Artikel
halodoc-banner
  • Beranda
  • Artikel
  • Aplikasi
  • Riwayat
MENU
close
BerandaArtikelObat & VitaminTanya DokterRumah SakitJanji MedisAplikasiRiwayat
  • twitter-icon
  • facebook-icon
  • instagram-icon
  • youtube-icon
playstore-image
appstore-image
search
Home
Kesehatan
Tarsal Tunnel Syndrome
search
close

Tarsal Tunnel Syndrome

Ditinjau oleh 
dr. Fadhli Rizal Makarim
 
undefinedundefined

Pengertian Tarsal Tunnel Syndrome 

Tarsal Tunnel Syndrome (TTS) atau disebut juga Sindrom Terowongan Tarsal adalah nyeri pergelangan kaki akibat tekanan pada saraf tibialis. Saraf tibialis berfungsi merasakan sensasi dan mengendalikan gerakan pergelangan kaki. Letaknya melintang melewati struktur tulang yang berbentuk seperti terowongan (tarsal tunnel).

Penyebab dan Faktor Risiko Tarsal Tunnel Syndrome 

Tekanan pada saraf tibialis adalah penyebab utama TTS. Tekanan yang terjadi dalam waktu lama, lambat laun bisa merusak saraf tersebut. Munculnya tekanan ini umumnya disebabkan oleh masalah medis, seperti:

  • Kaki datar.
  • Keseleo di pergelangan kaki.
  • Patah tulang.
  • Kista ganglion.
  • Varises.
  • Tumor di pergelangan kaki.
  • Hipotiroidisme.
  • Diabetes.
  • Radang sendi.

Sebagian besar pengidap TTS, mengalami cedera di bagian pergelangan kakinya. Dilansir dari Cleveland Clinic, lebih dari 2 dari 5 pengidap TTS memiliki riwayat cedera seperti keseleo pergelangan kaki.

Baca lebih lanjut: Alami Gangguan Sensorik, Waspadai Tarsal Tunnel Syndrome

Gejala Tarsal Tunnel Syndrome 

Sebagian orang merasakan gejala TTS secara bertahap, sisanya secara tiba-tiba. Gejala umumnya meliputi mati rasa, nyeri, rasa terbakar, rasa tersengat listrik dan kesemutan pada telapak kaki dan tumit. Nyeri akan terasa semakin intens saat pengidapnya beraktivitas. Jika kondisi ini telah berlangsung lama, nyeri dapat berlanjut hingga malam hari bahkan saat pengidapnya beristirahat. 

Diagnosis Tarsal Tunnel Syndrome 

Pertama-tama dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda tarsal tunnel syndrome. Dokter juga akan bertanya seputar riwayat medis untuk memastikan pengidap pernah mengalami cedera atau tidak. Setelah itu, dilakukan tes lanjutan untuk memastikan diagnosis. Prosedur tesnya meliputi:

  • Tes Tinel. Prosedurnya dilakukan dengan mengetuk saraf tibialis secara lembut. Timbulnya rasa sakit atau kesemutan dapat mengarah pada gejala TTS.
  • Elektromiogram (EMG). Prosedur ini menggunakan impuls listrik untuk mengukur fungsi saraf dan otot.
  • MRI. Melalui tes ini, dokter dapat mengambil gambar jaringan lunak dan tulang secara detail. 

Pengobatan Tarsal Tunnel Syndrome 

Kondisi ini umumnya mudah ditangani dengan perawatan rumahan, seperti:

  • Istirahatkan kaki selama beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mencegah cedera lebih lanjut.
  • Kompres es selama 20 menit setiap harinya untuk mengurangi pembengkakan.
  • Mengenakan perban elastis atau penyangga di area pergelangan untuk mengurangi peradangan. 
  • Konsumsi obat anti inflamasi non steroid untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Apabila perawatan rumahan tidak membantu, dokter akan menyarankan perawatan non-bedah berikut ini:

  • Kawat gigi, gips atau belat untuk membatasi pergerakan kaki sehingga mempercepat penyembuhan saraf. Bagi seseorang yang memiliki kaki datar, dokter biasanya memberikan penjepit untuk mengurangi tekanan pada kaki. 
  • Orthotics atau sisipan sepatu yang dibuat khusus. Alat ini membantu kaki agar mampu mempertahankan kelengkungannya. Dengan demikian, tekanan pada saraf bisa berkurang. 
  • Terapi fisik untuk meningkatkan kekuatan dan rentang gerak pergelangan kaki.
  • Suntikan steroid untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Komplikasi Tarsal Tunnel Syndrome

TTS yang tak kunjung diobati dapat menyebabkan rasa sakit yang terus-menerus. Lambat laun, kondisi ini juga dapat menurunkan fungsi motorik dan mengecilnya jaringan otot (atrofi).

Baca juga: Benarkah Tarsal Tunnel Syndrome dari Faktor Genetik?

Pencegahan Tarsal Tunnel Syndrome 

Langkah pencegahan sindrom ini adalah menghindari masalah medis yang memicunya. Selain itu, tips di bawah ini juga bisa mengurangi risiko tTTS:

  • Istirahatkan kaki saat berjalan atau berdiri terlalu lama. 
  • Regangkan kaki dan pergelangan secara teratur.
  • Lakukan pemanasan sebelum berolahraga.
  • Kenakan alas kaki yang pas dan mendukung.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika terdapat gejala TTS, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih tepat. Apabila kamu masih punya pertanyaan lain seputar kondisi ini, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Jangan tunda agar kondisinya tidak semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!

chat dengan dokter
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Tarsal Tunnel Syndrome. 
Healthline. Diakses pada 2022. Recognizing and Treating Tarsal Tunnel Syndrome. 
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Tarsal Tunnel Syndrome.  
National Lobrary of Medicine. Diakses pada 2022. Tarsal Tunnel Syndrome.  
Diperbarui pada 19 Juli 2022

Topik Terkini

Lihat Semua

Artikel Terkait

ini-penyakit-yang-menyebabkan-telapak-kaki-sakit
Ini 7 Penyakit yang Menyebabkan Telapak Kaki Sakit
Kapalan
ini-cara-aman-mengobati-flat-floot-yang-wajib-diketahui-halodoc
Ini Cara Aman Mengobati Flat Floot yang Wajib Diketahui
Kapalan
2 menit
Alami Gangguan Sensorik, Waspadai Tarsal Tunnel Syndrome
Alami Gangguan Sensorik, Waspadai Tarsal Tunnel Syndrome
Tarsal Tunnel Syndrome
Perempuan Lebih Rentan Alami Tarsal Tunnel Syndrome?
Perempuan Lebih Rentan Alami Tarsal Tunnel Syndrome?
Tarsal Tunnel Syndrome
benarkah-tarsal-tunnel-syndrome-dari-faktor-genetik-halodoc
Benarkah Tarsal Tunnel Syndrome dari Faktor Genetik?
Tarsal Tunnel Syndrome
Kenali Gaya Hidup untuk Mencegah Tarsal Tunnel Syndrome
Kenali Gaya Hidup untuk Mencegah Tarsal Tunnel Syndrome
Tarsal Tunnel Syndrome
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp