan
  • Gaya hidup kurang sehat.
  • Infeksi.
  • Trauma.
  • Masalah metabolisme.
  • Keausan atau tekanan pada sendi atau persendian.

Gejala Rematik

Pengidap penyakit rematik biasanya memiliki tanda dan gejala berupa bengkak dan radang pada sendi, serta terdapat kekakuan pada sendi yang memburuk pada pagi hari dan setelah lama diistirahatkan. 

Selain gejala pada sendi, biasanya pengidap rematik juga memiliki kondisi tubuh yang tidak prima, sering kelelahan, lesu dan lemas, sering mengalami demam yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, dan mengalami penurunan berat badan.

Pada perjalanan awal, bagian yang biasanya diserang oleh penyakit ini adalah sendi-sendi kecil seperti pada jari-jari tangan maupun jari-jari kaki. Penyakit ini akan berkembang seiring berjalannya waktu. 

Hal ini menimbulkan pengaruh terhadap sendi-sendi yang lebih besar seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki, bahu, siku, dan pinggul. Selain itu, pada beberapa kasus, bisa jadi ada gejala pada area selain sendi, seperti pada kulit, mata, paru-paru, jantung, ginjal, sel-sel saraf, sumsum tulang, dan pembuluh darah.

Tanda dan gejala dari penyakit rematik sangat beragam dari tingkat keparahannya dan dapat datang dan pergi. Seiring berjalannya waktu, rheumatoid arthritis ini menyebabkan deformitas dan pergeseran poses sendi.

Diagnosis Rematik

Secara umum, tidak ada tes tunggal yang dapat mendiagnosis penyakit rematik. Dokter mungkin akan mendiskusikan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda pembengkakan, kekakuan, atau kemerahan yang terlihat pada persendian. 

Jika dokter mencurigai kamu memiliki beberapa jenis penyakit rematik, ia akan melakukan satu atau lebih tes laboratorium untuk membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:

  • Tes Darah. Untuk membantu mendeteksi penanda peradangan, antibodi yang terkait dengan penyakit tertentu, dan fungsi organ yang abnormal. 
  • Tes Pencitraan. Seperti sinar-X, pemindaian tomografi komputer (CT scan), pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI), atau ultrasound pada sendi dan tulang. Ini dapat membantu mendeteksi peradangan dan penumpukan cairan dan perubahan tulang atau sendi.

Pengobatan Rematik

Pengobatan untuk penyakit rematik biasanya berfokuus untuk menurunkan dan menghilangkan peradangan yang terjadi. Meski begitu, penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total. 

Obat-obatan yang dapat diberikan kepada pengidap rematik, antara lain:

  • Obat anti radang golongan nonsteroid.
  • Obat anti radang golongan steroid.
  • Vitamin dan suplemen lainnya.

Selain obat-obatan, perawatan lain mungkin diresepkan untuk penyakit rematik, termasuk:

  • Latihan khusus.
  • Terapi fisik.
  • Terapi panas dan dingin.
  • Belat dan alat bantu lainnya.
  • Operasi.

Komplikasi Rematik

Memiliki penyakit atau kondisi rematik sering menempatkan seseorang pada risiko untuk mengembangkan kondisi kesehatan lainnya. Peradangan kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk:

  • Diabetes.
  • Depresi.
  • Penyakit jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Penyakit ginjal.
  • Masalah memori.
  • Osteopenia.
  • Osteoporosis.

Pencegahan Rematik

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah penyakit rematik tertentu, termasuk ankylosing spondylitis, fibromyalgia, asam urat, radang sendi menular, penyakit Lyme, lupus, radang sendi psoriatik, dan radang sendi rematik.

Namun, dalam beberapa kasus, menghindari atau mengurangi pemicu tertentu dapat membantu mencegah flare. Untuk lupus, penting untuk menghindari pemicu umum, seperti stres, infeksi, obat-obatan tertentu, atau sinar matahari. 

Untuk asam urat, mungkin perlu menghindari diuretik (digunakan dalam mengobati tekanan darah tinggi), minum alkohol, atau mengonsumsi makanan atau minuman tinggi fruktosa (seperti soda) atau terlalu banyak makanan kaya purin (seperti daging merah, otot, kerang atau tuna).

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu menunjukkan gejala rematik yang berpengaruh pada kesehatan sendi dan menimbulkan rasa nyeri, segera hubungi dokter terpercaya di Halodoc.✔️ Jika mendapatkan resep obat dari dokter, kamu bisa download Halodoc untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah, klik banner di bawah ini, ya!

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah SEO-9-1024x162.jpg

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Rheumatic Diseases: Types, Causes, and Diagnosis.
Everyday Health. Diakses pada 2022. What Are Rheumatic Diseases? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.
Healthline. Diakses pada 2022. What Are the Different Types of Rheumatic Diseases?

Diperbarui pada 1 Juli 2022

Menampilkan hasil untuk:

faq
Jul 7, 2020
dr. Rizal Fadli
Dok, pantangan makanan buat pengidap rematik apa aja ya?
Jenis makanan apa saja yang menjadi pantangan buat pengidap rematik :
 
 1. Jeroan
 Jeroan adalah bagian dalam hewan yang diolah menjadi makanan dan biasa kamu kenal sebagai olahan usus, hati, ampela, jantung, otak dan lainnya. 
 Mengonsumsi jenis makanan ini dapat memicu kambuh dan nyeri sakit di bagian yang terserang. Selain dapat memicu rematik, jeroan juga menyebabkan penyakit lain, seperti jantung, hipertensi, obesitas, dan komplikasi penyakit lainnya.
 
 2. Santan
 Santan mengandung zat purin yang bisa memicu sendi menjadi sakit bagi pengidap rematik dan juga meningkatkan asam urat.
 
  3. Seafood
 Seafood dapat memicu munculnya gejala rematik dan membuat kambuh. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh American College of Rheumatology, mengonsumsi daging merah dan seafood dapat menempatkan seseorang pada risiko penyakit rematik.
 
  4.Jenis Sayuran Tertentu
 Dalam jenis sayuran tertentu mengandung kadar purin yang tinggi. Beberapa jenis sayuran tersebut adalah bayam, jamur, kembang kol, kangkung, dan sawi.
 
 5. Daging Kambing
 
 Daging kambing memiliki aroma yang merangsang selera makan, bahkan bila hanya dibakar dengan per+E248asan jeruk nipis dan taburan garam. Namun, di balik sensasi nikmati dari gigitan daging kambing tersebut, jenis daging ini adalah pantangan buat pengidap rematik.
faq
Jul 14, 2020
dr. Rizal Fadli
Obat alami buat ngatasin rematik apa ya dok?
Obat herbal memanfaatkan tanaman utuh dan ekstraknya untuk mengobati suatu penyakit. 
 
 1. Kunyit dan Jahe
 Hampir semua rumah tangga memiliki kedua bahan ini, karena sering dipakai untuk memasak. Namun ternyata, jahe dan kunyit bisa dimanfaatkan untuk meredakan gejala rematik. 
 Kandungan bahan aktif dalam kunyit yang disebut kurkumin terbukti mampu mengurangi pembengkakan dan nyeri pada sendi yang terserang rematik. Selain kunyit, jahe juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi gejala penyakit ini. Jahe dikenal memiliki efek anti peradangan, serta bisa membantu mengatasi gejala mual dan muntah yang muncul sebagai efek samping pengobatan.
 
 2. Bawang Putih
 Bahan dapur yang satu ini juga bisa dijadikan terapi untuk mengatasi gejala rematik yang muncul. Bawang putih memiliki efek antiradang yang disebut baik untuk menghambat produksi sitokin. Zat sitokin berperan dalam menyebabkan peradangan, di mana ternyata efek tersebut bisa dilawan dengan bawang putih.
 
 
 3. Teh Hijau
 Mengonsumsi teh hijau juga bisa membantu mengatasi gejala rematik yang menyerang. Sebab, teh hijau memiliki kandungan katekin yang penting dalam melawan rematik. Bahkan, mengonsumsi teh hijau secara rutin selama enam bulan disebut dapat menurunkan gejala rematik.
 
 Meski begitu, konsumsi teh hijau perlu dibarengi dengan olahraga untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kamu bisa mencoba berjalan di atas treadmill selama 45–60 menit, sebanyak tiga kali dalam satu hari. Tapi perlu diingat, pastikan untuk selalu berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi bahan alami, apalagi jika dibarengi dengan obat medis.
faq
Jul 14, 2020
dr. Rizal Fadli
Halo dok saya mau nanya, kalau makanan yang bisa sebabin rematik itu apa aja ya?
Jenis makanan yang dapat menyeabkan rematik :
 
 1. Jeroan
 Jeroan adalah bagian dalam hewan yang diolah menjadi makanan dan biasa kamu kenal sebagai olahan usus, hati, ampela, jantung, otak dan lainnya. 
 Mengonsumsi jenis makanan ini dapat memicu kambuh dan nyeri sakit di bagian yang terserang. Selain dapat memicu rematik, jeroan juga menyebabkan penyakit lain, seperti jantung, hipertensi, obesitas, dan komplikasi penyakit lainnya.
 
 2. Santan
 Santan mengandung zat purin yang bisa memicu sendi menjadi sakit bagi pengidap rematik dan juga meningkatkan asam urat.
 
  3. Seafood
 Seafood dapat memicu munculnya gejala rematik dan membuat kambuh. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh American College of Rheumatology, mengonsumsi daging merah dan seafood dapat menempatkan seseorang pada risiko penyakit rematik.
 
  4.Jenis Sayuran Tertentu
 Dalam jenis sayuran tertentu mengandung kadar purin yang tinggi. Beberapa jenis sayuran tersebut adalah bayam, jamur, kembang kol, kangkung, dan sawi.
 
 5. Daging Kambing
 
 Daging kambing memiliki aroma yang merangsang selera makan, bahkan bila hanya dibakar dengan per+E248asan jeruk nipis dan taburan garam. Namun, di balik sensasi nikmati dari gigitan daging kambing tersebut, jenis daging ini adalah pantangan buat pengidap rematik.

Topik Terkini

Lihat Semua

Artikel Terkait

3 makanan untuk pengidap rematik yang baik dikonsumsi halodoc
3 Makanan untuk Pengidap Rematik yang Baik Dikonsumsi
Makanan Sehat
3 menit
Jangan Keliru, Ini Bedanya Rematik dan Asam Urat
Jangan Keliru, Ini Bedanya Rematik dan Asam Urat
Rematik
ini beberapa tanda sakit pinggang karena rematik halodoc
Ini Beberapa Tanda Sakit Pinggang karena Rematik
Rematik
Ketahui Penyebab Rematik di Usia Muda
Ketahui Penyebab Rematik di Usia Muda
Rematik

Termasuk Jenis Rematik, Apa Itu Rematik Palindromik?
Termasuk Jenis Rematik, Apa Itu Rematik Palindromik?
Sendi dan Tulang
Hal yang Perlu Diketahui Ibu Hamil dengan Rematik
Hal yang Perlu Diketahui Ibu Hamil dengan Rematik
Kehamilan
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp