halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Tongue-tie Ankyloglossia

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Tongue tie?
  2. Penyebab Tongue-tie
  3. Faktor Risiko Tongue-tie
  4. Gejala Tongue-tie
  5. Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengidap Tongue tie
  6. Diagnosis Tongue-tie
  7. Pengobatan Tongue-tie
  8. Komplikasi Tongue-tie
  9. Pencegahan Tongue-tie

Apa Itu Tongue tie?

Tongue-tie adalah kelainan bawaan pada organ mulut yang menyebabkan terbatasnya pergerakan lidah dan mulut. Kelainan ini umumnya menimpa bayi baru lahir, khususnya pada bayi laki-laki.

Kondisi ini dapat berdampak kepada cara makan, menelan, berbicara, bahkan menyusui.

Penyebab Tongue-tie

Pada kondisi normal, sepotong selaput bernama lingual frenulum yang terletak di sisi bawah lidah terhubung dengan bagian bawah mulut.

Namun pada tongue-tie atau ankyloglossia, bentuk lingual frenulum bisa lebih pendek dan melekat pada sisi bawah ujung lidah dan lantai mulut, sehingga pengidapnya tidak dapat menjulurkan lidah keluar dengan baik.

Penyebab pasti lingual frenulum yang tidak terpisah saat lahir seperti pada kondisi normal belum diketahui hingga saat ini.

Namun, pada beberapa kasus sudah terjadi, penyakit ini bisa berkaitan dengan faktor genetik tertentu dan menurun di keluarga.

Faktor Risiko Tongue-tie

Hingga kini belum diketahui apa yang menyebabkan kondisi ini bisa terjadi. Oleh karena itu, faktor risikonya masih simpang siur.Namun, kondisi ini diduga akibat faktor genetik.

Tidak hanya itu, kasus ini pun lebih sering dialami oleh bayi laki-laki ketimbang perempuan.  

Gejala Tongue-tie

Tongue-tie yang dialami oleh bayi yang baru lahir dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti:

  • Bayi kesulitan untuk menyusu.
  • Perkembangan berat badan yang tidak sesuai.
  • Mengalami rasa lapar terus menerus.

Sedangkan pada anak-anak kondisi ini akan ditandai, seperti kesulitan mengeluarkan lidah melewati gigi depan bagian bawah dan kesulitan mengangkat lidah hingga menyentuh gigi bagian atas. 

Anak juga akan kesulitan menggerakkan lidah dari sisi satu ke sisi lainnya. Pengidap tongue-tie memiliki lidah berbentuk hati atau seperti terdapat lekukan di ujung lidahnya.

Segera hubungi dokter jika anak mengalami kesulitan saat sedang menyusui, atau makan, berbicara, dan saat berusaha menggapai gigi belakang dengan lidahnya, atau gejala lain yang dirasa sangat mengganggu.

Nah, berikut Cara Mendeteksi Bayi dengan Kondisi Tongue-tie yang bisa orang tua lakukan.

Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengidap Tongue tie

Segera hubungi dokter apabila bayi alami gejala-gejala yang telah dipaparkan tadi.

Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

  • dr. Erlin Sp.A
  • dr. Bayu Kurniawan Sp.A, M.Biomed
  • dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin
  • dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS
  • dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B

Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan solusi penanganan disentri yang tepat. 

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. 

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Diagnosis Tongue-tie

Sebelum memeriksa kondisi bayi, dokter akan bertanya pada orang tua mengenai kemampuan bayi untuk menyusu. Jika terdapat gangguan menyusui, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi untuk melihat kondisi lidah. 

Pada anak-anak dengan kondisi tongue-tie, dokter juga akan memintanya untuk menggerakkan lidah dan mengucapkan huruf tertentu seperti R atau L.

Pengobatan Tongue-tie

Pengobatan tongue-tie akan berbeda-beda dan masih menimbulkan perdebatan di antara para ahli.

Beberapa ahli dapat merekomendasikan untuk menunggu dengan harapan lingual frenulum dapat merenggang dengan sendirinya.

Sementara ahli lain berpendapat untuk segera dilakukan tindakan demi mengurangi timbulnya kesulitan, khususnya pada bayi baru lahir.

Beberapa tindakan operasi yang biasanya dilakukan dalam menangani tongue-tie pada bayi, anak, maupun dewasa adalah:

1. Frenotomy

Prosedur pembelahan tongue-tie ini menggunakan gunting yang telah disterilkan agar sisi bawah lidah tidak terlalu menempel dengan dasar mulut, sehingga lidah dapat bergerak dengan lebih leluasa.

Prosedur ini berlangsung cepat dan umumnya tidak terjadi pendarahan besar. Hal ini bisa disebabkan tidak adanya pembuluh darah atau ujung saraf pada lingual frenulum.

Biasanya bayi dapat langsung menyusu setelah prosedur dilakukan.

Frenotomy dapat dilakukan dengan atau tanpa pembiusan dan bisa dilakukan di rumah sakit ataupun di ruang praktek dokter. 

2. Frenuloplasty

Prosedur frenuloplasty dilakukan dengan pembiusan umum dan menggunakan perlengkapan operasi yang lebih lengkap. Prosedur ini akan dilakukan pada lingual frenulum yang lebih tebal atau pada kasus yang lebih rumit, sehingga tidak memungkinkan untuk ditangani dengan prosedur frenotomy. 

Pada prosedur ini frenulum dilepaskan, lalu luka ditutup dengan jahitan yang akan menyatu ke dalam bekas luka seiring proses penyembuhan.

Pengidap tongue-tie memerlukan terapi pasca operasi untuk melatih pergerakan lidah dan membantu mengurangi risiko timbulnya komplikasi berupa jaringan parut. 

Nah, Begini Prosedur Frenuloplasty untuk Atasi Tongue Tie Ankyloglossia yang perlu orang tua ketahui.

Komplikasi Tongue-tie

Tongue-tie bisa menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain gangguan perkembangan organ mulut bayi, gangguan menyusu, makan atau mengunyah jenis makanan tertentu, menelan, atau kemampuan berbicara.

Pada anak yang memiliki tongue-tie, beberapa suara yang dihasilkan saat berbicara akan berbeda, seperti kesulitan melafalkan huruf “R”, “S”, “Z”, “TH”, “D” dan “T” atau biasa dinamakan dengan cadel

Beberapa kegiatan yang melibatkan organ mulut juga mungkin akan sulit dilakukan, seperti memainkan alat musik tiup. Tongue-tie juga dapat menyebabkan kebersihan mulut yang buruk.

Hal ini terjadi karena sulitnya membersihkan kotoran di dalam mulut. Dengan begitu, kerusakan gigi dan gingivitis dapat terjadi.

Bukan hanya memengaruhi bayi, proses menyusui yang terhambat akibat tongue-tie juga bisa memengaruhi ibu.

Selain rasa sakit pada puting payudara, bayi akan kesulitan mengisap susu yang dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi dan perkembangan pada bayi.

Lama-kelamaan, tongue-tie juga dapat menyebabkan terbentuknya jarak antara dua gigi depan bawah.

Pencegahan Tongue-tie

Untuk mencegah bayi mengalami kondisi ini, ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan prenatal untuk mendeteksi penyakit tersebut sejak dini. Selama hamil, ibu juga sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan.

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2024. Tongue Tie.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Tongue-Tie (Ankyloglossia).
Web MD. Diakses pada 2023. What is Tongue-Tie in Babies?
Healthline. Diakses pada 2024. Tongue-Tie: What It Is and How It’s Treated.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Tongue-Tie (Ankyloglossia).

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp