Ketahui 3 Hal Tentang Sindrom Geriatri Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Oktober 2020
Ketahui 3 Hal Tentang Sindrom Geriatri IniKetahui 3 Hal Tentang Sindrom Geriatri Ini

Halodoc, Jakarta - Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan dan fungsi tubuh pun akan mengalami penurunan. Terlebih jika ditambah dengan kebiasaan yang tidak sehat semasa muda, dampaknya baru terasa ketika usia telah senja. Misalnya, pola makan tinggi lemak dan kalori dan malas berolahraga. 

Nah, berbagai masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para lansia dikenal dengan sindrom geriatri. Sebenarnya, apa saja sih yang perlu diketahui tentang sindrom geriatri ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, yuk!

Apa sih Sindrom Geriatri Itu?

Sindrom geriatri adalah istilah medis yang sering digunakan untuk semua masalah kesehatan yang sering dialami oleh orang-orang lanjut usia yang terjadi karena berbagai penurunan pada fungsi tubuh, psikologis, ekonomi, sosial, hingga perubahan pada lingkungan sekitar. 

Baca juga: Lansia Wajib Rutin ke Geriatri Agar Tetap Fit

Contoh paling sederhana dari sindrom ini adalah nafsu makan menurun yang memang umum terjadi pada usia lanjut. Biasanya, kondisi ini terjadi karena penurunan pada kondisi fisik karena penuaan, seperti penurunan indera penciuman dan perasa, sehingga makanan akan nampak tidak lezat. 

Meski begitu, kondisi ini pun bisa terjadi karena faktor psikologis, seperti depresi karena hidup sendiri. Pada akhirnya, hal ini bisa memicu munculnya gangguan makan, salah satunya adalah anoreksia. Sindrom geriatri tidak bisa dianggap sepele, karena bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius. 

Baca juga: Kenali Tentang Sindrom Geriatri yang Mengincar Lansia

Beragam Masalah Kesehatan yang Sering Terjadi di Usia Lanjut

Tanda dari munculnya sindrom geriatri pada lansia, termasuk penurunan fungsi kognitif, gangguan menjalani kegiatan sehari-hari, hingga masalah gerak atau mobilitas. Ada 6 kelompok yang dikategorikan ke dalam sindrom geriatri, yaitu:

  • Penurunan kemampuan gerak yang terjadi karena aktivitas fisik yang semakin berkurang. Kondisi ini mengakibatkan lansia lebih mudah terjatuh.
  • Patah tulang dan jatuh karena kurangnya atau adanya gangguan pada keseimbangan. Kondisi ini terjadi karena masalah penglihatan, sensor motorik, atau masalah organ keseimbangan.
  • Inkontinensia urine yang mengakibatkan lansia jadi sering mengompol karena ketidakmampuan untuk menahan keluarnya urin. Jika dibiarkan, hal ini bisa memicu dehidrasi karena lansia menjadi enggan minum karena takut mengompol.
  • Demensia yang meliputi penurunan kemampuan mengingat, fungsi kognitif, berubahnya perilaku, dan fungsi otak lain yang berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari. Demensia bisa terjadi karena faktor penuaan yang terjadi secara alami, stroke yang terjadi berulang kali, alzheimer, gangguan hormon, trauma pada kepala, hingga masalah asupan nutrisi. 
  • Delirium, atau kebingungan akut yang ditandai dengan gejala berupa bicara melantur, sering gelisah, kesulitan mengalihkan perhatian, hingga ketakutan. Masalah ini terjadi karena gangguan pada metabolisme otak karena infeksi, trauma pada kepala, hingga efek samping konsumsi obat tertentu.
  • Isolasi diri karena depresi atau kemampuan fisik yang semakin berkurang yang membuat pergerakan menjadi terbatas.

Baca juga: Tanda Saatnya Ajak Orangtua Mengunjungi Geriatri

Penanganan Sindrom Geriatri

Penanganan dari sindrom geriatri bergantung pada kondisi yang menjadi penyebabnya, yaitu:

  • Terapi fisik menggunakan alat untuk membantu berdiri untuk menangani masalah penurunan kemampuan bergerak.
  • Olahraga ringan hingga fisioterapi untuk kondisi jatuh dan patah tulang.
  • Anjuran untuk mengurangi konsumsi kafein agar produksi urine tidak meningkat pada kondisi inkontinensia urine. Masalah ini juga bisa ditangani dengan operasi, obat, hingga stimulasi saraf.
  • Konseling dan terapi serta dukungan keluarga untuk masalah demensia pada lansia.
  • Penanganan yang sama serta dukungan keluarga untuk masalah delirium.
  • Dukungan kelompok atau aktivitas sosial untuk masalah isolasi diri dan penurunan depresi pada lansia. 

Jika kamu membutuhkan saran dari dokter spesialis, jangan ragu untuk klik aplikasi Halodoc. Tanyakan semua masalah kesehatanmu pada dokter kapan dan di mana saja, dan buat janji di rumah sakit terdekat lebih mudah melalui aplikasi Halodoc.

Referensi: 
HealthinAging. Diakses pada 2020. A Guide to Geraitric Syndromes.
National Institute on Aging. Diakses pada 2020. Urinary Incontinence in Older Adults.
Purwita W. Laksmi, et al. 2008. Diakses pada 2020. Management of Immobilization and its Complication for Elderly. Acta Medica Indonesia 40(4): 233-40.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan