Varikokel
DAFTAR ISI
- Apa Itu Varikokel?
- Penyebab Varikokel
- Faktor Risiko Varikokel
- Gejala Varikokel
- Rekomendasi Dokter di Halodoc yang Bisa Menangani Varikokel
- Diagnosis Varikokel
- Pengobatan Varikokel
- Komplikasi Varikokel
- Pencegahan Varikokel
Apa Itu Varikokel?
Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah (vena) di dalam kantung yang berfungsi untuk menahan testis (skrotum). Vena ini mengangkut darah yang kekurangan oksigen dari testis.
Varikokel terjadi ketika darah menggenang dan menumpuk di dalam vena. Kondisi ini biasanya terjadi selama masa pubertas. Intensitas keparahannya berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Penyebab Varikokel
Varikokel dipicu oleh rusaknya fungsi katup pembuluh darah dalam kantung skrotum sehingga menyebabkan menumpuknya darah dalam vena testis. Ini membuat pembuluh darah jadi membengkak.
Faktor Risiko Varikokel
Beberapa faktor risiko dan mekanisme ini mungkin bisa menyebabkan varikokel:
- Kelainan katup vena: Varikokel bisa disebabkan oleh kelainan katup vena di dalam pembuluh darah, yang menghambat aliran darah normal dan menyebabkan tekanan darah meningkat.
- Posisi katup yang tidak normal: Jika katup di pembuluh darah vena tidak bekerja dengan baik atau berada dalam posisi yang tidak normal, itu dapat menyebabkan penumpukan darah dan tekanan darah yang tinggi.
- Faktor genetik: Ada indikasi bahwa faktor genetik dapat berkontribusi pada perkembangan varikokel. Jika ada riwayat varikokel dalam keluarga, seseorang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
- Tekanan darah dalam pembuluh darah: Tekanan darah yang tinggi dalam pembuluh darah vena skrotum dapat menyebabkan varikokel. Ini dapat terjadi akibat tekanan darah yang tinggi di vena utama (vena renalis) atau keberadaan tumor yang dapat menekan pembuluh darah.
- Faktor lingkungan: Beberapa faktor lingkungan juga bisa berperan, termasuk kebiasaan merokok atau terpapar panas berlebih di daerah skrotum.
- Obstruksi aliran darah: Adanya hambatan atau obstruksi dalam aliran darah juga dapat berkontribusi pada perkembangan varikokel.
Varikokel lebih sering terjadi pada pria usia 15-25 tahun dan jarang terjadi setelah usia 40 tahun.
Meskipun begitu, tidak semua orang dengan faktor risiko ini akan mengembangkan varikokel, dan sebaliknya, beberapa orang tanpa faktor risiko ini juga dapat mengalami kondisi ini.
Jika kamu mengalami gejala atau memiliki kekhawatiran tentang varikokel, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Gejala Varikokel
- Rasa sakit. Rasa sakit ibarat pukulan benda tumpul yang dialami saat pengidap berdiri.
- Massa di skrotum. Pembuluh darah di area skrotum tampak seperti cacing berukuran besar. Ini dapat dirasakan melalui sentuhan.
- Ukuran testis berbeda. Testis yang terkena mungkin tampak lebih besar ketimbang testis lainnya.
Rekomendasi Dokter di Halodoc yang Bisa Menangani Varikokel
Segera tanya dokter jika kamu mengalami keluhan atau gejala yang telah disebutkan di atas. Melakukan diagnosis dan penanganan tepat waktu dapat meminimalisir komplikasi.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter yang bisa menangani kondisi varikokel.
Mereka pun sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dan memiliki rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Varikokel
Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi pengidap. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meraba area yang terkena.
Jika ditemukan massa keras di atas testis dan terasa berbentuk seperti cacing, ini bisa menjadi indikasi.
Dokter juga akan meminta pasien melakukan gerakan membuang napas dengan mulut dan hidung tertutup.
Cara tersebut dilakukan guna memperjelas pembesaran pembuluh vena.
Beberapa pemeriksaan penunjang juga dilakukan, meliputi:
- USG skrotum. Pemeriksaan ini bertujuan melihat ukuran pembuluh darah dan aliran darah lebih rinci.
- Pengukuran volume testis menggunakan orkidometer.
- Pemeriksaan sperma guna melihat kesuburan.
Pengobatan Varikokel
Ada dua jenis prosedur pengobatan yang dilakukan. Ini meliputi:
Embolisasi
Prosedur embolisasi dilakukan dengan memasukkan selang melalui selangkangan atau leher guna menjangkau varikokel. Dokter akan memasukkan zat yang berguna untuk memblokir pembuluh darah vena yang terkena.
Operasi
Prosedur dilakukan dengan mengikat atau menjepit pembuluh darah yang terkena. Ini bertujuan untuk menghambat aliran darah menuju pembuluh tersebut. Dengan begitu, darah bisa mengalir normal.
Prosedurnya dilakukan dengan bedah terbuka atau sayatan dengan alat bernama laparoskop. Pasien membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari selama proses pemulihan berlangsung.
Tidak disarankan melakukan aktivitas berat pasca operasi selama 10 hingga 14 hari. Ini bertujuan untuk mencegah perdarahan pasca prosedur.
Komplikasi Varikokel
Komplikasi terjadi akibat gejala dibiarkan tanpa penanganan.
- Penyusutan testis. Penumpukan darah meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah tersebut. Racun dalam darah ini dapat membuat ukuran testis jadi menyusut.
- Kemandulan atau infertilitas. Meningkatnya suhu di sekitar testis berpengaruh langsung terhadap kualitas, pergerakan dan kuantitas sperma. Ini berdampak pada kesulitan memiliki momongan.
Pencegahan
Sejauh ini tidak ada cara pasti untuk mencegah varikokel. Kamu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mandiri secara berkala dengan meraba testis.
Ini dapat mendeteksi kelainan bentuk skrotum sejak dini. Dengan begitu, pemeriksaan bisa segera dilakukan.
Terakhir diperbarui pada 4 Juli 2024
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Varicocele.
Healthline. Diakses pada 2024. Varicocele.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Varicocele.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan