
DAFTAR ISI
- Apa Itu Seretide?
- Manfaat Seretide
- Dosis Seretide
- Cara Menggunakan Seretide
- Efek Samping Seretide
- Peringatan dan Perhatian
- Interaksi Obat
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Seretide?
Seretide adalah obat kombinasi inhalasi yang mengandung dua zat aktif:
- Flutikason propionat, yaitu kortikosteroid inhalasi untuk mengurangi peradangan saluran napas.
- Salmeterol, agonis beta 2 adrenergik jangka panjang (LABA) untuk melebarkan saluran udara.
Obat ini digunakan sebagai terapi pemeliharaan jangka panjang pada pasien asma dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), dan hanya boleh digunakan dengan resep dan pengawasan dokter
Manfaat Seretide
Seretide menawarkan manfaat sebagai berikut:
- Mengontrol gejala asma dan PPOK, seperti sesak napas, batuk, dan mengi.
- Mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asma, dengan kontrol jangka panjang.
- Mengatasi peradangan saluran napas akibat alergi atau iritasi kronis.
- Meningkatkan fungsi paru, seperti peningkatan nilai FEV₁ dan penurunan eksaserbasi
Dosis Seretide
Dosis ditetapkan oleh dokter berdasarkan kondisi, usia, dan respon pasien:
1. Asma
Dewasa dan remaja (≥12 tahun):
- Diskus (powder inhaler): 1 hirupan × 2 sehari, dosis pilihan:
- 50/100 mikrogram salmeterol/flutikason.
- 50/250 mikrogram.
- 50/500 mikrogram.
- Evohaler® (aerosol MDI): 2 hirupan × 2 sehari dengan dosis flutikason 50–250 mikrogram per hirupan dan salmeterol 25 mikrogram.
Anak (≥4 tahun):
- Diskus: 1 hirupan 50/100 mikrogram ×2 sehari.
- Evohaler: 2 hirupan 25/50 mikrogram ×2 sehari.
- Tidak direkomendasikan anak <4 tahun.
2. PPOK
Dewasa:
- Diskus: 50/250 μg atau 50/500 mikrogram ×2 sehari.
- Evohaler: 2 hirupan 25/125 mikrogram atau 25/250 mikrogram ×2 sehari.
Catatan: Dosis harus dipertahankan pada level paling rendah yang efektif untuk stabilitas jangka panjang
Jika kondisinya tidak membaik, Catat, Ini Dokter Spesialis Paru yang Bisa Dihubungi untuk kamu tanyakan perawatannya.
Cara Menggunakan Seretide
Berikut adalah langkah-langkah umum tentang cara menggunakan seretide inhaler:
- Persiapan: buka penutup dan kocok (untuk MDI).
- Buang napas sepenuhnya, lalu letakkan mouthpiece di mulut, rapatkan bibir.
- Hirup dalam-dalam sambil menekan inhaler sekali.
- Tahan napas 10 detik lalu keluarkan perlahan.
- Jika butuh dua hirupan, tunggu sekitar 30–60 detik sebelum hirupan kedua.
- Bilas mulut dengan air tanpa menelan untuk mencegah sariawan.
- Gunakan rutin 2× sehari, sekitar 12 jam sekali.
- Gunakan spacer pada anak atau pasien yang kesulitan koordinasi.
Efek Samping Seretide
Efek samping bisa ringan hingga serius:
- Sariawan di mulut, infeksi jamur (oral thrush)
- Iritasi tenggorokan, suara serak
- Tremor, jantung berdebar, palpitasi (dari salmeterol)
- Hipokalemia, peningkatan gula darah
- Osteoporosis dan supresi adrenal pada penggunaan jangka panjang dosis tinggi.
- Risiko pneumonia meningkat pada PPOK.
Peringatan dan Perhatian
Berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan seretide:
- Bukan untuk serangan asma akut, siapkan inhaler fast‑acting seperti salbutamol.
- Jangan hentikan mendadak: jika berhenti, turunkan dosis secara bertahap.
- Monitor gejala: peningkatan kebutuhan reliever menandakan kontrol tengah buruk.
- Waspadai pneumonia pada PPOK.
- Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan tuberkulosis paru, tirotoksikosis, penyakit jantung, atau kehamilan.
Pahami informasi lain seputar Infeksi Saluran Pernapasan – Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya agar kamu waspada.
Interaksi Obat
Beberapa obat dapat memperkuat atau mengurangi efek Seretide:
- Penyebab sedasi (opioid, sedatif) bisa menahan efek salmeterol.
- Kortikosteroid sistemik atau CYP3A4 inhibitor dapat meningkatkan efek flutikason dan risiko supresi adrenal.
- Obat jantung, terutama antiaritmia, dapat berinteraksi dengan salmeterol → monitor jantung hati-hati.
Selalu informasikan semua obat yang sedang digunakan saat peresepan.
Kontraindikasi Seretide
Tidak boleh digunakan jika:
- Hipersensitivitas terhadap flutikason, salmeterol, atau bahan lain.
- Asma berat akut atau serangan PPOK akut.
- Tidak direkomendasikan untuk anak <4 tahun.
- Hati-hati untuk pasien dengan gangguan hati berat atau aritmia serius.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:
- Sesak napas parah.
- Napas cepat atau sulit.
- Kebingungan.
- Kulit atau bibir membiru.
- Tidak responsif.
Gejala-gejala ini mungkin menandakan serangan asma yang parah dan memerlukan penanganan medis segera. Pahami lebih lanjut tentang Apa itu Asma? Gejala, Penyebab & Pengobatannya berikut ini.
Itulah penjelasan seputar seretide yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait seretide atau masalah pernapasan lainnya, hubungi dokter spesialis paru di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



