Risiko Fatal di Balik Cedera Kepala

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Oktober 2018
Risiko Fatal di Balik Cedera KepalaRisiko Fatal di Balik Cedera Kepala

Halodoc, Jakarta – Jika tidak berhati-hati, siapa pun dapat mengalami cedera kepala. Cedera yang terjadi pada kepala bisa ringan seperti luka di kulit kepala, dan bisa saja fatal seperti kerusakan otak permanen. Risiko fatal cedera kepala semakin tinggi ketika banyak orang yang tidak mengenakan helm saat mengendarai motor.

Cedera kepala bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti perkelahian, kecelakaan kendaraan bermotor, cedera saat berolahraga, jatuh, atau sekadar terbentur. Gegar otak adalah jenis cedera kepala yang paling umum terjadi.

Risiko fatal gegar otak merupakan cedera kepala yang berdampak pada fungsi otak. Selain karena benturan dan guncangan pada kepala, gegar otak biasanya terjadi karena guncangan keras pada tubuh bagian atas. Otak terlindungi dari guncangan oleh cairan otak dalam kepala. Oleh karena itu, guncangan dan benturan keras pada kepala atau tubuh bagian atas dapat membuat otak ikut terguncang. Kondisi ini dapat bersifat ringan, tapi juga bisa berisiko fatal jika sampai mengakibatkan perdarahan di dalam atau di sekitar otak.

Berikut dua jenis risiko fatal cedera otak yang paling umum terjadi:

1. Gegar Otak

Gegar otak merupakan jenis cedera otak traumatis yang terjadi ketika otak tersentak atau terguncang cukup keras sehingga membentur dinding tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika dua atlet saling bertubrukan atau ketika seseorang jatuh dan terantuk kepalanya. Gegar otak juga bisa terjadi sebagai hasil dari pukulan benda tumpul atau peralatan olahraga. Dalam sepakbola, menyundul bola pun tidak lepas dari risiko gegar otak.

Namun, kamu tidak harus mengalami benturan di kepala untuk mengalami gegar otak. Benturan keras di tempat lain di tubuh dapat menciptakan gaya cambukan yang cukup kuat untuk menggoncangkan otak. Gegar otak juga menyebabkan perubahan status mental seseorang, bahkan mengganggu fungsi normal otak.

2. Memar Otak

Kondisi memar otak adalah lebam akibat perdarahan yang mengendap tidak normal di luar pembuluh darah, sehingga menyebabkan pembengkakan. Tengkorak retak adalah salah satu tipe cedera kepala yang dapat memengaruhi otak. Jika kamu mengalami keretakan tengkorak kepala, serpihan kecil dari tengkorak bisa menusuk tulang dan menyebabkan perdarahan.

Cedera seperti ini menghancurkan, merobek, dan menggeser jaringan otak halus. Cedera otak penetrasi adalah yang paling mengancam kehidupan, dan jenis yang paling fatal dari segala jenis cedera otak.

Setiap jenis cedera otak merupakan kejadian unik. Otak dapat menerima beberapa jenis cedera tergantung pada jenis dan seberapa kuat pukulan yang diterima oleh kepala. Satu jenis cedera kepala tertentu dapat memengaruhi satu area fungsional otak saja, meliputi daerah lain di sekitar area benturan atau semua bidang otak.

Kamu tidak selalu harus kehilangan kesadaran saat mengalami gegar otak. Efek mungkin terlihat langsung, mungkin juga tidak akan muncul sampai berjam-jam, bahkan berhari-hari kemudian.

Gegar otak dapat berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang yang serius. Bahkan, sedikit benjolan di kepala dari benturan ringan pun bisa serius. Misalnya seperti memengaruhi pemikiran, sensasi, bahasa, atau emosi. Cedera otak juga dapat menyebabkan epilepsi dan meningkatkan risiko untuk kondisi seperti penyakit alzheimer, parkinson, dan gangguan otak lain yang menjadi lebih umum seiring dengan bertambahnya usia.

Jika kamu pernah mengalami riwayat cedera kepala dan muncul masalah yang serius, sebaiknya kamu segera melakukan diskusi dengan dokter di Halodoc. Diskusi dengan dokter menjadi lebih praktis melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa memilih via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Yuk, segera download aplikasinya sekarang!

Baca juga:

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan