Ketahui Proses Terbentuknya Batu Empedu

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Juli 2021

"Batu empedu bisa menyebabkan pengidapnya mengalami nyeri pada area perut. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan cairan yang kemudian mengkristal menyerupai batu. Endapan inilah yang kemudian dikenal dengan istilah batu empedu."

Ketahui Proses Terbentuknya Batu EmpeduKetahui Proses Terbentuknya Batu Empedu

Halodoc, Jakarta – Batu empedu terjadi ketika ada penumpukan atau endapan cairan empedu. Cairan ini terdiri dari garam empedu, kolesterol, dan bilirubin. Cairan ini diproduksi di organ hati kemudian disimpan di dalam kantong empedu, sebelum nantinya dikeluarkan untuk mencerna lemak di usus halus. Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti mengapa penumpukan cairan empedu bisa terjadi.

Gejala khas dari kondisi ini adalah muncul nyeri hebat pada area perut. Gejala biasanya muncul saat saluran empedu tersumbat akibat endapan cairan. Pada beberapa kasus, gejala nyeri yang muncul bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti bahu dan tulang belikat. Lantas, bagaimana sebenarnya proses pembentukan batu di empedu?

Fakta Batu Empedu dan Penyebabnya

Batu empedu terbentuk dari cairan yang mengendap di empedu. Hal ini terjadi karena ada ketidakseimbangan komponen dan adanya gangguan pengeluaran cairan empedu dari tubuh, sehingga cairan mengendap dan menjadi batu. Meski belum diketahui apa penyebabnya, ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu terbentuknya batu empedu, antara lain:

–          Kelebihan Kolesterol di Empedu

Salah satu penyebab terbentuknya batu empedu adalah kelebihan kolesterol. Hal ini membuat cairan empedu tidak bisa melarutkan dan mengeluarkan kolesterol dari organ hati. Alhasil, kolesterol menumpuk dan mengendap di dalam kantung empedu. Semakin lama, endapan kolesterol di dalam empedu akan terkumpul dan membentuk batu.

–          Kelebihan Bilirubin

Selain kolesterol, kelebihan kadar bilirubin di dalam empedu juga bisa memicu cairan mengendap. Bilirubin merupakan zat yang berasal dari pemecahan sel darah merah atau hemolysis di organ hati. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan proses pemecahan sel darah merah meningkat, sehingga jumlah bilirubin pun ikut meningkat.

Salah satu penyebabnya adalah riwayat penyakit tertentu, seperti sirosis, hepatitis kronis, infeksi saluran empedu, anemia bulan sabit, dan thalassemia.

Saat jumlah bilirubin berlebih, zat ini menjadi sulit bahkan tidak bisa larut dalam cairan empedu. Semakin lama, zat ini akan mengendap dan mengkristal. Endapan inilah yang kemudian dikenal sebagai batu empedu yang terbentuk dari bilirubin, biasanya berwarna cokelat tua atau hitam.

–          Gangguan Pengosongan Kantong Empedu

Normalnya, kantong empedu harus dikosongkan secara berkala. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga kesehatan dan fungsi bagian tersebut. Biasanya, pengosongan akan terjadi setiap ada makanan yang masuk ke usus halus. Namun, ada kemungkinan proses ini mengalami gangguan, biasanya karena kelainan tertentu. Jika itu yang terjadi, maka cairan empedu akan tertahan lebih lama dan berubah menjadi kristal di kantong empedu.

Secara umum, batu empedu jarang memicu gejala maupun komplikasi. Namun, penyakit ini tetap harus diwaspadai karena bisa menyebabkan kondisi yang serius.

Jika mengalami gejala sakit perut atau gangguan pada empedu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Jika gejalanya serius, segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Gunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat yang bisa dikunjungi.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Gallstones (Cholelithiasis).
Healthline. Diakses pada 2021. Understanding Gallstones: Types, Pain, and More.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Gallstones.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan