Kualitas Pendengaran Menurun, Saatnya Pemeriksaan Audiometri

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Oktober 2019
Kualitas Pendengaran Menurun, Saatnya Pemeriksaan AudiometriKualitas Pendengaran Menurun, Saatnya Pemeriksaan Audiometri

Halodoc, Jakarta - Seiring waktu dan semakin bertambahnya usia, kualitas indra pendengaran akan mengalami penurunan. Tidak terbatas pada usia, gangguan pendengaran bisa terjadi pada siapa saja, meski pada usia yang terbilang masih muda. Penyebabnya beragam, tetapi didominasi dengan kebiasaan buruk yang dilakukan berulang kali tanpa sadar. Termasuk mendengarkan musik dengan suara terlalu keras dan menggunakan earphone dalam jangka waktu yang terbilang lama setiap hari. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, setidaknya ada sekitar 360 juta orang di seluruh dunia yang mengalami masalah pendengaran, terutama ketulian. Sayangnya, separuh dari jumlah tersebut ada di kawasan Asia Tenggara, dan Indonesia adalah negara keempat dengan kasus ketulian terbanyak di antaranya. Nah, untuk mengetahui apakah kamu mengalami masalah pendengaran atau tidak, kamu bisa melakukan pemeriksaan audiometri

Berbagai Penyebab Terjadinya Gangguan Pendengaran

Proses mendengar terjadi ketika gelombang suara berhasil dirambatkan di dalam telinga. Getaran pada gelombang suara ini kemudian diubah menjadi sinyal yang diproses oleh otak sebagai suara. Pada beberapa kondisi, mungkin terjadi gangguan pada proses ini, biasanya disebabkan oleh cacat bawaan ketika lahir, penyakit karena infeksi, termasuk campak, meningitis, dan infeksi telinga kronis, pecahnya gendang telinga, cedera telinga atau kepala, penumpukan kotoran telinga, dan faktor usia. 

Baca juga: Ini 6 Persiapan Sebelum Melakukan Pemeriksaan Audiometri

Masalah pendengaran bisa bersifat permanen atau sementara, dan umumnya terjadi secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia. Meski begitu, bukan tidak mungkin juga masalah pendengaran terjadi secara tiba-tiba. Gejalanya seperti kurang bisa mendengar dengan jelas, telinga berdenging, hingga sering meminta lawan bicara mengulangi apa yang dikatakan dengan volume yang lebih keras. 

Pemeriksaan Audiometri untuk Deteksi Adanya Gangguan Pendengaran

Nah, kalau kamu sudah mengalami gejala-gejala tadi, artinya sudah saatnya kamu memeriksakan kondisi kesehatan telingamu ke dokter. Setelah kamu buat janji dengan dokter ahli THT di rumah sakit terdekat, kamu bisa mulai mengutarakan gejala yang dirasakan. Dokter biasanya merekomendasikan kamu untuk melakukan pemeriksaan audiometri. 

Baca juga: Ini Waktu yang Tepat untuk Lakukan Pemeriksaan Audiometri

Pemeriksaan ini menggunakan alat yang disebut dengan audiometer untuk menghasilkan suara dengan volume dan frekuensi yang beragam. Ketika kamu menjalani prosedur pemeriksaan audiometri, kamu diperdengarkan dengan beragam frekuensi dan volume suara yang berbeda. Ini biasanya bertujuan untuk menentukan kemampuan pendengaran telinga kanan dan kiri. 

Kamu mungkin diminta untuk mengulang ucapan yang sebelumnya sudah kamu dengarkan. Aktivitas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kamu bisa mengenali suara dan kata. Tes ini memakan waktu sekitar satu jam dan tidak dibutuhkan persiapan khusus sebelum memulainya serta tidak memiliki risiko yang terbilang membahayakan. Kamu hanya perlu mengikuti instruksi yang diberikan oleh petugas.

Setelahnya, dokter memberikan hasil pemeriksaan sekaligus mengetahui pengobatan apa yang dibutuhkan jika memang kamu mengalami gangguan pendengaran. Jadi, kalau kamu atau anggota keluargamu mengalami gejala yang berkaitan dengan masalah pendengaran, tidak ada salahnya untuk menjalani pemeriksaan audiometri ini. Mudah dan tidak menyakitkan, serta bisa kamu lakukan di rumah sakit mana saja yang sudah memiliki perlengkapan penunjang. 

Baca juga: 2 Hal yang Didapatkan Setelah Pemeriksaan Audiometri



Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2019. Audiometry.
Medine Plus. Diakses pada 2019. Audiometry.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Hearing Loss.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan