Pahami Ketuban Pecah Sebagai Tanda-Tanda Melahirkan
Ketuban pecah adalah kondisi penting jelang persalinan yang harus dikenali sejak dini untuk mencegah risiko pada ibu dan bayi.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Ketuban Pecah?
- Perbedaan Ketuban Pecah dan Mengompol
- Mengenal Rupa Air Ketuban dan Artinya
- Tanda-Tanda Ketuban Pecah yang Perlu Diwaspadai
- Penyebab Ketuban Pecah
- Pertolongan Pertama Ketika Ketuban Pecah
- Kapan Harus ke Dokter?
- Komplikasi Ketuban Pecah
- Diagnosis Ketuban Pecah
- Penanganan Ketuban Pecah
- Kesimpulan
- FAQ
Ketuban pecah adalah salah satu tanda umum bahwa proses persalinan mungkin sudah dekat. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi lebih awal dari yang seharusnya, sehingga penting bagi ibu hamil untuk mengenali gejalanya.
Cairan ketuban memiliki peran penting dalam melindungi dan mendukung tumbuh kembang bayi selama kehamilan.
Maka dari itu, memahami perbedaan antara ketuban pecah dan kondisi lain seperti mengompol, serta mengetahui langkah yang harus dilakukan saat ketuban pecah, sangat penting untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi.
Apa Itu Ketuban Pecah?
Ketuban pecah adalah kondisi ketika membran ketuban yang berisi cairan ketuban pecah sebelum atau saat persalinan dimulai.
Cairan ketuban berfungsi melindungi bayi dari benturan, menjaga suhu tetap stabil, dan membantu perkembangan paru-paru serta sistem pencernaan bayi.
Perbedaan Ketuban Pecah dan Mengompol
Membedakan ketuban pecah dengan mengompol bisa jadi sulit. Berikut ciri ciri air ketuban pecah:
- Aroma: Air ketuban umumnya tidak berbau, sedangkan urine memiliki aroma khas.
- Kontrol: Ketuban pecah terjadi secara tiba-tiba dan sulit dikendalikan, berbeda dengan mengompol yang biasanya masih bisa ditahan.
- Warna: Air ketuban normalnya bening atau sedikit kekuningan.
Mengenal Rupa Air Ketuban dan Artinya
Rupa atau tampilan air ketuban dapat memberikan informasi penting tentang kondisi bayi dalam kandungan. Berikut adalah beberapa jenis rupa air ketuban dan artinya:
- Bening atau sedikit keputihan: Warna air ketuban yang bening atau sedikit keputihan adalah kondisi normal. Air ketuban yang sehat biasanya jernih atau sedikit keputihan karena mengandung vernix caseosa, lapisan lilin yang melindungi kulit bayi.
- Keruh: Warna air ketuban yang keruh bisa mengindikasikan adanya infeksi. Konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin.
- Berwarna hijau atau kecoklatan: Warna air ketuban ini menandakan adanya mekonium (tinja pertama bayi) dalam air ketuban. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pernapasan pada bayi setelah lahir dan memerlukan penanganan khusus. Segera hubungi dokter.
- Berwarna merah: Warna merah pada air ketuban menandakan adanya darah. Ini bisa jadi tanda solusio plasenta atau masalah lain yang memerlukan penanganan medis segera.
Tanda-Tanda Ketuban Pecah yang Perlu Diwaspadai
Berikut adalah ciri ciri ketuban pecah yang perlu diperhatikan:
- Ketuban pecah dini
- Merembesnya cairan dari vagina secara tiba-tiba atau bertahap.
- Sensasi adanya tekanan di area vagina.
- Cairan yang keluar tidak berbau seperti urine.
Simak juga informasi lain mengenai Persalinan – Gejala, Metode, dan Faktor Risikonya berikut ini.
Penyebab Ketuban Pecah
Penyebab ketuban pecah belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risikonya:
- Infeksi pada rahim atau vagina.
- Riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya.
- Hamil dengan bayi kembar.
- Merokok selama kehamilan.
Pertolongan Pertama Ketika Ketuban Pecah
Jika mengalami ketuban pecah, lakukan langkah-langkah berikut:
- Catat waktu kejadian.
- Perhatikan warna dan bau cairan ketuban.
- Gunakan pembalut untuk menyerap cairan.
- Segera hubungi dokter atau bidan.

Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami ketuban pecah, terutama jika:
- Usia kehamilan belum mencapai 37 minggu (ketuban pecah dini).
- Cairan ketuban berwarna hijau, kuning, atau berbau tidak sedap.
- Mengalami demam atau kontraksi.
Jika punya pertanyaan lain yang lebih mendalam seputar air ketuban, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
Komplikasi Ketuban Pecah
Ketuban pecah dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:
- Infeksi pada ibu dan bayi.
- Persalinan prematur.
- Masalah pada tali pusat.
Diagnosis Ketuban Pecah
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin USG untuk memastikan ketuban pecah. Tes cairan vagina juga dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis.
Pahami juga 4 Fakta tentang Air Ketuban berikut ini.
Penanganan Ketuban Pecah
Penanganan ketuban pecah tergantung pada usia kehamilan dan kondisi ibu serta bayi. Dokter mungkin akan merekomendasikan:
- Induksi persalinan jika usia kehamilan sudah cukup.
- Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi.
- Observasi ketat di rumah sakit.
Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika air ketuban pecah dan menunjukkan warna atau bau yang tidak biasa. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi pada ibu dan bayi.
Itulah penjelasan seputar air ketuban yang perlu kamu ketahui. Jika ibu punya pertanyaan lain terkait tanda-tanda melahirkan lainnya, hubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran penanganan yang tepat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga ibu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Pregnancy and Signs of Labor.
American Pregnancy Association. Diakses pada 2025. Signs Of Labor.
FAQ
1. Apakah warna air ketuban bisa berubah karena makanan ibu?
Tidak secara langsung, tapi makanan yang memengaruhi kadar bilirubin atau gula darah ibu bisa sedikit mengubah warna dan kejernihan air ketuban.
2. Mengapa air ketuban kadang terlihat kehijauan meski bayi sehat?
Warna kehijauan bisa muncul karena bayi mengeluarkan mekonium lebih awal, bukan selalu tanda gawat janin, terutama jika terjadi mendekati waktu persalinan.
3. Apakah air ketuban bisa terlihat berbuih?
Ya, jika ada infeksi intrauterin atau peningkatan protein, air ketuban bisa tampak berbuih atau agak keruh, perlu pemeriksaan dokter segera.
4. Mengapa air ketuban bisa tampak kekuningan pada ibu dengan Rh negatif?
Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan bilirubin akibat inkompatibilitas darah, yang memengaruhi warna cairan ketuban.
5. Apakah posisi tubuh ibu memengaruhi tampilan air ketuban yang keluar?
Bisa. Saat ibu berbaring, air ketuban bisa tampak lebih sedikit dan encer, sedangkan saat berdiri, cairan mungkin tampak lebih kental atau bercampur lendir karena gaya gravitasi.


