Biduran
DAFTAR ISI
- Apa itu Biduran atau Urtikaria?
- Faktor Risiko Biduran atau Urtikaria
- Penyebab Biduran atau Urtikaria
- Gejala Biduran atau Urtikaria
- Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
- Diagnosis Biduran atau Urtikaria
- Komplikasi Biduran
- Pengobatan Biduran
- Pencegahan Biduran atau Urtikaria
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Biduran atau Urtikaria?
Biduran atau urtikaria adalah reaksi kulit yang menyebabkan timbulnya bilur berwarna merah atau putih. Bilur yang timbul ini juga disertai dengan rasa gatal.
Awalnya, bilur ini muncul hanya di satu bagian tubuh, tetapi lama-kelamaan bilur ini akhirnya menyebar. Salah satu penyebab umumnya adalah alergi, tetapi ukuran dan bentuk bilur bisa berbeda-beda.
Ketika seseorang terserang biduran, tak menutup kemungkinan dirinya juga akan terserang angioedema.
Penyakit angioedema adalah pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam. Pembengkakan ini biasanya terjadi pada bagian mata, bibir, dan alat kelamin.
Pada beberapa kasus, masalah pada kulit ini juga bisa terjadi atau menjadi bagian dari gejala anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang parah dan terjadi secara tiba-tiba hingga bisa menyebabkan kematian.
Kondisi ini dianggap sebagai keadaan darurat karena beberapa gejalanya yang ekstrem. Berikut ini adalah gejala-gejala anafilaksis lainnya:
- Pembengkakan pada kelopak mata, bibir, tangan dan kaki.
- Sesak napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran udara.
- Sakit perut dan muntah-muntah.
Faktor Risiko Biduran atau Urtikaria
Biduran terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Namun, untuk biduran kronis tidak diketahui penyebab pastinya.
Meski begitu, ada beberapa faktor risiko bisa memicu urtikaria atau memperburuk gejala yang ada.
Contohnya, mengonsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein, tingkat stres yang tinggi, dan suhu udara yang panas.
Nah, berikut berbagai faktor pemicu yang mungkin perlu kamu waspadai:
1. Alergi makanan
Alergi makanan adalah salah satu penyebab umum biduran.
Makanan tertentu seperti kacang-kacangan, telur, susu, makanan laut, dan kacang-kacangan dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan munculnya urtikaria.
Selain itu, Ini Jenis Makanan yang Jadi Pemicu Biduran.
2. Alergi obat
Penggunaan beberapa obat-obatan tertentu, seperti antibiotik (misalnya penisilin), aspirin, NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid), dan obat lainnya, dapat menyebabkan reaksi alergi dan urtikaria pada beberapa orang.
3. Suhu ekstrem
Paparan suhu ekstrem, seperti panas yang tinggi atau dingin yang ekstrem, dapat menyebabkan kondisi ini.
4. Alergi serbuk sari dan alergen lingkungan
Paparan terhadap serbuk sari, debu, bulu hewan, serangga, dan bahan kimia tertentu juga dapat menyebabkan urtikaria pada orang yang alergi terhadap alergen ini.
5. Gigitan serangga
Beberapa gigitan serangga seperti nyamuk, lebah, atau semut dapat menyebabkan reaksi alergi dan munculnya urtikaria di area yang terkena gigitan.
6. Stres dan kecemasan
Stres emosional atau kecemasan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu munculnya masalah kulit ini.
7. Kontak dengan bahan tertentu
Berkontak langsung dengan bahan kimia, seperti lateks, deterjen, atau bahan-bahan lainnya, juga dapat menyebabkan kondisi ini pada beberapa orang.
8. Riwayat urtikaria dan alergi sebelumnya
Orang yang pernah mengalami kondisi ini sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini kembali.
Mereka memiliki riwayat alergi atau keluarga dengan riwayat alergi, juga lebih rentan.
Jika Biduran Makin Menganggu, Segera Hubungi Dokter Ini.
Penyebab Biduran atau Urtikaria
Munculnya bilur pada kulit ini dipicu oleh tingginya kadar histamin yang dilepaskan ke kulit.
Tubuh menyimpan histamin di dalam sel. Ketika sistem kekebalan mengenali ancaman, ia akan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya.
Rangkaian bahan kimia ini bisa melindungi kamu dari penyakit serius akibat infeksi atau gigitan serangga. Namun, terkadang, sistem kekebalan melepaskan histamin ketika tidak ada ancaman nyata.
Hal ini terjadi ketika orang mengalami reaksi alergi. Nah, histamin inilah yang bisa membuat menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah meningkat.
Banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, membuat kulit terlihat memerah. Kelebihan cairan ini juga yang menyebabkan pembengkakan pada kulit dan rasa gatal-gatal.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran:
- Terjadi kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, misalnya lateks dan bulu binatang.
- Makanan penyebab urtikaria yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut, telur, gandum, dan susu.
- Hampir semua obat-obatan bisa menyebabkan urtikaria.
- Zat adiktif atau bahan tambahan dalam makanan seperti pemanis, pengawet, penguat rasa, pewarna, pengental, dan lain-lain.
- Infeksi, seperti hepatitis dan demam kelenjar.
- Gigitan serangga.
- Faktor lingkungan, seperti pajanan terhadap kondisi atau cuaca panas maupun dingin, pajanan terhadap air tertentu, atau bahkan sinar matahari.
Gejala Biduran atau Urtikaria
Ketika seseorang terserang urtikaria, ruam yang muncul pada kulitnya akan terasa gatal, bahkan perih atau menyengat.
Ruam tersebut bisa muncul di mana saja di kulit tubuh, seperti di perut, punggung, bokong, dada, lengan dan kaki.
Gejala ini bisa bertahan berjam-jam hingga beberapa hari. Urtikaria yang terjadi selama kurang dari enam minggu disebut sebagai biduran akut atau jangka pendek.
Namun, ada juga kasus urtikaria yang bertahan lebih dari enam minggu atau bersifat kambuhan selama beberapa bulan atau bahkan tahun.
Kondisi yang disebut biduran jangka panjang (kronis) ini merupakan kondisi yang jarang terjadi.
Biduran kronis bisa diartikan sebagai pertanda dari penyakit lain yang sedang diderita. Misalnya karena penyakit tiroid, diabetes tipe 1 atau lupus.
Pada kebanyakan kasus, penyakit ini sering terjadi pada anak-anak dan wanita pada usia 30 sampai 60 tahun. Selain itu, orang yang memiliki alergi juga lebih berisiko untuk mengalaminya.
Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
Munculnya ruam pada kulit yang terasa gatal, perih, atau menyengat bisa menjadi gejala dari biduran atau urtikaria.
Umumnya, ruam ini terjadi pada bagian kulit tubuh, seperti perut, punggung, bokong, dada, lengan dan kaki.
Apabila gejala tersebut muncul, segera hubungi dokter kulit di Halodoc untuk mencegah dampak yang semakin berbahaya.
Berikut adalah beberapa dokter spesialis kulit yang dapat kamu hubungi:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Nah, itulah beberapa dokter kulit yang bisa kamu hubungi terkait penyakit biduran.
Jangan khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Kamu masih bisa membuat janji konsultasi untuk waktu yang lain melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Biduran atau Urtikaria
Cara untuk mendiagnosis urtikaria, di tahap awal dokter melakukan wawancara medis seputar keluhan dan riwayat penyakit yang pernah dialami, hingga makanan atau aktivitas yang baru dilakukan.
Setelah itu, dokter baru melakukan pemeriksaan fisik pada yang mengalami bentol-bentol.
Pada beberapa kasus, dokter juga melakukan pemeriksaan penunjang seperti:
- Tes alergi, pada kulit atau tes darah.
- Pemeriksaan darah, untuk menyingkirkan penyakit atau infeksi lain.
- Biopsi kulit. Pada pemeriksaan ini, dokter kulit akan mengangkat sedikit kulit yang terkena sehingga bisa diperiksa di bawah mikroskop.
Namun, pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada kasus yang terjadi secara berulang, bukan pertama kali.
Komplikasi Biduran
Urtikaria yang tak ditangani bisa menyebabkan komplikasi dan mengganggu aktivitas pengidapnya sehari-hari. Komplikasinya bisa berupa angioedema dan anafilaksis.
Angioedema ini merupakan pembekakan kulit di kelopak mata, bibir, tangan, kaki, hingga sekitar area kelamin. Angioedema sendiri disebabkan oleh penumpukan cairan tubuh.
Kamu bisa menemukan berbagai pilihan produk kesehatan untuk mengatasi biduran di Toko Kesehatan Halodoc. Klik banner di bawah ini:
Pengobatan Biduran
Sebenarnya kebanyakan kasus urtikaria tak membutuhkan pengobatan khusus, sebab gejala yang muncul biasanya akan menghilang dalam hitungan hari atau jam.
Namun, apabila terasa sangat mengganggu, maka dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan kebutuhan. Berikut pengobatan biduran yang bisa dokter berikan:
- Losion atau krim anti-gatal yang menenangkan. Krim yang mengandung mentol bisa meredakan gatal sementara.
- Antihistamin. Obat ini bisa membantu mengendalikan rasa gatal dan bengkak.
- Kortikosteroid. Untuk kasus yang parah, obat seperti prednison bisa mengurangi peradangan dan gatal. Sedangkan untuk kasus yang lebih ringan, dokter kulit mungkin akan meresepkan kortikosteroid untuk kamu oleskan ke kulit guna meredakan gatal.
- Terapi cahaya. Perawatan yang punya nama lain fototerapi ini bisa efektif bila antihistamin tidak bekerja.
Selain perawatan di atas, 4 Obat Alami Ini Ampuh Atasi Biduran.
Pencegahan Biduran atau Urtikaria
Biduran umumnya terjadi akibat reaksi alergi oleh sebab itu, bagi kamu yang mengidap alergi tertentu, cobalah hindari hal-hal yang bisa memicunya agar tidak muncul.
Berikut beberapa cara mencegahnya:
- Makanan. Hindari makanan yang kamu ketahui bisa menjadi pemicu gejala urtikaria, seperti telur, kacang, dan makanan laut.
- Suhu. Bila kamu mengalami gatal-gatal saat terkena dingin, jangan berenang di air dingin dan hindari paparan udara dingin dengan mengenakan pakaian hangat dan syal di sekitar hidung dan mulut.
- Paparan sinar matahari. Kenakan pakaian pelindung dan oleskan tabir surya.
- Obat-obatan. Segera beri tahu dokter atau apoteker bila kamu mencurigai obat tertentu yang menyebabkan gatal-gatal.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila gejala biduran atau urtikaria yang kamu alami sudah sangat mengganggu dan semakin parah, segera temui dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.
Penanganan yang cepat bisa membantu mencegah kondisi semakin parah. Kamu juga bisa berkonsultasi terkait masalah biduran pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Diseases and Conditions. Hives and Angioedema.
NHS UK. Diakses pada 2024. Health A-Z. Hives.
WebMD. Diakses pada 2024. What Are Hives and Angioedema?
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada 2024. Hives.
Menampilkan hasil untuk:
Biduran atau urtikaria terjadi saat tubuh bereaksi alergi terhadap bahan-bahan kimia pada makanan, sengatan serangga, paparan sinar matahari, atau obat-obatan. Reaksi ini menyebabkan tubuh mengeluarkan senyawa kimia yang disebut histamin. Histamin mengakibatkan pelepasan plasma dalam darah, sehingga memicu timbulnya gatal dan pembengkakan jaringan di sekitarnya. Beberapa cara untuk mengatasi biduran, antara lain: - Hindari menggaruk area yang terdapat biduran. - Hindari menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia yang keras, seperti pewangi. - Jaga area kulit yang terkena biduran agar tetap dingin. - Gunakan losion kalamin atau beri kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal. - Gunakan pakaian yang longgar dan ringan. - Hindari faktor pemicu biduran, seperti makanan, minuman beralkohol, obat pereda rasa sakit, stres, serta udara panas atau dingin. - Amati dan catat aktivitas yang kemungkinan menjadi pemicu biduran. - Konsultasi dengan dokter jika biduran tidak membaik. Beberapa cara alami untuk mengatasi biduran secara alami,, antara lain: - Kompres dingin, dengan cara memasukkan es batu yang telah dihancurkan ke dalam ice bag atau handuk kecil, kemudian meletakkannya dan mendiamkannya selama 10 menit di area biduran. Ulangi sesuai dengan kebutuhan. -Berendam dengan oatmeal, untuk meredakan gatal dan membantu menormalkan kadar pH kulit. Caranya dengan memasukkan segelas oatmeal ke dalam ember atau bak mandi berisi air hangat. Tambahkan 2 sendok makan baking soda dan beberapa tetes minyak esensial untuk menambah sensasi menenangkan. Kemudian, mandi atau berendam dengan campuran tersebut selama 20 menit. Setelahnya, bilas tubuh dengan air dingin. - Lidah buaya, untuk mengurangi ruam dan gatal. Caranya dengan mengoleskan gel lidah buaya segar pada area kulit yang biduran sebanyak 3 kali sehari. Namun demikian, jangan terlalu sering, karena dapat membuat kulit kering. - Daun sirih, untuk meredakan gatal-gatal yang timbul akibat alergi atau biduran. Caranya dengan melumatkan beberapa lembar daun sirih dan sedikit kunyit hingga dirasa cukup halus. Setelah itu, tempelkan pada area kulit yang biduran selama 20 menit. Ulangi 3 kali sehari hingga gejala biduran mereda. - Lotion kalamin (caladine), untuk membantu meredakan gatal dan memberikan sensasi dingin pada kulit. Caranya dengan mengoleskan lotion kalamin secara langsung pada area kulit yang biduran, setelah mandi pagi dan sore hari.
Biduran pada umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Biduran terbagi menjadi dua, yaitu biduran akut dan biduran kronik. Biduran akut akan sembuh kurang dari enam minggu, sedangkan biduran kronik akan bertahan lebih dari enam minggu, dan dapat timbul sampai berbulan bahkan tahunan. Jika biduran tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari, segera periksakan diri ke dokter, untuk mendapatkan penanganan yang akan dokter sesuaikan dengan keparahan gejala dan penyebab biduran. Umumnya, dokter akan meresepkan obat-obatan seperti antihistamin dan kortikosteroid untuk mengatasi biduran.
Jika biduran tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang akan dokter sesuaikan dengan keparahan gejala dan penyebab biduran.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan