Ketahui Perbedaan Sarkoidosis dan Asbestosis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 Mei 2019
Ketahui Perbedaan Sarkoidosis dan AsbestosisKetahui Perbedaan Sarkoidosis dan Asbestosis

Halodoc, Jakarta - Sarkoidosis dan asbestosis adalah 2 jenis penyakit yang menyerang paru-paru. Namun, meski sama-sama penyakit paru, kedua penyakit itu memiliki perbedaan, lho. Ketahui beda sarkoidosis dan asbestosis dalam paparan berikut:

1. Sarkoidosis Dapat Terjadi di Beberapa Organ Lain, sedangkan Asbestosis Hanya Terjadi di Paru-Paru

Perbedaan utama antara sarkoidosis dan asbestosis adalah pada organ yang diserangnya. Sarkoidosis adalah kondisi di mana sel tubuh mengalami peradangan. Peradangan ini menyebabkan terbentuknya granuloma, yaitu sel-sel radang yang menumpuk. Sarkoidosis lebih sering menyerang paru-paru, tetapi juga bisa ditemui di organ tubuh lainnya, seperti otak, mata, kulit, jantung, hati, limpa, dan kelenjar getah bening.

Sementara itu, asbestosis adalah penyakit paru-paru kronis akibat paparan asbes atau serat asbes dalam waktu lama. Asbes merupakan suatu jenis mineral yang biasanya digunakan untuk pemasangan lantai atau atap bangunan. Asbes yang masih dalam kondisi baik tidak berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Waspada Sarkoidosis Dapat Berujung kepada Gagal Ginjal

Namun, saat asbes mengalami kerusakan, materialnya dapat mengeluarkan debu halus yang mengandung serat asbes. Debu yang mengandung serat asbes rentan terhirup manusia. Akibatnya, paru-paru yang menghisap serat asbes dapat mengalami kerusakan secara bertahap. Kondisi ini menghambat pernapasan dan penyerapan oksigen dalam aliran darah.

2. Gejala Sarkoidosis Beragam, sedangkan Asbestosis Seperti Penyakit Paru pada Umumnya

Gejala sarkoidosis dapat muncul secara perlahan-lahan dengan pola yang berbeda-beda, tergantung kepada organ tubuh mana yang mengalami kondisi ini. Pada beberapa kasus, gejala dapat hanya muncul sesaat, lalu menghilang. Ada juga gejala yang berlangsung hingga bertahun-tahun (kronis), atau justru tidak menampakkan gejala sama sekali.

Gejala sarkoidosis secara umum adalah demam, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, dan rasa lelah yang berlebihan. Berikut ini adalah gejala sarkoidosis berdasarkan organ yang terkena:

  • Paru-paru. Pengidap akan mengeluh sesak napas yang disertai mengi (bengek). Selain itu, pengidap juga mengalami batuk kering dan nyeri dada.
  • Mata. Mata yang mengalami sarkoidosis akan terasa sangat nyeri, sensitif terhadap cahaya, merah, dan pandangan menjadi samar.
  • Kulit. Akan timbul ruam yang berwarna merah keunguan. Biasanya ruam muncul di pergelangan tangan atau kaki, serta tulang kering. Area tersebut akan terasa hangat atau lembut ketika disentuh. Gejala ini akan disertai pula dengan munculnya bintil atau bengkak di bawah kulit, khususnya di area kulit yang terdapat luka atau tato. Kemunculan cacat atau noda bekas luka di pipi, hidung, dan telinga juga bisa menandai sarkoidosis.
  • Jantung. Pengidap sarkoidosis pada jantung akan mengalami kelelahan, nyeri dada, sesak napas, denyut jantung yang tidak beraturan (aritmia), jantung berdebar, pembengkakan jaringan tubuh karena kelebihan cairan (edema), hingga tidak sadarkan diri.

Baca juga: Jangan Asal-asalan, Ini 2 Cara Mengobati Sarkoidosis

Sementara itu, pada asbestosis, gejala biasanya baru muncul bertahun-tahun setelah paparan asbes terjadi secara terus-menerus. Berikut adalah sejumlah tanda-tanda asbestosis:

  • Nyeri dada atau bahu.
  • Batuk kering secara terus.
  • Dalam keadaan parah, kuku jari tangan menjadi bulat, melebar, atau membesar (jari tabuh).
  • Selera makan berkurang yang diikuti penurunan berat badan.
  • Napas menjadi pendek atau sesak.
  • Kelelahan yang parah.
  • Napas berbunyi nyaring (mengi).

3. Komplikasi Sarkoidosis Dapat Terjadi pada Berbagai Organ, sedangkan Asbestosis Hanya pada Paru-Paru

Sarkoidosis umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Walau demikian, sebagian kasus sarkoidosis dapat berkembang menjadi kronis (jangka panjang), yang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:

  • Katarak.
  • Glaukoma.
  • Gagal ginjal.
  • Infeksi paru-paru.
  • Kelumpuhan pada wajah.
  • Ketidaksuburan atau sulit hamil.

Sementara itu, komplikasi yang dapat ditimbulkan asbestosis, adalah:

  • Kanker paru-paru.
  • Mesothelioma (kanker pada lapisan paru-paru)
  • Penebalan pleura, yaitu lapisan yang membungkus paru-paru.

Baca juga: Alasan Sarkoidosis Lebih Sering Dialami Wanita Dibanding Pria

Itulah sedikit penjelasan tentang perbedaan sarkoidosis dan asbestosis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan