Ketahui Cara Mengobati Keputihan Berdasarkan Penyebabnya
“Keputihan adalah hal yang normal pada wanita. Malah cairan yang keluar dari vagina tersebut bermanfaat untuk menjaga kebersihan organ intim. Namun, ada juga jenis keputihan tidak normal yang bisa menjadi tanda infeksi. Cara paling baik untuk mengatasinya adalah menggunakan obat keputihan yang sesuai dengan penyebabnya.”
Halodoc, Jakarta – Di antara periode menstruasi, para wanita akan menemukan adanya sejumlah kecil cairan yang keluar dari vagina. Kondisi itu disebut keputihan dan normal terjadi. Nyatanya, keputihan merupakan cara tubuh untuk menjaga vagina tetap sehat dan bersih.
Meski begitu, keputihan terkadang bisa membuat wanita merasa tidak nyaman karena bisa menimbulkan sensasi lembap pada area intim. Lantas, bagaimana cara mengatasi keputihan? Nah, cara yang paling efektif mengobati keputihan adalah dengan mengatasi penyebabnya. Karena itu, yuk ketahui obat keputihan berdasarkan penyebabnya di sini.
Penyebab Keputihan
Keputihan berwarna bening atau putih agak kekuningan dan tidak berbau benar-benar normal dan berfungsi untuk menjaga kesehatan vagina. Cairan tersebut biasanya akan meningkat 2 minggu menjelang menstruasi. Warna dan ketebalan cairan juga bisa berubah dengan siklus bulanan kamu. Keputihan biasanya akan lebih kental saat kamu berovulasi (ketika salah satu indung telur melepaskan sel telur), saat menyusui, atau saat kamu bergairah secara seksual.
Namun, keputihan bisa mengalami perubahan bila keseimbangan normal bakteri sehat di vagina kamu terganggu. Ada banyak hal yang bisa mengganggu kesehatan vagina, antara lain:
- Douching;
- Sabun pembersih kewanitaan;
- Konsumsi antibiotik;
- Diabetes;
- Kehamilan;
- Infeksi.
Selain itu, kamu perlu berhati-hati bila keputihan kamu bertambah banyak, berubah warna, berbau, atau tiba-tiba terasa gatal dan iritasi. Pasalnya, hal itu merupakan pertanda infeksi.
Berikut ini infeksi yang bisa menjadi penyebab keputihan tidak normal:
- Infeksi Jamur
Infeksi jamur bisa menghasilkan cairan putih seperti keju cottage yang biasanya juga disertai sensasi terbakar dan gatal. Kehadiran jamur di vagina sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, pada situasi tertentu, jamur bisa berkembang biak di luar kendali, sehingga menyebabkan infeksi.
Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kamu terkena infeksi jamur, antara lain stres, diabetes, penggunaan pil KB, kehamilan, dan konsumsi antibiotik, terutama dalam jangka panjang.
- Vaginosis Bakterial
Vaginosis bakterial adalah infeksi bakteri yang cukup umum terjadi pada wanita. Penyakit ini menyebabkan keputihan meningkat dan memiliki bau yang kuat, busuk, dan terkadang amis, meskipun ada juga beberapa kasus yang tidak menimbulkan gejala.
Wanita yang menerima seks oral atau yang memiliki banyak pasangan seksual berisiko tinggi tertular infeksi ini.
- Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah jenis infeksi lain pada vagina. Infeksi ini disebabkan oleh protozoa, yaitu organisme bersel tunggal. Trikomoniasis biasanya menyebar melalui kontak seksual, tetapi juga bisa ditularkan dengan berbagi handuk atau pakaian renang. Infeksi ini bisa menyebabkan keputihan berwarna kuning atau hijau yang berbau busuk. Nyeri, peradangan, dan gatal-gatal juga merupakan gejala umum trikomoniasis, meskipun ada beberapa orang yang tidak mengalami gejala apa pun.
- Infeksi Menular Seksual
Klamidia dan gonore adalah dua jenis infeksi menular seksual yang juga bisa menyebabkan keputihan. Ini adalah infeksi serviks yang disebabkan oleh bakteri. Kadang-kadang, satu-satunya gejala yang muncul adalah meningkatkan keputihan.
Obat Keputihan Berdasarkan Penyebabnya
Pengobatan utama untuk keputihan tidak normal yang disebabkan oleh infeksi adalah dengan pemberian antibiotik. Seringkali mengonsumsi antibiotik satu dosis saja sudah cukup untuk mengobati masalah kesehatan tersebut. Pilihan cara lainnya untuk mengobati keputihan akibat infeksi adalah dengan menggunakan antibiotik dalam bentuk krim atau gel vagina, apalagi bagi kamu mengalami efek samping yang cukup parah saat mengonsumsi antibiotik minum. Selain itu, krim vagina juga lebih menenangkan untuk lapisan vagina yang meradang dan sakit.
Berikut ini pilihan obat keputihan berdasarkan penyebabnya:
- Obat Antibiotik Oral
Bila kamu didiagnosis dengan vaginosis bakterial atau trikomoniasis, dokter akan meresepkan antibiotik. Biasanya, antibiotik yang diberikan berupa pil yang diminum.
- Krim Antijamur
Infeksi jamur biasanya diobati dengan krim antijamur yang diaplikasikan langsung ke dalam vagina.
- Antibiotik Suntik
Bila dokter mencurigai kamu terkena infeksi menular seksual berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik, kamu akan diberikan obat keputihan berupa antibiotik melalui suntikan dan melalui mulut.
Nah, kamu bisa cek obat yang kamu butuhkan untuk mengatasi keputihan melalui aplikasi Halodoc. Kamu tidak perlu keluar rumah untuk beli obatnya, cukup order saja lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.
Referensi:
Family Doctor. Diakses pada 2022. Vaginal Discharge.
Drugs. Diakses pada 2022. Vaginal Discharge.
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Vaginal Discharge
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan