Pengidap Leukemia Rentan Terkena Agranulositosis, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 September 2019
Pengidap Leukemia Rentan Terkena Agranulositosis, Benarkah?Pengidap Leukemia Rentan Terkena Agranulositosis, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar agranulositosis? Agranulositosis adalah kondisi langka ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup jenis sel darah putih tertentu, paling sering adalah neutrofil. Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi. Mereka membentuk persentase terbesar sel darah putih di tubuh.

Neutrofil adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Ini merupakan sel kekebalan pertama yang tiba di lokasi infeksi. Neutrofil berfungsi menghancurkan penyerang berbahaya seperti bakteri, virus maupun parasit. Ketika jumlahnya sedikit, infeksi ringan berkembang menjadi infeksi serius.

Baca Juga: Waspada 7 Penyebab Agranulositosis

Benarkah Pengidap Leukemia Rentan Terkena Agranulositosis?

Jawabannya adalah ya. Pengidap leukemia biasanya diharuskan untuk menjalani kemoterapi. Nah, prosedur kemoterapi bisa menghancurkan neutrofil di dalam tubuh. Tidak hanya kemoterapi, obat-obatan untuk mengobati kelenjar tiroid yang terlalu aktif juga bisa menghancurkan neutrofil di dalam tubuh. Ketika neutrofil dihancurkan dalam jumlah banyak, maka kadarnya berkurang dan memicu kondisi agranulositosis. 

Seseorang yang mengidap agranulositosis atau salah satu dari faktor-faktor risiko ini harus selalu melaporkan tanda-tanda infeksi ke dokter untuk mendapat perawatan yang cepat dan mencegah berkembangnya infeksi yang lebih serius.

Seperti Apa Gejala Agranulositosis?

Agranulositosis kadang kala tidak menunjukkan gejala tanpa adanya infeksi. Gejala awal agranulositosis dapat meliputi:

  • Demam mendadak;
  • Panas dingin;
  • Sakit tenggorokan;
  • Kelemahan di anggota tubuh; 
  • Mulut dan gusi terasa sakit;
  • Sariawan;
  • Gusi berdarah;
  • Peningkatan detak jantung;
  • Pernapasan cepat;
  • Tekanan darah rendah;
  • Abses kulit.

Baca Juga: Begini Pemeriksaan Fisik untuk Diagnosis Agranulositosis

Kalau kamu mengalami tanda-tanda di atas, periksakan ke dokter untuk memastikan apakah kondisi yang kamu alami adalah agranulositosis. Sekarang, kamu bisa bikin janji dengan dokter lewat aplikasi Halodoc, lho! Lewat Halodoc, kamu bisa tahu estimasi waktu bertemu dokter, sehingga tidak perlu mengantre lama-lama.

Bagaimana Kondisi Ini Diobati?

Ada berbagai opsi pengobatan yang dipilih untuk mengatasi agranulositosis. Opsi perawatannya meliputi:

  1. Menghentikan Obat Pemicu

Dokter biasanya memberitahu pengidap untuk berhenti minum obat untuk melihat apakah kondisi pengidap membaik. Pemulihan umumnya memerlukan waktu 10-14 hari. Obat yang berbeda diganti dengan yang asli. Jika tidak ada pengganti dan kondisinya tidak begitu parah, pengidap mungkin diminta untuk minum obat lain, namun tetap dalam pengawasan dokter.

  1. Konsumsi Antibiotik

Obat ini dapat digunakan untuk mencegah infeksi bakteri, dan digunakan untuk mengobati infeksi yang telah berkembang.

  1. Menstimulasi Koloni Granulosit

Jika metode lain tidak berhasil, suntikan hormon dapat dicoba untuk merangsang sumsum tulang agar menghasilkan lebih banyak granulosit. Hormon ini dikenal sebagai faktor perangsang koloni granulosit (G-CSF) dan dibuat oleh tubuh. Ada juga versi sintetis (buatan manusia). Bentuk G-CSF yang tersedia, contohnya filgrastim dan pegfilgrastim.

  1. Penekan Kekebalan

Jika agranulositosis diduga karena masalah autoimun, obat penekan kekebalan seperti prednison dapat digunakan.

  1. Transplantasi Sumsum Tulang

Untuk kasus-kasus yang tidak merespon pada jenis-jenis perawatan lain, transplantasi sumsum tulang mungkin diperlukan. Transplantasi sumsum tulang umumnya menghasilkan hasil terbaik bagi pengidap yang berusia di bawah 40 tahun dan memiliki kondisi kesehatan yang baik.

Baca Juga: Ini Alasan Pengidap Lupus Berisiko Terkena Agranulositosis

  1. Menghindari Kontak

Pengidap agranulositosis mungkin perlu menjauh dari keramaian. Mereka perlu menghindari kontak dengan orang yang tidak sehat, buah-buahan, dan sayuran yang tidak bisa dikupas,  memotong bunga atau pekerjaan yang berhubungan dengan tanah.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2019. Agranulocytosis: Management and Treatment.
Healthline. Diakses pada 2019. Agranulocytosis.
Medical News Today. Diakses pada 2019. Types, causes, and symptoms of agranulocytosis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan