Menjalani Diet OCD, Adakah Efek Sampingnya?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 Oktober 2020
Menjalani Diet OCD, Adakah Efek Sampingnya? Menjalani Diet OCD, Adakah Efek Sampingnya?

Halodoc, Jakarta - Kamu pasti masih ingat dengan metode diet yang dahulu sempat dipopulerkan Deddy Corbuzier, yakni Obsessive Corbuzier's Diet atau diet OCD? Diet OCD memang dikatakan bisa menurunkan berat badan dengan cepat karena metode puasa ekstrem yang dilakukan. Tidak hanya itu, OCD juga dianggap bisa memacu growth hormone, yang membuat orang yang melakukannya jadi terlihat awet muda. Namun, jika kamu atau orang terdekatmu mau mencoba diet ini, sebaiknya pikirkan juga efek samping yang akan terjadi.

Alasan mengapa kamu perlu memikirkan mengenai diet OCD adalah tentang growth hormone, karena pada kenyataannya hormon tersebut hanya akan keluar pada waktu pertama dan kedua seseorang berpuasa. Selain itu, apabila diaplikasikan dalam jangka panjang, metode diet ini juga bisa menimbulkan beberapa efek negatif terhadap tubuh. Lantas, apa saja efek negatifnya? Simak ulasannya berikut!

Baca juga: Jangan Asal, Diet OCD Harus Dilakukan dengan Benar

Efek Samping Diet OCD

Efek negatif dari diet OCD disebabkan karena metode berpuasa lebih dari 14 jam akan memicu produksi hormon kortisol atau hormon stres berlebih. Alhasil, ini akan meningkatkan pemecahan protein, sehingga akan berefek pada kehilangan massa otot. 

Diet OCD juga bisa memicu sejumlah efek samping yang cenderung kurang baik bagi tubuh. Pasalnya, berpuasa terlalu lama bisa menyebabkan metabolisme tubuh jadi terganggu. Ini kemudian yang menyebabkan risiko gangguan kesehatan, seperti misalnya:

Ketidakseimbangan Hormon 

Efek samping diet OCD yang pertama berkaitan dengan ketidakseimbangan produksi hormon. Sebab, metode diet ini akan mengurangi leptin dan meningkatkan kortisol, sehingga memengaruhi perubahan hormon. Pada wanita, efeknya bahkan bisa sebabkan gangguan siklus menstruasi.

Menghambat Pertumbuhan

Saat metabolisme tubuh terganggu, maka proses pertumbuhan pun ikut terganggu. Oleh sebab itu, diet OCD akan jadi kurang tepat jika dilakukan oleh anak atau remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.

Menurunkan Konsentrasi

Apakah kamu seorang pekerja atau pelajar yang setiap hari membutuhkan konsentrasi tinggi untuk beraktivitas? Maka sebaiknya hindari melakukan diet OCD. Pasalnya, efek samping diet OCD bisa membuat orang menjalani lebih lesu, terlebih mereka tidak sarapan di pagi hari. Akibatnya, ini akan memengaruhi tingkat konsentrasi seseorang saat beraktivitas. Pada akhirnya, kamu malah jadi tidak produktif seharian karena lemas. 

Gangguan Pencernaan dan Sulit Tidur

Efek samping lain dari diet OCD adalah gangguan pencernaan seperti asam lambung, sembelit, dan perut kembung. Ini karena saat kuantitas makanan berkurang, maka beberapa penyakit tersebut akan muncul. Akibat penyakit tadi, kamu juga bisa jadi sulit tidur karena merasa tidak nyaman. 

Diet OCD ini memang efektif jika kamu hendak menurunkan berat badan secara cepat, tetapi kurang tepat jika dilakukan dalam jangka panjang atau bahkan dijadikan sebagai gaya hidup. Jika kamu hendak melakukan metode diet tertentu, maka sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter di Halodoc. Kamu bisa tanyakan metode diet seperti apa yang kiranya aman dilakukan karena memiliki sedikit efek samping. 

Baca juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memilih Jenis Diet

Cara Sehat Menurunkan Berat Badan

Mengutip Healthline, berikut ini terdapat beberapa cara yang lebih sehat untuk bisa bantu menurunkan berat badan:

  • Makan sarapan berprotein tinggi karena makanan jenis ini dapat mengurangi keinginan ngemil dan asupan kalori sepanjang hari.
  • Hindari minuman manis dan jus buah, karena secara tidak sadar cara ini salah satu hal paling mudah membuat kamu mengalami kenaikan berat badan.
  • Minumlah air sebelum makan, karena sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum air setengah jam sebelum makan bisa meningkatkan penurunan berat badan sebesar 44 persen selama 3 bulan. 
  • Pilih makanan yang ramah penurunan berat badan, seperti makanan sehat yang rendah kalori, gula, dan garam namun tinggi serat, protein, dan lemak sehat.  
  • Makan serat larut lebih banyak karena serat larut dapat meningkatkan penurunan berat badan. Suplemen serat seperti glukomanan juga dapat membantu. 

Baca juga: Kunci Menjalani Diet Sehat yang Perlu Diketahui

  • Minum kopi atau teh, ini karena kafein meningkatkan metabolisme sebesar 3 hingga 11 persen. 
  • Hindari makanan olahan dan fokus pada makanan utuh, ini karena makanan utuh lebih sehat, lebih mengenyangkan, dan jauh lebih kecil kemungkinannya menyebabkan makan berlebihan. 
  • Makan perlahan, karena makan dengan cepat dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu, sementara makan perlahan membuat kamu merasa lebih kenyang dan meningkatkan hormon penurun berat badan. 
  • Ukur berat badan setiap hari karena beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang menimbang berat badannya setiap hari jauh lebih mungkin untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya untuk waktu yang lama.
  • Dapatkan kualitas tidur yang baik karena tidur penting karena berbagai alasan, dan tidur yang buruk adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk penambahan berat badan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. How to Lose Weight Fast.
POPSUGAR Fitness. Diakses pada 2020. Intermittent Fasting Side Effects.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan