
DAFTAR ISI
- Apa Itu Tumor?
- Jenis-Jenis Tumor
- Penyebab Tumor
- Faktor Risiko Tumor
- Gejala Tumor
- Diagnosis Tumor
- Pengobatan Tumor
- Komplikasi Tumor
- Pencegahan Tumor
- Hubungi Dokter Ini Jika Curiga Mengidap Tumor
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Tumor?
Tumor adalah massa atau benjolan yang terbentuk akibat pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam tubuh.
Kondisi ini terjadi ketika sel-sel membelah lebih cepat daripada yang seharusnya, atau tidak mati pada waktunya, sehingga menumpuk menjadi jaringan baru.
Dalam keadaan normal, tubuh memiliki mekanisme yang sangat teratur untuk mengatur siklus hidup sel, mulai dari pembentukan, fungsi, hingga akhirnya digantikan oleh sel baru saat rusak atau sudah tidak dibutuhkan. Mekanisme ini diatur oleh sinyal genetik dan sistem kekebalan tubuh.
Namun, ketika terjadi gangguan dalam pengaturan tersebut, misalnya akibat mutasi genetik, paparan zat berbahaya, atau faktor risiko tertentu, sel mulai tumbuh secara kacau. Proses inilah yang menyebabkan terbentuknya tumor.
Tumor dapat muncul di organ mana pun, seperti otak, payudara, kulit, paru-paru, hati, hingga tulang.
Tidak semua tumor bersifat kanker, tetapi semua tumor perlu diperiksa untuk memastikan penyebab dan risikonya.
Jenis-Jenis Tumor
Secara umum, tumor dibagi menjadi dua kategori besar berdasarkan sifat pertumbuhan dan dampaknya pada tubuh:
1. Tumor Jinak (Non-Kanker)
Tumor jinak adalah jenis tumor yang tidak bersifat kanker dan biasanya tumbuh lebih lambat. Karakteristiknya meliputi:
- Memiliki batas yang jelas sehingga tidak menyusup ke jaringan sekitarnya.
- Tidak menyebar ke bagian tubuh lain (tidak metastasis).
- Jarang berubah menjadi ganas, meskipun beberapa jenis tetap perlu dipantau.
Walaupun jinak, tumor jenis ini tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan. Jika ukurannya besar atau berada di area sensitif, misalnya dekat saraf, pembuluh darah, atau organ vital, tumor jinak bisa menekan jaringan sekitarnya dan menyebabkan gejala seperti nyeri, mati rasa, atau gangguan fungsi organ.
Contohnya termasuk lipoma (benjolan lemak), adenoma, atau fibroma.
2. Tumor Ganas (Kanker)
Berbeda dengan tumor jinak, tumor ganas memiliki sifat pertumbuhan yang jauh lebih agresif. Ciri-cirinya meliputi:
- Tumbuh cepat dan tidak teratur.
- Menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasif).
- Dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah atau sistem limfatik (metastasis).
- Potensi mengganggu fungsi organ dan mengancam jiwa.
Tumor ganas terjadi ketika sel mengalami mutasi genetik yang membuatnya tidak lagi merespons sinyal tubuh untuk berhenti membelah atau mati.
Mutasi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor seperti gaya hidup tidak sehat, paparan radiasi, infeksi virus tertentu, hingga riwayat keluarga.
Contoh tumor ganas termasuk kanker paru, kanker payudara, kanker kolorektal, hingga melanoma.
Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi tumor? Ini Rekomendasi Dokter Bedah Onkologi di Halodoc yang bisa kamu hubungi.
Penyebab Tumor
Secara umum, penyebab tumor berkaitan dengan pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak terkendali di dalam tubuh.
Dalam kondisi normal, tubuh memiliki mekanisme alami untuk mengganti sel-sel yang rusak atau mati dengan sel baru.
Namun, saat proses ini terganggu, sel-sel tersebut bisa berkembang tanpa batas hingga membentuk jaringan abnormal yang disebut tumor. Berikut beberapa penyebab tumor yang perlu kamu ketahui:
- Mutasi genetik pada DNA sel:
Salah satu penyebab tumor utama adalah perubahan atau mutasi pada gen yang mengatur siklus hidup sel. Mutasi ini membuat sel gagal “mati” sesuai waktunya, sehingga terus berkembang biak tanpa kendali. - Paparan zat karsinogen:
Zat kimia berbahaya seperti asap rokok, radiasi, pestisida, atau polusi udara bisa merusak DNA sel dan menjadi penyebab tumor. Paparan jangka panjang terhadap bahan karsinogenik meningkatkan risiko pembentukan tumor, baik jinak maupun ganas. - Infeksi virus atau bakteri tertentu:
Beberapa virus seperti HPV, Epstein-Barr, dan hepatitis B atau C diketahui sebagai penyebab tumor karena dapat mengubah struktur genetik sel tubuh. Infeksi jangka panjang dapat memicu peradangan kronis yang mempercepat pembelahan sel abnormal. - Gangguan sistem imun:
Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh sulit mengenali dan menghancurkan sel-sel abnormal. Akibatnya, sel-sel yang seharusnya mati malah berkembang menjadi massa jaringan, yang juga menjadi salah satu penyebab tumor. - Faktor keturunan dan gaya hidup:
Riwayat keluarga dengan tumor meningkatkan risiko serupa karena adanya faktor genetik. Selain itu, kebiasaan buruk seperti kurang olahraga, pola makan tinggi lemak, dan stres kronis juga dapat menjadi penyebab tumor melalui gangguan metabolisme sel.
Dengan memahami berbagai penyebab tumor tersebut, kamu bisa lebih waspada dan mulai menerapkan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan. Pemeriksaan kesehatan rutin juga penting agar setiap pertumbuhan sel abnormal dapat terdeteksi lebih awal.
Faktor Risiko Tumor
Ada beberapa faktor yang diduga terkait dengan tumbuhnya tumor, yaitu:
- Faktor keturunan dan kelainan genetika.
- Konsumsi minuman keras yang berlebihan.
- Kelainan pada sistem kekebalan tubuh.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Pajanan polusi udara.
- Papaparan sinar matahari yang berlebihan.
- Pajanan radiasi.
Selain itu, beberapa tumor lebih sering terjadi pada satu jenis kelamin daripada yang lain.
Sebagian jenis tumor lain juga lebih berisiko menyerang kelompok usia tertentu, seperti anak-anak atau orang berusia lanjut (lansia).
Gejala Tumor
Gejala yang timbul dari tumor dapat berbeda-beda, karena tergantung dari lokasi pertumbuhan dan juga jenis tumornya.
Misalnya, kanker otak yang dapat menyebabkan gejala sakit kepala yang tidak tertahankan, muntah-muntah secara mendadak, serta kejang-kejang.
Sementara gejala kanker paru-paru dapat berupa batuk yang berkelanjutan dan bertambah parah, hingga akhirnya menjadi batuk darah, sesak napas, nyeri dada, serta kelelahan.
Sementara itu, jenis tumor ganas ada juga yang bahkan tidak menyebabkan gejala sampai mencapai stadium lanjut, misalnya kanker serviks serta kanker hati.
Secara umum gejala yang dapat mengindikasikan tumor, di antaranya:
- Sering kali merasa tidak sehat.
- Rasa lelah yang ekstrem.
- Demam dan menggigil.
- Hilangnya nafsu makan.
- Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Berkeringat pada malam hari.
Selain itu, ketahui lebih dalam seputar Kanker – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Diagnosis Tumor
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter biasanya akan terlebih dahulu mewawancarai pengidapnya terkait gejala dan riwayat medis yang dimiliki.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna mendeteksi tanda-tanda tumor pada tubuh.
Namun, jika tumor diduga tumbuh di dalam tubuh, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti:
- Pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau MRI.
- Tes darah.
- Biopsi atau pengambilan sampel jaringan tumor.
- Rontgen dada.
- Pemeriksaan hitung darah lengkap (CBC).
- Tes fungsi hati.
Pengobatan Tumor
Pengobatan kondisi ini akan bervariasi, tergantung dari jenis, keganasan tumor, hingga lokasi di mana tumor tumbuh.
Sebab, seseorang yang memiliki tumor mungkin tidak memerlukan perawatan jika:
- Tumornya bersifat non kanker (jinak).
- Tumbuh di area aman di mana tumor tidak menimbulkan gejala atau masalah pada fungsi organ tertentu.
Terkadang tumor jinak dapat diangkat untuk alasan kosmetik atau untuk memperbaiki gejala.
Tumor jinak di dekat atau di otak dapat diangkat karena lokasinya atau efek berbahayanya pada jaringan otak normal di sekitarnya.
Namun, jika tumor yang tumbuh bersifat ganas (akibat kanker), perawatan yang dapat dilakukan mungkin termasuk:
- Kemoterapi. Merupakan terapi dengan obat-obatan untuk mengatasi kanker. Pengobatan ini bekerja dengan cara menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.
- Radioterapi. Perawatan ini menggunakan sinar energi berkekuatan tinggi yang diarahkan ke area dimana sel-sel kanker berada.
- Operasi. Prosedur operasi dapat dilakukan sedari kanker atau tumor ganas masih berada pada satu lokasi dan belum menyebar.
- Imunoterapi. Perawatan ini berfungsi untuk mendorong kerja sistem imun atau kekebalan tubuh agar lebih efektif dalam melawan penyakit, termasuk kanker.
Komplikasi Tumor
Banyak tumor non-kanker tidak memerlukan pengobatan. Namun, beberapa tumor jinak dapat terus tumbuh.
Misalnya, tumor otak jinak dapat menekan jaringan sehat, atau organ seperti otak. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi kemampuan penglihatan atau bicara seseorang.
Sementara itu, pada tumor yang bersifat ganas (kanker), sel kanker dapat melepaskan diri dari tumor aslinya.
Sel-sel tersebut dapat melakukan perjalanan dalam aliran darah (sistem peredaran darah) atau sistem limfatik.
Ketika sel kanker tersebut menetap di lokasi baru, seperti organ atau kelenjar, mereka akan berkembang biak lagi, sehingga menciptakan tumor baru (kanker metastatik).
Kanker yang sudah menyebar akan lebih sulit untuk diobati dan dapat memicu beberapa komplikasi.
Misalnya seperti penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas, hingga perubahan senyawa kimia pada tubuh.
Jadi, komplikasi tumor akan tergantung pada jenis, lokasi, ukuran, dan tingkat penyebarannya.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Nyeri: Tumor dapat menyebabkan nyeri kronis yang signifikan.
- Obstruksi: Tumor dapat menyebabkan obstruksi (penyumbatan) pada organ atau saluran tubuh, seperti usus, saluran kemih, atau pembuluh darah.
- Perdarahan: Tumor dapat menyebabkan perdarahan internal atau eksternal.
- Infeksi: Tumor dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Kerusakan Organ: Tumor dapat merusak organ atau jaringan di sekitarnya.
- Kematian: Tumor ganas yang tidak diobati dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan Tumor
Tumor sebenarnya tidak dapat dicegah dengan metode yang spesifik.
Namun, ada beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kanker, yaitu:
- Berhenti merokok.
- Berolahraga secara teratur.
- Menerapkan pola makan bergizi seimbang.
- Menjaga berat badan yang sehat.
- Membatasi konsumsi minuman keras.
- Menghalau paparan sinar matahari, misalnya dengan menggunakan tabir surya.
- Meminimalisir pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya dengan mengenakan masker saat menggunakan kendaraan umum.
- Meminimalisasi paparan terhadap radiasi.
- Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Hubungi Dokter Ini Jika Curiga Mengidap Tumor
Apabila kamu mendapati benjolan pada tubuh yang terasa mencurigakan, nyeri, atau tidak kunjung hilang, jangan menunda untuk memeriksakannya ke dokter.
Dokter spesialis bedah onkologi di Halodoc berikut berpengalaman menangani berbagai kasus tumor. Mereka juga mendapatkan rating positif dari pasien yang pernah ditangani.
Inilah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Kemas M. Ishak IK, Sp.B(K)Onk: Dokter spesialis bedah onkologi dengan pengalaman 13 tahun, lulusan Universitas Sriwijaya (2011, 2018). Saat ini praktik di Palembang, anggota PERABOI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Enrico Gahara, Sp.B(K)Onk: Dokter spesialis bedah onkologi dengan pengalaman 16 tahun, lulusan Universitas Atma Jaya (2008) dan Universitas Gadjah Mada (2015). Kini praktik di Sorong Selatan, Papua Barat, anggota PERABOI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Jemmy Sasongko, Sp.B(K)Onk: Dokter spesialis bedah onkologi dengan pengalaman 26 tahun, lulusan Universitas Udayana (1997, 2011). Saat ini praktik di Surabaya, Jawa Timur, anggota PERABOI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Itulah dokter yang siap memberikan penanganan yang tepat jika kamu curiga mengidap tumor.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.
Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!
Kapan Harus ke Dokter?
Jika merasakan salah satu atau beberapa gejala dari tumor, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sebab, Penanganan yang tepat dan cepat dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi.
Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa hubungi dokter spesialis kapan saja dan di mana saja.
Tentunya tanpa perlu mengantre maupun menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, hubungi dokter spesialis di Halodoc dengan klik banner di bawah ini!

Diperbarui pada 20 November 2025.
Referensi:
Cancer. Diakses pada 2025. Types of tumours.
WebMD. Diakses pada 2025. Benign Tumors: Types, Causes, and Treatments.
Medline Plus. Diakses pada 2025. Tumor.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Tumor.
FAQ
1. Apakah tumor selalu berarti kanker?
Tidak, tumor tidak selalu berarti kanker. Tumor bisa bersifat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker).
2. Apakah tumor bisa disembuhkan?
Ya, beberapa jenis tumor bisa disembuhkan, terutama jika terdeteksi pada tahap awal dan diobati dengan tepat.
3. Apa yang harus dilakukan jika saya mencurigai memiliki tumor?
Segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Apakah tumor menular?
Tidak, tumor tidak menular.


