Kulit Lebih Gelap saat Hamil, Wajarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Agustus 2018
Kulit Lebih Gelap saat Hamil, Wajarkah?Kulit Lebih Gelap saat Hamil, Wajarkah?

Halodoc, Jakarta – Ada banyak perubahan yang terjadi saat kehamilan. Di antaranya perut yang membesar, berat badan bertambah, rambut rontok, kaki membengkak, hingga kulit lebih gelap. Tapi, apakah kulit gelap saat hamil yang wajar? Simak faktanya di sini, yuk!

Kulit Lebih Gelap Saat Hamil Hal yang Wajar

Ini disebut dengan hiperpigmentasi (melasma), yakni kondisi kulit di mana area tertentu menjadi lebih gelap akibat produksi melanin berlebih. Ibu enggak perlu khawatir, karena kondisi ini banyak dialami oleh wanita hamil sebagai tanda awal terjadinya kehamilan.

Penyebab melasma bermacam-macam. Di antaranya adalah perubahan hormon selama kehamilan yang merangsang produksi melanin. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah melasma selama kehamilan. Antara lain:

1. Hindari Paparan Sinar UV Matahari

Hindari paparan sinar UV matahari langsung. Misalnya, menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30, hingga menggunakan alat pelindung (seperti topi dan payung). Ibu juga perlu membatasi aktivitas di luar ruangan, terutama pada pukul 10 pagi – 2 siang. Itu adalah waktu paparan puncak matahari, sehingga bisa berbahaya bagi kulit.

2. Perhatikan Kondisi Kulit

Berhati-hati saat beraktivitas untuk mencegah munculnya luka baru. Sebab, jaringan parut yang muncul akibat luka bisa memicu terjadinya melasma.

3. Gunakan Kosmetik yang Aman

Hindari penggunaan produk kecantikan yang berlebih, atau menggosok kulit berlebihan. Hal ini bisa meningkatkan risiko iritasi pada kulit. Selain itu, hindari penggunaan kosmetik wajah untuk sementara, terutama yang mengandung pewangi. Ibu bisa menyiasatinya dengan menggunakan kosmetik yang sewarna kulit dan tidak mengandung pewangi, sehingga meminimalkan risiko alergi dan iritasi kulit.

4. Berhati-hati Saat Membersihkan Wajah

Jangan sembarangan menggunakan pembersih wajah. Gunakan pembersih wajah dengan formulasi ringan, yakni yang tidak terlalu banyak mengandung bahan kimia. Ini bertujuan untuk mencegah memburuknya melasma selama kehamilan.

Bagian Kulit yang Rentan Mengalami Melasma

Bagian kulit yang menjadi lebih hitam antara lain puting payudara, areola payudara, wajah, leher, punggung belakang, paha bagian dalam, sekitar pusar dan garis tengah perut, serta selangkangan. Bahkan, bagian kulit yang semula gelap (seperti bekas luka dan tahi lalat) juga semakin menghitam akibat melasma. Di antara semuanya, berikut ini bagian kulit yang rentan mengalami melasma:

1. Wajah

Wujudnya bisa berbentuk flek berwarna kecokelatan di bagian pipi dan dahi. Kondisi ini rentan dialami oleh wanita hamil yang memiliki riwayat melasma sejak sebelum kehamilan.

2. Ketiak

Ditandai dengan ketiak berwarna lebih gelap dibanding area sekitarnya. Selain karena perubahan hormon, melasma pada ketiak disebabkan oleh gesekan antar kulit.

3. Selangkangan

Sama seperti ketiak, melasma pada selangkangan juga disebabkan oleh perubahan hormon dan gesekan antar kulit.

4. Payudara

Ini terjadi pada lingkaran sekitar puting (areola) hingga melebar ke area payudara lainnya. Pada payudara, melasma murni terjadi akibat perubahan hormon selama kehamilan.

5. Leher

Biasanya terjadi pada area lipatan leher. Penyebabnya adalah perubahan hormon selama kehamilan, serta kebiasaan menggaruk atau menggesek leher.

Itulah fakta tentang melasma selama kehamilan. Kondisi ini umumnya akan menghilang dan membaik setelah persalinan. Namun, jika melasma tidak membaik setelah persalinan, ibu perlu segera berbicara dengan dokter kulit di Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: