Konsumsi Susu Tinggi Kalsium Turunkan Risiko Radang Sendi?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Oktober 2019
Konsumsi Susu Tinggi Kalsium Turunkan Risiko Radang Sendi?Konsumsi Susu Tinggi Kalsium Turunkan Risiko Radang Sendi?

Halodoc, Jakarta – Benarkah? Ada beberapa pandangan yang bertentangan mengenai hal ini. Kalau menurut Frank Hu, MD, PhD, seorang profesor epidemiologi dan nutrisi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T. H. Chan di Boston, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung keju dan produk susu justru dapat meningkatkan peradangan

Namun di sisi lain, konsumsi produk susu dapat menurunkan risiko diabetes, karena asam lemaknya yang baik untuk kesehatan. Karenanya, disimpulkan kalau susu faktor tunggal untuk menurunkan risiko radang sendi. Jadi apa?

Penelitian Mengenai Susu dan Radang Sendi

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, konsumsi susu dapat memperlambat penyembuhan radang sendi lutut. Bahkan, ketika diteliti mengenai peningkatan konsumsi susu dan perkembangan penyakit radang sendi, penyembuhannya justru lebih lambat pada wanita yang mengonsumsi susu.

Ternyata, ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan lambannya proses penyembuhan radang sendi bagi mereka yang mengonsumsi susu. Ini termasuk bagaimana berat badan, merokok atau tidak, termasuk juga konsumsi alkohol.

Baca juga: Mengidap Radang Sendi? Konsumsi 6 Makanan Ini

Lantas, apakah tidak perlu mengonsumsi susu? Jawabannya adalah tetap dibutuhkan, asal rendah lemak dan cukup kalsium. Ketimbang susu sebagai produk tunggal, justru yang paling disarankan adalah yogurt karena telah terbukti dapat menurunkan peradangan, resistensi insulin dan mencegah diabetes tipe 2.

Bagaimana seseorang akhirnya dapat menurunkan risiko radang sendi, itu tidak bisa bergantung pada satu faktor. Melainkan butuh beberapa faktor tambahan lainnya. Pastinya, pola diet dan olahraga adalah dua hal yang tidak boleh diluputkan.

Secara umum, ahli gizi menyarankan untuk menghindari soda karena penuh dengan gula, aspartam dan asam fosfat. Karena itu, berdampak negatif pada kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.

Berikut ini beberapa rekomendasi yang bisa kamu konsumsi selain susu berkalsium:

  1. Teh

Teh adalah salah satu minuman yang memberikan manfaat lebih pada pengidap radang sendi. Terutama teh hijau, hitam, putih, dan  semua yang kaya polifenol; senyawa dari tanaman yang memiliki efek antiinflamasi yang kuat.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Radang Sendi dan Pegal Linu

Teh hijau umumnya dipandang sebagai yang paling bermanfaat dari semua karena bahan aktifnya adalah polifenol yang dikenal sebagai epigallocatechin 3-gallate (EGCG). Ketika berbicara mengenai aktivitas antioksidan, EGCG telah terbukti 100 kali lebih kuat dari Vitamin C dan E. Penelitian telah menunjukkan bahwa itu juga membantu melindungi tulang rawan dan tulang.

  1. Jus

Jus jeruk, tomat, nanas, dan wortel semuanya kaya vitamin C, yang berarti jus memiliki sifat antioksidan, yang dapat menetralkan radikal bebas yang mengarah ke peradangan. Jus ceri telah terbukti melindungi terhadap serangan gout dan mengurangi gejala osteoartritis.

Tapi pastikan kamu tidak berlebihan mengonsumsinya, awasi juga kadar gula dan kalorinya. Jika ingin tahu lebih pasti mengenai hal ini, hubungi langsung Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.

  1. Air Putih

Hidrasi sangat penting untuk membuang racun keluar dari tubuh yang dapat membantu melawan peradangan. Konsumsi air putih yang cukup dapat membantu membuat sendi terlumasi dengan baik dan dapat membantu mencegah serangan radang sendi. Minum air sebelum makan juga dapat membantu kamu makan lebih sedikit, sehingga menurunkan berat badan.

Referensi:
Well The New York Times. Diakses pada 2019. Drinking Milk Linked to Arthritis Relief.
Arthritis.org. Diakses pada 2019. Dairy: Arthritis Friend or Foe?

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan