Vaksin Rotavirus
Artikel ini telah di-review oleh dr. Erlin SpA
DAFTAR ISI
- Apa Itu Vaksin Rotavirus?
- Tujuan Vaksin Rotavirus
- Manfaat Vaksin Rotavirus
- Apa Kata Riset?
- Kapan Harus Melakukan Vaksin Rotavirus?
- Peringatan Sebelum Menerima Vaksin
- Prosedur Vaksin Rotavirus
- Efek Samping Vaksin Rotavirus
- Interaksi Vaksin dengan Obat Lain
- Tempat Melakukan Vaksin Rotavirus
Apa Itu Vaksin Rotavirus?
Vaksin rotavirus adalah salah satu jenis imunisasi tambahan untuk melindungi tubuh dari infeksi rotavirus. Virus ini menginfeksi usus dan menyebabkan diare pada bayi dan anak-anak.
Diare akut bisa menyebabkan dehidrasi parah dan bahkan kematian. Vaksin ini membantu tubuh membentuk perlindungan kekebalan terhadap virus tersebut, sehingga risiko infeksi dan dampaknya bisa berkurang.
Tujuan Vaksin Rotavirus
Tujuan utama pemberian vaksin ini adalah melindungi anak dari serangan diare akibat rotavirus. Penyakit tersebut bisa berbahaya karena diare berisiko tinggi menyebabkan dehidrasi.
Dengan memberikan vaksin ini, angka morbiditas dan mortalitas akibat diare yang disebabkan oleh rotavirus di masyarakat, terutama anak-anak bisa berkurang.
Selain itu, pemberian vaksin juga bertujuan mengurangi beban penyakit diare pada anak-anak, yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan perkembangan mereka.
Manfaat Vaksin Rotavirus
Rotavirus merupakan virus yang menyerang saluran pencernaan dan menyebabkan penyakit gastroenteritis. Penyakit tersebut ditandai dengan diare dan muntah-muntah parah.
Rotavirus bisa bertahan hingga 10 hari sesudah gejala mereda. Selama sepuluh hari, virus akan dengan mudah menyebar pada anak-anak melalui tangan atau mulut.
Jalur penularannya meliputi kontak fisik atau melalui makanan dan minuman yang diolah secara tidak higienis.
Anak-anak yang mendapatkan vaksin cenderung mengalami penyakit yang lebih ringan dan pemulihannya lebih cepat. Vaksin juga membantu melindungi anak dari komplikasi serius seperti dehidrasi berat.
Bukan hanya itu, manfaat pemberian vaksin ini yaitu mencegah penularan virus ke orang lain, sehingga memutus rantai penyebaran rotavirus dalam masyarakat.
Fakta Tentang Vaksin Rotavirus
Sejak diperkenalkannya vaksin rotavirus, telah terjadi penurunan yang signifikan dalam angka kematian akibat diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia. Ini menunjukkan dampak positif yang besar dari vaksin ini terhadap kesehatan global.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dipublikasikan dalam The Lancet Global Health, mengevaluasi efektivitas vaksin rotavirus di berbagai negara dengan tingkat kematian anak yang berbeda.
Tujuannya untuk melihat kinerja vaksin dalam kondisi “dunia nyata” setelah dipasarkan secara luas.
Sejak 2006 silam, vaksin ini telah digunakan di lebih dari 100 negara. Efektivitas vaksin rotavirus pun diketahui bervariasi tergantung tingkat kematian anak di suatu negara.
Penelitian ini mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai penelitian untuk menilai efektivitas vaksin rotavirus dalam beragam kondisi.
Metodenya melibatkan pengumpulan data dari penelitian observasional pasca-pemasaran vaksin rotavirus yang dipublikasikan antara 2006 dan 2019.
Fokusnya mengacu pada penelitian yang mengkonfirmasi infeksi rotavirus melalui uji laboratorium.
Data dipisahkan untuk dua jenis vaksin utama (Rotarix dan RotaTeq) dan dikelompokkan berdasarkan tingkat kematian anak di negara tersebut (rendah, sedang, dan tinggi).
Analisis terhadap 60 penelitian dari 32 negara menunjukkan bahwa efektivitas vaksin rotavirus lebih tinggi di negara dengan tingkat kematian anak yang rendah.
Contohnya, efektivitas Rotarix pada bayi di bawah 12 bulan adalah 86 persen di negara dengan tingkat kematian anak rendah, 77 persen di negara dengan tingkat kematian sedang, dan 63 persen di negara dengan tingkat kematian tinggi.
Pola serupa juga ditemukan pada kelompok usia 12-23 bulan dan untuk vaksin RotaTeq.
Kesimpulannya, vaksin rotavirus efektif mencegah diare akibat rotavirus, namun efektivitasnya lebih tinggi di negara dengan tingkat kematian anak yang lebih rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja vaksin lebih optimal di negara dengan kondisi kesehatan yang lebih baik.
Kapan Harus Melakukan Vaksin Rotavirus?
Vaksin rotavirus umumnya diberikan pada usia 6-12 minggu. Ada dua jenis vaksin rotavirus, yaitu monovalen dan pentavalen. Berikut perbedaan keduanya:
1. Vaksin monovalen
Pemberiannya sebanyak 2 kali. Dosis pertama diberikan saat anak berusia 6–12 minggu. Dosis kedua diberikan dengan jarak minimal 4 minggu setelah vaksin sebelumnya atau paling lambat sebelum anak berusia 24 minggu.
2. Vaksin pentavalen
Bedanya dengan monovalen, vaksin pentavalen diberikan sebanyak 3 kali. Dosis pertama saat anak berusia 6–12 minggu, sedangkan dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4–10 minggu setelah vaksin sebelumnya. Dosis ketiga diberikan selambat-lambatnya di usia 32 minggu.
Jika jadwal Vaksin Rotavirus anak telah tiba tetapi ibu tidak sempat untuk ke rumah sakit, jangan khawatir! Halodoc menyediakan fasilitas Vaksinasi Rotavirus (Rotarix) melalui layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Vaksinasi Rotavirus (Rotarix) adalah vaksin yang memberikan perlindungan aktif terhadap infeksi rotavirus (strain RIX4414), sehingga mengurangi kejadian diare, komplikasi diare, dehidrasi, serta rawat inap dan kematian terkait rotavirus.
Layanan dari Homecare by Halodoc akan mendatangkan dokter khusus ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.
Nah, Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
Booking Vaksin Rotavirus (Rotarix) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Peringatan Sebelum Menerima Vaksin
1. Kondisi medis tertentu
- Bayi yang pernah mengalami intususepsi tidak dianjurkan menerima vaksin rotavirus.
- Bayi dengan kelainan bawaan pada usus (seperti malformasi usus) harus berkonsultasi dengan dokter sebelum divaksin.
- Tidak dianjurkan untuk bayi dengan defisiensi imun berat (termasuk akibat infeksi HIV).
2. Kondisi kesehatan sementara
Jika bayi sedang demam tinggi, diare berat, atau muntah-muntah, vaksinasi sebaiknya ditunda hingga kondisinya stabil.
3. Alergi
Jika Si Kecil pernah mengalami reaksi alergi berat (anafilaksis) terhadap dosis sebelumnya atau bahan dalam vaksin, pemberian vaksin harus dihentikan.
Prosedur Vaksin Rotavirus
Berbeda dengan vaksinasi lainnya, vaksin rotavirus diberikan melalui tetes mulut (oral), bukan dengan suntikan.
Vaksin diberikan pada usia tertentu sesuai dengan pedoman imunisasi. Umumnya, vaksin ini diberikan pada bayi mulai usia 6 minggu hingga 6 bulan dalam beberapa dosis.
Dosis berikutnya diberikan dengan selang waktu tertentu sesuai dengan jadwal imunisasi yang telah dokter tentukan. Vaksin ini aman dan efektif, membantu membangun sistem kekebalan tubuh anak secara bertahap.
Efek Samping Vaksin Rotavirus
Vaksin rotavirus umumnya aman, tetapi seperti vaksin lainnya, dapat menimbulkan efek samping ringan hingga serius, misalnya:
1. Efek samping ringan
- Diare ringan atau muntah.
- Demam ringan.
- Rewel atau gelisah.
2. Efek samping serius (jarang terjadi)
Efek samping yang paling serius adalah intususepsi. Kondisi ini terjadi ketika usus sebagian masuk ke dalam bagian usus lainnya, menyebabkan penyumbatan.
Gejalanya termasuk muntah berulang, nyeri perut, darah dalam tinja, atau perut yang terasa keras.
id=”h-interaksi”Interaksi Vaksin dengan Obat Lain
Berikut obat-obatan yang bisa berinteraksi dengan vaksin rotavirus:
1. Obat imunosupresan
Obat seperti kortikosteroid dosis tinggi atau terapi biologis dapat menurunkan efektivitas vaksin rotavirus. Sebaiknya vaksin diberikan sebelum memulai terapi.
2. Obat antiviral
Tidak ada interaksi langsung dengan obat antiviral, tetapi efektivitas vaksin hidup dapat terganggu oleh obat yang mempengaruhi sistem imun.
3. Vaksin lain
Vaksin rotavirus dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi lainnya tanpa mengurangi efektivitasnya.
Tempat Melakukan Vaksin Rotavirus
Vaksin rotavirus bisa didapatkan di pusat pelayanan kesehatan, seperti posyandu, puskesmas, klinik atau rumah sakit.
Orang tua atau wali anak dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui waktu dan tempat yang tepat untuk memberikan vaksin rotavirus kepada Si Kecil.
Hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc apabila punya pertanyaan lain seputar prosedur di atas. Pakai Halodoc sekarang juga!