SIDS
Pengertian SIDS
Sudden infant death syndrome atau SIDS merupakan kondisi yang teradi pada bayi di bawah usia satu tahun. SIDS ini menyebaban hilangnya nyawa secara tidak terduga. Dalam sebagian besar kasusnya, SIDS ini terjadi ketika bayi sedang dalam posisi tidur.
Namun, SIDS juga bisa terjadi ketika bayi terjaga atau dalam keadaan sadar. Hal yang perlu digarisbawahi, sindrom ini bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala atau keluhan terlebih dahulu.
Faktor Risko SIDS
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko teradinya SIDS. Faktor risiko ini bisa berasal dari bayi atau ibu saat mengandung.
Faktor risiko SIDS pada bayi meliputi:
-
Jenis kelamin. Biasanya bayi laki-laki lebih sering terkena SIDS.
-
Kelahiran prematur.
-
Posisi tidur.
-
Terkena asap rokok selama dalam kandungan.
-
Adanya kondisi tidak normal pada bagian tertentu dari otaksang bayi ketika mengendalikan pernapasan dan proses bangun tidur.
-
Faktor usia. Umumnya SIDS dialami oleh bayi di bawah enam bulan.
-
Berat badan bayi di bawah normal saat lahir.
-
Adanya gangguan pernapasan.
-
Terkena infeksi pernapasan.
Selama kehamilan, ibu juga bisa meningkatkan risiko terjadinya SIDS bila dengan kondisi:
-
Mengandung dibawah usia 20 tahun.
-
Merokok selama kehamilan.
-
Menggunakan NAPZA atau mengonsumsi akohol.
-
Perawatan pralahir yang kurang memadai.
Baca juga: Orangtua Lalai Bisa Sebabkan SIDS pada Bayi
Penyebab SIDS
Sampai kini penyebab SIDS sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, banyak ahli yang menduga SIDS berkaitan dngan kelainan pada otak yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan gangguan untuk bangun. Di samping itu, terkadang SIDS juga dikaitkan dengan mutasi atau kelainan genetik.
Gejala SIDS
Seperti namanya, sudden infant death syndrome teradi secara mendadak, sehingga tak menimbulkan gejala atau tanda-tanda pada bayi. Perhatikan kondisi bayi. Jika bayi terlihat kurang sehat atau mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter untuk mendeteksi adanya SIDS.
Diagnosis SIDS
Seperti penjelasan sebelumnya, sudden infant death syndrome menyebabkan kematian mendadak pada bayi secara tidak terduga. Oleh sebab itu, saat ini tak ada tes diagnostik yang tersedia untuk mendeteksi risiko SIDS. Diagnosis SIDS hanya dapat diketahui saat penyebab kematian dijelaskan setelah otopsi atau tinjauan riwayat kesehatan.
Pengobatan SIDS
Menjaga dan menghindari bayi dari risiko terjadinya SIDS adalah cara yang paling baik yang bisa dilakukan orangtua. Cara-cara seperti membaringkan bayi agar tidur dengan posisi telentang, memberikan ASI eksklusif dan jangan membalut tubuh bayi hingga terlalu hangat dapat menghindarkan bayi dari ancaman SIDS.
Baca juga: Anak Yulia Balstchun Meninggal karena SIDS, Ini 3 yang Diwaspadai Ibu
Pencegahan SIDS
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah penyakit SIDS pada bayi, yaitu:
-
Membiarkan bayi menggunakan empeng saat tidur (bila menyusui, tunggulah hingga bayi berusa tiga sampai sampai empat minggu sebelum menggunakan empeng). Jika bayi tidak tertarik pada dot atau empeng, jangan memaksanya.
-
Menyusui bayi sendiri setidaknya hingga 6 bulan.
-
Imunisasi bayi.
-
Menggunakan kasur bayi yang padat dan rata.
-
Meletakan tempat tidur bayi agar sekamar dengan orangtua palingtidak selama 6 bulan pertama.
-
Waspadai suhu di dalam ruangan.
-
Menidurkan bayi pada posisi terlentang.
-
Memasangkan seprai bayi dengan kencang dan rapih.
Baca juga: SIDS Rentan Menyerang Bayi, Ini Alasannya
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter jika Si Kecil sering sakit atau rewel tanpa penyebab yang jelas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Referensi:
Boston Children's Hospital. Diakses pada 2019. Testing & Diagnosis for Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) in Children
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Diperbarui pada 20 September 2019
Topik Terkini
Artikel Terkait





