Ketahui Risiko Komplikasi Retinoblastoma Hereditas pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Desember 2018
 Ketahui Risiko Komplikasi Retinoblastoma Hereditas pada Anak Ketahui Risiko Komplikasi Retinoblastoma Hereditas pada Anak

Halodoc, Jakarta – Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak yang menyerang area retina. Kanker mata pada anak ini menyerang sebelum anak menginjak usia 4 tahun. Satu dari empat kasus retinoblastoma menyerang kedua mata pada waktu yang bersamaan.

Kanker ini terjadi akibat adanya mutasi pada gen-gen tertentu yang mengatur perkembangan mata, terkadang mutasi genetik ini diturunkan dari orang tua atau terjadi pada tahap awal perkembangan janin. Anak-anak yang terkena menurunkan mutasi genetik ini pada keturunannya di kemudian hari, yang akhirnya dapat mengalami retinoblastoma. Retinoblastoma biasanya tidak menyebar keluar dari mata, tetapi ada kalanya dapat menyebar ke otak di sepanjang saraf optikus. Retinoblastoma dapat menyebar ke organ lain, seperti sumsum tulang.

Komplikasi Retinoblastoma, Kanker Mata Pada Anak

Pada kasus yang parah, retinoblastoma dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Ablasi retina.

  • Perdarahan dalam bola mata.    

  • Glaukoma.

  • Peradangan jaringan bola mata dan sekitarnya (selulitis orbita).    

  • Bola mata berkerut dan tidak berfungsi normal (phthisis bulbi).    

Oleh karena itu, penting untuk memastikan gangguan mata pada anak dengan cara mengikuti serangkaian tahapan untuk melakukan diagnosis.

Diagnosis Retinoblastoma

Cara untuk mendapatkan diagnosis yang tepat seperti seberapa parah kanker mata pada anak telah menyerang, dan semacamnya, maka serangkaian tes perlu dilakukan untuk memastikan hal ini.

Dokter akan menggunakan alat yang dinamakan oftalmoskop untuk melihat kondisi di dalam mata anak, termasuk memeriksa kemungkinan tumor pada mata. Dokter juga melakukan pemindaian untuk mengetahui tingkat keparahan retinoblastoma. Pemindaian bisa dilakukan dengan USG mata, CT scan, atau MRI. Tingkat keparahan dari retinoblastoma dapat dibedakan berdasarkan luasnya penyebaran dan lokasi kanker. Setelah diketahui informasi yang lengkap mengenai hal ini, kemudian dokter menentukan langkah penanganan tepat yang akan dilakukan.

Pengobatan Retinoblastoma

Langkah penanganan kanker mata pada anak ditentukan berdasarkan tingkat keparahan retinoblastoma. Terdapat beberapa pilihan terapi yang dilakukan untuk membunuh sel kanker pada retinoblastoma, di antaranya:

  • Terapi laser (laser photocoagulation). Terapi sinar laser dapat digunakan untuk     menghancurkan pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi pada tumor sehingga dapat mematikan sel kanker.

  • Krioterapi. Terapi ini menggunakan cairan nitrogen untuk membekukan sel kanker sebelum diangkat. Proses pembekuan dan pengangkatan dilakukan beberapa kali hingga sel kanker hilang seluruhnya.

  • Termoterapi.     Dalam terapi ini, gelombang panas diarahkan pada sel kanker dengan sinar laser, gelombang mikro, atau ultrasound.

  • Radioterapi. Radioterapi dilakukan dengan     bantuan sinar-X. Ada dua jenis radioterapi atau terapi radiasi, yaitu radiasi internal dan eksternal. Dalam radiasi internal, bahan radioaktif ditempatkan di dekat tumor selama beberapa hari untuk memberikan efek radiasi secara perlahan terhadap tumor.

Sedangkan pada radiasi eksternal, radiasi dipancarkan dari sebuah mesin untuk memberikan paparan yang lebih besar. Dibandingkan terapi internal, terapi eksternal lebih berisiko merusak jaringan sehat di sekitar mata. Radiasi eksternal diberikan kepada pengidap retinoblastoma tahap lanjut saat pengobatan lain sudah tidak efektif lagi.

Itu penjelasan singkat mengenai risiko komplikasi dan penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi retinoblastoma atau kanker mata pada anak. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit retinoblastoma, dokter-dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download sekarang aplikasinya di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan