SIDS
DAFTAR ISI
- Apa Itu SIDS?
- Penyebab SIDS
- Faktor Risiko SIDS
- Gejala SIDS
- Hubungi Dokter Ini Jika Bayi Baru Lahir Mengalami Gejala Mengkhawatirkan
- Diagnosis SIDS
- Pengobatan SIDS
- Pencegahan SIDS
Apa Itu SIDS?
Sudden infant death syndrome atau SIDS merupakan kondisi yang menyebabkan kematian pada bayi di bawah usia satu tahun. Kondisi ini disebut SIDS karena penyebab kematian tersebut tidak dapat dijelaskan dan terjadi secara tiba-tiba. Dalam sebagian besar kasusnya, SIDS ini terjadi ketika bayi sedang dalam posisi tidur.
Namun, SIDS juga bisa terjadi ketika bayi terjaga atau dalam keadaan sadar. Hal yang perlu diingat adalah, sindrom ini bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala atau keluhan terlebih dahulu.
Bahkan, sulitnya mendeteksi penyakit ini membuat SIDS menjadi salah satu penyebab utama kematian bayi berusia di bawah 12 tahun.di Amerika Serikat.
Penyebab SIDS
SIDS atau sudden infant death syndrome memiliki berbagai penyebab yang dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1. Penyebab secara fisik
SIDS dapat disebabkan oleh beberapa faktor fisik, seperti:
- Gangguan atau kecacatan pada otak. Beberapa bayi yang lahir dengan gangguan atau masalah pada otak membuat mereka lebih mungkin meninggal karena SIDS. Pada kondisi ini, bagian otak yang mengontrol pernapasan ketika bangun dari tidur belum berkembang cukup baik untuk berfungsi dengan benar.
- Terlahir dengan berat badan rendah. Kelahiran bayi yang terlalu dini serta berat badan yang terlalu kecil memungkinkan perkembangan otak pada bayi belum sepenuhnya berkembang ketika lahir. Hal tersebut membuat bayi hanya memiliki sedikit kemampuan untuk mengontrol pernapasan.
- Infeksi saluran pernapasan. Beberapa bayi yang meninggal karena SIDS mengalami masalah pernapasan yang salah satunya diakibatkan oleh flu.
2. Penyebab ketika tidur
Kondisi bayi ketika tidur juga dapat menjadi salah satu penyebab SIDS. Contoh dari kondisi tersebut, yaitu:
- Tidur dengan posisi tengkurap atau menyamping. Bayi yang tidur dalam posisi ini lebih berisiko mengalami kesulitan bernapas yang dapat daripada bayi yang ditempatkan telentang.
- Kondisi tempat tidur atau area tidur terlalu panas. Suhu ruangan atau tempat tidur bayi yang terlalu panas juga bisa menyebabkan SIDS. Hal itu terjadi karena bayi belum memiliki kemampuan yang baik untuk mengatur suhu tubuhnya. Kondisi tersebut dapat memengaruhi sistem pernapasan karena mengganggu ritme pernapasan yang normal.
Faktor Risiko SIDS
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya SIDS. Faktor risiko ini bisa berasal dari bayi atau ibu saat mengandung.
Faktor risiko SIDS pada bayi meliputi:
- Jenis kelamin. Biasanya bayi laki-laki lebih sering terkena SIDS.
- Kelahiran prematur.
- Posisi tidur.
- Terkena asap rokok selama dalam kandungan.
- Adanya kondisi tidak normal pada bagian tertentu dari otak sang bayi ketika mengendalikan pernapasan dan proses bangun tidur.
- Faktor usia. Umumnya SIDS dialami oleh bayi di bawah enam bulan.
- Berat badan bayi di bawah normal saat lahir.
- Adanya gangguan pernapasan.
- Terkena infeksi pernapasan.
Selama kehamilan, ibu juga bisa meningkatkan risiko terjadinya SIDS bila dengan kondisi:
- Masih di bawah usia 20 tahun.
- Merokok selama kehamilan.
- Menggunakan NAPZA atau mengonsumsi alkohol.
- Perawatan pralahir yang kurang memadai.
Catat, Kelalaian Orang Tua Bisa Sebabkan SIDS pada Bayi.
Gejala SIDS
Seperti namanya, sudden infant death syndrome terjadi secara mendadak sehingga tidak menimbulkan gejala atau tanda-tanda pada bayi.
Namun, jika bayi sering rewel tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya segera hubungi dokter untuk pastikan kondisi tersebut.
Karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi bayi, terlebih ketika sedang tidur. Jika bayi terlihat kurang sehat atau mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter untuk mendeteksi adanya SIDS.
Hubungi Dokter Ini Jika Bayi Baru Lahir Mengalami Gejala Mengkhawatirkan
Apabila Si Kecil mengalami gejala yang mengkhawatirkan atau sering dalam posisi tidur yang berpotensi memicu SIDS, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat saran dan penanganan yang tepat.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc
- dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A
- dr. Lingga Pradipta Sp.A
- dr. Bayu Kurniawan Sp.A, M.Biomed
- dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu kurangi risiko bayi terkena SIDS atau tangani berbagai gejala yang mengkhawatirkan.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar kondisi tersebut dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis SIDS
Seperti penjelasan sebelumnya, sudden infant death syndrome menyebabkan kematian mendadak pada bayi secara tidak terduga.
Oleh sebab itu, saat ini tak ada tes diagnostik yang tersedia untuk mendeteksi risiko SIDS. Diagnosis SIDS hanya dapat diketahui saat penyebab kematian dijelaskan setelah autopsi atau tinjauan riwayat kesehatan.
Pengobatan SIDS
Menjaga dan menghindari bayi dari risiko terjadinya SIDS adalah cara yang paling baik yang bisa dilakukan orangtua.
Cara-cara seperti membaringkan bayi agar tidur dengan posisi telentang, memberikan ASI eksklusif dan jangan membalut tubuh bayi hingga terlalu hangat dapat menghindarkan bayi dari ancaman SIDS.
Baca juga: Anak Yulia Balstchun Meninggal karena SIDS, Ini 3 yang Diwaspadai Ibu
Pencegahan SIDS
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah penyakit SIDS pada bayi, yaitu:
- Membiarkan bayi menggunakan empeng saat tidur (bila menyusui, tunggulah hingga bayi berusia tiga sampai sampai empat minggu sebelum menggunakan empeng). Jika bayi tidak tertarik pada dot atau empeng, jangan memaksanya.
- Menyusui bayi sendiri setidaknya hingga 6 bulan.
- Imunisasi bayi.
- Menggunakan kasur bayi yang padat dan rata.
- Meletakan tempat tidur bayi agar sekamar dengan orang tua paling tidak selama 6 bulan pertama.
- Waspadai suhu di dalam ruangan.
- Menidurkan bayi pada posisi terlentang.
- Memasangkan seprai bayi dengan kencang dan rapi.
Baca juga: SIDS Rentan Menyerang Bayi, Ini Alasannya