halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Rubella

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Rubella

Rubella adalah penyakit menular yang terjadi akibat infeksi virus. Kondisi ini memiliki nama lain campak Jerman, yang biasanya menyerang anak-anak dan remaja. Ini merupakan penyakit yang berbeda dari campak, tetapi mereka memiliki kesamaan gejala, yakni munculnya ruam kemerahan pada kulit.

Wanita hamil dengan usia kehamilan belum 5 bulan harus lebih mewaspadai penyakit ini. Pasalnya, penyakit ini berpotensi untuk menimbulkan sindrom rubella kongenital yang bisa berdampak pada bayi setelah kelahiran. 

Penyebab Rubella

Virus penyebabnya bisa menyebar dengan begitu mudah dan biasanya melalui saluran pernapasan. Prosesnya adalah ketika pengidapnya bersin atau batuk, kemudian percikan liurnya tanpa sengaja terhirup oleh orang-orang di dekatnya, sehingga menjadi jalan penyebaran virus.

Penyakit ini juga bisa menular saat kamu dan pengidap berbagi makanan atau minuman. Kamu juga bisa tertular campak Jerman bila menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi, kemudian menyentuh bagian wajah, seperti mata, hidung, atau mulut.

Selain itu, virus ini juga bisa menyebar dari ibu hamil ke anak dalam kandungan melalui aliran darah. Masa inkubasi virus berlangsung satu atau dua minggu sebelum timbulnya ruam sampai sekitar satu atau dua minggu setelah ruam menghilang.

Orang yang terinfeksi dapat menularkan penyakitnya sebelum orang tersebut mengalami gejala infeksi rubella.

Di masa sekarang, penyakit ini sudah jarang. Kecuali jika seseorang tidak mendapatkan vaksinasi. Nah, ibu hamil menjadi orang yang paling berisiko terinfeksi.

Faktor Risiko Rubella

Ada beberapa faktor risiko yang menempatkan seseorang bisa terinfeksi campak Jerman, yaitu:

  • Kontak dengan orang yang terinfeksi.
  • Tidak mendapatkan vaksinasi.
  • Tinggal di daerah padat penduduk.
  • Respons imun yang buruk terhadap vaksin.
  • Bekerja sebagai tenaga medis. 

Gejala Rubella

Anak-anak yang mengidap penyakit ini, umumnya mengalami gejala yang lebih ringan daripada orang dewasa. Masa inkubasi campak Jerman adalah sekitar 14 hingga 21 hari sejak terjadinya infeksi hingga timbulnya gejala. 

Berikut ini beberapa gejala umum yang terjadi:

  • Sakit kepala.
  • Iritasi ringan pada mata.
  • Demam.
  • Hidung tersumbat.
  • Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan muncul di sekitar kulit wajah, kemudian menyebar ke badan, tangan dan kaki.
  • Rasa nyeri pada sendi.

Ketika seseorang terinfeksi, maka virus akan menyebar ke seluruh tubuh hanya dalam waktu 5 hingga 7 hari. Bagi para orangtua, kenali 8 Tanda-Tanda Anak Terkena Rubella.

Diagnosis Rubella

Diagnosis penyakit ini bisa melalui pemeriksaan sampel liur (saliva sample) dan juga memeriksa sampel darah (blood sample) yang bertujuan untuk memeriksa keberadaan antibodi rubella.

Jika setelah pemeriksaan tersebut terdapat antibodi rubella, ini menunjukan bahwa orang tersebut pernah terinfeksi, atau sedang terinfeksi penyakit tersebut.  

Selain itu, adanya keberadaan akan antibodi rubella dalam tubuh seseorang bisa juga menunjukan bahwa orang tersebut sudah melakukan vaksinasi.

Salah satu tes untuk diagnosis adalah dengan tes anti-rubella IgM. Agar lebih jelas, ini 4 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Tes Anti-Rubella IgM.

Pengobatan Rubella

Infeksi yang ringan umumnya tidak membutuhkan perawatan medis khusus, tetapi beberapa langkah di bawah ini bisa kamu lakukan di rumah untuk mengurangi gejalanya:

  • Mengonsumsi obat penurun demam untuk menurunkan suhu tubuh dan meredakan rasa nyeri pada sendi.
  • Istirahat yang cukup.
  • Minum air hangat, campur dengan madu dan lemon.
  • Meminum air putih yang banyak agar tidak terjadi dehidrasi.

Jika penyakit ini terjadi pada ibu hamil, dokter kandungan juga biasanya akan meresepkan hyperimmune globulin untuk melawan virus.

Namun, obat antivirus ini tidak dapat mencegah kemungkinan bayi menderita sindrom rubella kongenital. Ini adalah kondisi yang menyebabkan cacat lahir pada bayi.

Komplikasi Rubella

Hampir 70 persen wanita yang terinfeksi mungkin mengalami radang sendi. Namun, kondisi ini jarang terjadi pada anak-anak dan pria. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini juga dapat menyebabkan masalah serius, termasuk infeksi otak dan masalah pendarahan.

Komplikasi paling serius dari infeksi ini adalah bahaya yang dapat mengintai janin yang sedang berkembang pada wanita hamil.

Jika seorang wanita hamil tidak mendapat vaksinasi terinfeksi virus rubella, ia dapat mengalami keguguran, atau bayinya dapat meninggal tepat setelah lahir.

Ibu hamil juga dapat menularkan virus ke bayi yang sedang berkembang yang dapat mengembangkan cacat lahir yang serius seperti:

  • Masalah jantung.
  • Kehilangan pendengaran dan penglihatan.
  • Cacat intelektual.
  • Kerusakan hati atau limpa.

Cacat lahir yang serius lebih sering terjadi jika seorang wanita terinfeksi di awal kehamilannya, terutama pada trimester pertama. Cacat lahir yang parah ini memiliki sebutan sindrom rubella kongenital (CRS).

Pencegahan Rubella

Pencegahan terbaik untuk campak Jerman adalah dengan memberi vaksinasi sesuai dengan jadwal imunisasi yang sudah disediakan oleh pemerintah. Vaksin untuk mencegahnya adalah MMR yang bisa melindungi dari tiga penyakit sekaligus, yaitu campak, rubella dan gondongan. 

Pemberian vaksin rubella di Indonesia termasuk dalam imunisasi wajib untuk bayi. Dosis pertama pada usia 15 bulan, dan diberikan untuk kedua kalinya pada saat anak menginjak usia 5 tahun.

Bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi ini, pemberian vaksin juga dua dosis dengan jeda antar dosis satu bulan. Hal ini penting terutama untuk wanita yang berencana untuk hamil dan sebelum bepergian ke tempat yang endemik.

Penyakit ini juga bisa kamu cegah dengan menerapkan beberapa kebiasaan di bawah ini:

  • Menjaga kebersihan diri, yakni dengan rutin mandi dan cuci tangan pakai sabun.
  • Menghindari kontak dengan pengidap.
  • Isolasikan pengidap ke ruangan terpisah yang jauh dari anggota keluarga.

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika sudah mengalami gejala yang mengindikasikan tanda terkena rubella, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Rubella.
Medical News Today. Diakses pada 2023. Rubella (German measles).
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Complications.
Verywell Health. Diakses pada 2023. Rubella: Symptoms, Treatment, Complications, Eradication.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp