halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Terapi Hiperbarik

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa itu Terapi Hiperbarik?
  • Manfaat Terapi Hiperbarik
  • Kapan Harus Melakukan Terapi Hiperbarik?
  • Prosedur Terapi Hiperbarik
  • Rangkaian Proses Terapi Hiperbarik
  • Risiko Terapi Hiperbarik
  • Dimana Terapi Hiperbarik Bisa Dilakukan? 

Apa Itu Terapi Hiperbarik?

Terapi hiperbarik adalah metode pengobatan dengan cara menghirup oksigen murni dalam ruang udara bertekanan tinggi lebih dari satu Atmosfer Absolut. Terapi ini merupakan pengobatan untuk mengobati penyakit dekompresi, risiko potensial untuk olahraga scuba diving. Namun, terapi hiperbarik juga bisa digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya.

Tujuan terapi ini dilakukan adalah untuk mengisi darah dengan oksigen yang cukup, untuk memperbaiki jaringan dan mengembalikan fungsi normal tubuh.

Terapi hiperbarik bisa dilakukan di dua tipe ruang:

1. Ruang tunggal (monoplace)

Ini adalah sebuah ruang yang dibangun untuk satu orang. Ruang tersebut berupa tabung plastik panjang yang terlihat seperti mesin MRI. 

2. Ruang multi (multiplace)

Ruangan ini bisa memuat 2 orang atau lebih sekaligus. Prosedur perawatannya sebenarnya sama. Bedanya, pasien menghirup oksigen murni melalui masker atau tudung. Seorang teknisi mungkin juga berada di ruangan tersebut bersama pasien.

Manfaat Terapi Hiperbarik?

Terapi hiperbarik paling sering menjadi pilihan pengobatan untuk penyakit dekompresi yang biasa dialami oleh para penyelam laut dalam. Namun, selain itu, terapi ini juga bisa menjadi terapi tambahan untuk berbagai penyakit klinis, seperti infeksi yang serius. Berikut adalah berbagai macam kondisi kesehatan yang juga bisa diobati dengan menggunakan terapi hiperbarik:

  • Anemia berat.
  • Gangguan akibat radiasi.
  • Infeksi tulang (osteomielitis) atau infeksi kulit yang menyebabkan kematian jaringan.
  • Beberapa jenis infeksi otak, bahkan sinus.
  • Infeksi jaringan otot atau gas gangren.
  • Luka bakar.
  • Luka bakar atau luka akibat diabetes yang sulit sembuh.
  • Kondisi adanya gelembung udara dalam pembuluh darah (emboli).
  • Keracunan monoksida.
  • Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba dan tanpa rasa sakit.
  • Kehilangan pendengaran tiba-tiba.

Jadi, jaringan tubuh kita membutuhkan pasokan oksigen yang cukup agar dapat berfungsi dengan baik. Ketika jaringan terluka akibat kondisi di atas, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup. 

Nah, terapi hiperbarik dapat membantu meningkatkan oksigen dalam darah. Kondisi ini akan mengembalikan tingkat normal gas dalam darah dan fungsi jaringan, sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung dengan cepat.

Tidak hanya mengobati kondisi kesehatan di atas, terapi hiperbarik juga merupakan metode pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan beberapa penyakit lainnya. Contohnya seperti HIV/AIDS, Alzheimer, arthritis, asma, bell’s palsy, kanker, cerebral palsy, dan sakit kepala berat.

Simak juga Manfaat lain Terapi Hiperbarik Bagi Tubuh. 

Kapan Harus Melakukan Terapi Hiperbarik?

Tergantung dari kondisi kesehatan yang ingin diobati, terapi hiperbarik perlu dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang efektif. Pada dasarnya, semakin kronis penyakit yang kamu alami, maka semakin banyak sesi terapi yang harus kamu jalani.

Berikut adalah beberapa kondisi di mana terapi hiperbarik mungkin diperlukan: 

1. Cedera atau kerusakan jaringan

Terapi hiperbarik sering direkomendasikan untuk pasien dengan luka kronis atau luka yang tidak sembuh, seperti luka diabetes, luka bedah atau luka bakar. Terapi ini bisa membantu mempercepat penyembuhan dengan cara meningkatkan pasokan oksigen ke jaringan yang rusak. 

2. Gangguan sirkulasi darah

Bagi orang dengan gangguan sirkulasi darah, seperti penyakit arteri perifer, terapi hiperbarik dapat membantu meningkatkan aliran oksigen ke jaringan yang kekurangan oksigen sehingga sirkulasi darah dapat berjalan dengan lancar. 

3. Pemulihan dari cedera olahraga atau pembedahan

Terapi hiperbarik bisa membantu mempercepat proses pemulihan dari cedera tendon, otot, atau ligamen, serta pemulihan setelah prosedur bedah. 

4. Infeksi berat atau gangren

Pada infeksi yang melibatkan jaringan mati atau gangren (misalnya gangren gas atau infeksi lain yang mengancam nyawa), terapi hiperbarik dapat mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko amputasi. 

Prosedur Terapi Hiperbarik?

Terapi hiperbarik dilakukan di dalam ruang terapi oksigen hiperbarik. Tekanan udara di dalam ruangan tersebut tiga kali lebih tinggi daripada tekanan udara normal. Nah, dengan kondisi tersebut, paru-paru pengidap dapat mengumpulkan lebih banyak oksigen murni yang dihirup, ketimbang bila menghirup oksigen dalam tekanan udara normal. 

Aliran darah kemudian akan membawa oksigen murni tersebut ke seluruh tubuh. Cara inilah yang dipercaya dapat membantu tubuh melawan bakteri dan merangsang pelepasan sel induk dan faktor pertumbuhan. Selanjutnya kondisi akan merangsang penyembuhan serta memperbaiki dan menjaga jaringan tubuh tetap sehat.

Sebelum melakukan terapi hiperbarik, kamu Harus Tahu 4 Fakta Terapi Hiperbarik.

Rangkaian Proses Terapi Hiperbarik

Dalam terapi hiperbarik, terdapat beberapa rangkaian proses yang akan kamu lewati di antaranya:

1. Sebelum terapi

Sebelum menjalani terapi, pasien perlu mengganti baju dengan gaun atau scrub yang disediakan oleh rumah sakit. Demi keselamatan, barang-barang seperti korek api atau perangkat bertenaga baterai yang menghasilkan panas tidak boleh dibawa masuk ke dalam ruang hiperbarik. 

Selain itu, pasien juga perlu membersihkan rambut atau kulit bila mengenakan produk perawatan rambut dan kulit yang berbahan dasar minyak bumi, karena berpotensi menyebabkan kebakaran.

2. Selama terapi

Pasien yang menjalani terapi hiperbarik akan dimasukkan ke dalam ruangan bertekanan udara tiga kali lebih tinggi daripada tekanan udara normal, sambil diberikan pernapasan oksigen murni (100 persen) selama satu hingga dua jam. Pasien dapat menghirup oksigen murni dalam posisi duduk ataupun berdiri.

Oleh karena tekanan dalam ruangan tersebut sangat tinggi, beberapa orang mungkin akan merasa tidak nyaman ketika berada di dalamnya. Ada beberapa efek samping yang akan dialami pengidap.

Contohnya seperti rasa sakit dan sensasi berdenyut di telinga, mirip seperti ketika sedang naik pesawat. Hal itu bisa dihilangkan dengan menguap atau menelan ludah.

Terapi hiperbarik biasanya berlangsung sekitar dua jam. Teknisi akan memantau pasien dan unit terapi selama perawatan.

3. Setelah terapi

Setelah proses terapi selesai, petugas terapi akan melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Contohnya seperti melihat kondisi dalam telinga, dan mengukur tekanan darah dan denyut nadi. Bila pasien mengidap diabetes, glukosa darah juga akan diperiksa. Setelah selesai pemeriksaan, pasien boleh berganti pakaian dan pergi. Namun, setelah terapi, pasien mungkin akan mengalami efek berupa sangat lelah, kelaparan, dan sensasi seperti melayang.

Risiko Terapi Hiperbarik

Sebenarnya terapi hiperbarik termasuk prosedur yang aman untuk dilakukan. Terapi hiperbarik sangat jarang menimbulkan komplikasi. Meski begitu, kamu perlu tahu beberapa risiko yang bisa terjadi akibat terapi hiperbarik:

  • Rabun jauh sementara yang disebabkan oleh adanya perubahan lensa mata.
  • Cedera telinga bagian tengah, bahkan berisiko membuat gendang telinga pecah karena tingginya tekanan udara.
  • Kolaps paru yang disebabkan oleh perubahan tekanan udara.
  • Kejang-kejang akibat terlalu banyak oksigen dalam sistem saraf pusat.
  • Menurunkan gula darah pada orang yang mengidap diabetes yang diobati dengan insulin.
  • Oksigen murni juga mudah menyebabkan kebakaran bila terkena percikan atau api. Oleh karena itu, jangan membawa benda atau menggunakan produk yang bahan dasarnya bisa memicu kebakaran.

 Ternyata, Terapi Hiperbarik Bisa Bikin Kulit Lebih Sehat.

Di Mana Terapi Hiperbarik Bisa Dilakukan?

Terapi hiperbarik bisa dilakukan beberapa rumah sakit tertentu yang menyediakan jasa terapi tersebut. Untuk mendapatkan obat yang diresepkan dokter untuk mengatasi kondisi kesehatanmu, cek obat dan vitamin yang kamu butuhkan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.

Diperbaharui pada 07 November 2024. 
Referensi:
American Academy of Hyperbaric Medicine. Diakses pada 2024. Hyperbaric Oxygen Therapy. 
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. Hyperbaric Oxygen Therapy
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Hyperbaric oxygen therapy.
MedlinePlus. Diakses pada 2024. Hyperbaric Oxygen Therapy. 
NIH PubMed Central. Diakses pada 2024. Hyperbaric Oxygen Therapy. 

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp