Splenomegali

Pengertian Splenomegali
Splenomegali merupakan pembesaran limpa yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi, penyakit hati, dan kanker. Limpa merupakan sebuah organ yang terletak pada abdomen bagian kiri atas. Pada orang dewasa yang sehat, berat limpa yang normal adalah sebesar 200 gram, sedangkan pada pembesaran limpa, berat limpa dapat meningkat sampai 2 kilogram atau lebih.
Limpa merupakan organ yang penting, karena berfungsi untuk menyaring darah dan membuang sel-sel yang abnormal atau yang sudah tua atau rusak. Selain itu, limpa berfungsi sebagai organ yang memproduksi sel-sel imun seperti antibodi dan limfosit.
Baca juga: Infeksi Organ Tubuh Ini Bisa Sebabkan Splenomegali Alias Gangguan pada Limpa
Faktor Risiko Splenomegali
Siapa saja bisa mengalami pembesaran limpa, tapi kelompok orang berikut memiliki risiko yang lebih tinggi:
-
Anak-anak atau dewasa muda dengan infeksi, seperti mononukleosis.
-
Pengidap penyakit Gaucher, Niemann-Pick, dan gangguan metabolik terkait liver dan limpa.
-
Orang-orang yang bepergian atau hidup di daerah rawan malaria.
Penyebab Splenomegali
Banyak kondisi yang menyebabkan pembesaran limpa, baik sementara maupun permanen. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:
-
Infeksi viral seperti mononukleosis.
-
Infeksi bakteri, seperti sifilis atau endokarditis.
-
Infeksi parasit, seperti malaria.
-
Sirosis atau kondisi hati lainnya.
-
Anemia hemolitik, yaitu ketika sel darah merah hancur sebelum waktunya.
-
Sferositosis dan thalassemia mayor.
-
Kanker darah seperti leukemia dan limfoma.
-
Gangguan metabolik seperti penyakit Gaucher dan Niemann-Pick.
-
Tekanan pada pembuluh darah vena limpa atau liver.
-
Sumbatan pada pembuluh darah limpa atau liver.
-
Penyakit genetik seperti sistik fibrosis yang ditandai dengan produksi lendir berlebih pada paru dan pankreas.
-
Penyakit mieloproliferatif seperti pada metaplasia myeloid kronis.
-
Sarkoidosis.
-
Keganasan dan metastasisnya.
-
Trauma.
-
Kista limpa.
-
Abses limpa.
-
Penggunaan obat-obatan yang meningkatkan kekebalan tubuh berlebihan.
Baca juga: Pembengkakan Limpa atau Splenomegali Bisa Jadi Pertanda 7 Penyakit Serius Ini
Gejala Splenomegali
Pembesaran limpa dalam beberapa kasus tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi pada kasus-kasus lainnya menimbulkan gejala seperti nyeri pada perut kiri atas yang dapat menyebar ke pundak kiri.
Gejala lainnya seperti perasaan penuh pada perut, walaupun belum makan atau baru makan sedikit. Anemia, kelelahan, sering infeksi, dan mudah terjadi perdarahan juga merupakan gejala splenomegali.
Baca juga: Gejala Splenomegali yang Sering Diabaikan
Diagnosis Splenomegali
Splenomegali biasanya dideteksi melalui pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan abdomen untuk mendeteksi ukuran, konsistensi, dan permukaan limpa. Pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis dapat dilakukan, di antaranya ialah USG, CT scan, MRI, dan tes darah untuk memeriksa jumlah sel-sel darah merah, putih, dan trombosit.
Komplikasi Splenomegali
Komplikasi yang bisa terjadi akibat limpa yang membesar, antara lain:
-
Infeksi. Limpa yang membesar dapat mengurangi jumlah sel darah merah, trombosit, dan sel darah putih yang sehat dalam aliran darah. Akibatnya, pengidap akan rentan terkena infeksi.
-
Limpa pecah. Limpa yang sehat saja mudah rusak atau pecah, terutama saat terjadi kecelakaan. Apalagi limpa yang membesar, maka kemungkinannya untuk pecah pun jauh lebih besar. Limpa yang pecah bisa menyebabkan perdarahan yang berakibat fatal.
Pengobatan Splenomegali
Pengobatan splenomegali bergantung pada penyakit atau kondisi medis yang menjadi penyebab dasarnya. Bila splenomegali tidak menimbulkan gejala dan penyebabnya tidak diketahui, dokter mungkin hanya akan memantaunya. Namun, pengidap perlu menemui dokter untuk reevaluasi dalam 6-12 bulan bila gejala muncul.
Bila splenomegali tidak dapat ditangani dengan obat-obatan dan menyebabkan komplikasi yang serius, maka pengangkatan limpa yang disebut splenektomi adalah pilihan pengobatan yang dianjurkan. Pada kasus kritis atau kronis, operasi mungkin menawarkan jalan terbaik untuk sembuh.
Namun, operasi pengangkatan limpa perlu pertimbangan yang sangat matang. Hal ini karena seseorang memang bisa hidup tanpa limpa, tapi ia akan sangat rentan terkena infeksi serius, bahkan sampai mengancam jiwa. Kadang-kadang, radiasi bisa menjadi alternatif lain untuk mengecilkan limpa selain operasi.
Pencegahan Splenomegali
Pencegahan splenomegali bisa dilakukan dengan menghindari faktor-faktor yang menjadi pemicu penyakit tersebut. Kamu dianjurkan untuk membatasi konsumsi alkohol agar terhindar dari sirosis, atau mendapatkan vaksinasi bila ingin bepergian ke daerah yang rawan malaria.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu merasakan gejala-gejala yang sudah dituliskan di atas, sebaiknya segera berbicara ke dokter.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Enlarged spleen (splenomegaly).
Healthline. Diakses pada 2019. What You Should Know About an Enlarged Spleen.
Diperbarui pada tanggal 26 November 2019
Topik Terkini
Artikel Terkait





