Sakit Rematik Dilarang Mandi Air Dingin Malam Hari, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Juni 2019
 Sakit Rematik Dilarang Mandi Air Dingin Malam Hari, Benarkah? Sakit Rematik Dilarang Mandi Air Dingin Malam Hari, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Rematik adalah penyakit yang memengaruhi tendon, ligamen, tulang, dan otot sendi. Gejala umumnya meliputi nyeri sendi, kehilangan gerak pada sendi atau sendi, peradangan,  bengkak, kemerahan, dan kehangatan di sendi atau daerah yang terkena.

Sebagian besar kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Bahkan, terkadang kondisi ini ada dalam gen. Di lain waktu itu adalah akibat dari paparan lingkungan mulai dari asap rokok, polusi, ataupun sesuatu yang menyebabkan infeksi. Gender juga berperan dimana penyakit rematik tampaknya lebih memengaruhi wanita daripada pria.

Baca juga: Ketahui Terapi dan Obat Rematik Alami

Salah satu mitos mengenai rematik adalah, sakit rematik disebabkan karena mandi air dingin di malam hari. Informasi ini tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar juga. Rematik tidak disebabkan oleh mandi air dingin namun air dingin dapat memicu rematik menjadi kumat.

Sering Kumat di Pagi Hari

Kekakuan otot dan sendi biasanya paling menonjol di pagi hari dan setelah periode tidak aktif. Ini disebut sebagai kekakuan di pagi hari dan kekakuan pasca-menetap. Sendi biasanya menjadi hangat, merah, bengkak, sakit, dan lunak.

Ini terjadi karena jaringan lapisan sendi (sinovium) menjadi meradang dan menghasilkan produksi cairan sendi yang berlebihan (cairan sinovial). Sinovium juga menebal dengan peradangan (synovitis).

Gejala awal rematik bisa berupa nyeri dan kekakuan sendi yang berkepanjangan, terutama di pagi hari. Gejala-gejala di tangan termasuk kesulitan dengan tugas-tugas sederhana dari kehidupan sehari-hari, seperti memutar kenop pintu dan membuka toples.

Sendi kecil dari kaki juga biasanya terlibat yang dapat menyebabkan berjalan menyakitkan, terutama di pagi hari setelah bangun dari tempat tidur. Kadang-kadang, hanya satu sendi yang meradang.

Baca juga: Baking Soda Bisa Membantu Atasi Rematik, Benarkah?

Ketika hanya satu sendi yang terlibat, rematik dapat meniru peradangan sendi yang disebabkan oleh bentuk rematik lainnya, seperti gout atau infeksi sendi. Peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh, termasuk tulang rawan dan tulang.

Hal ini menyebabkan hilangnya tulang rawan dan erosi dan kelemahan tulang serta otot, yang mengakibatkan deformitas sendi, kehilangan rentang gerak, kerusakan, dan hilangnya fungsi.

Perawatan Rematik

Kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk merawat tubuh jika kamu mengidap rematik. Berikut perawatan yang bisa kamu lakukan, yakni:

  1. Berolahraga Secara Teratur

Olahraga ringan dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar persendian, dan itu bisa membantu melawan kelelahan yang mungkin dirasakan. Diskusikan dengan dokter sebelum mulai berolahraga. Jika baru memulai, mulailah dengan berjalan-jalan. Hindari berolahraga persendian yang terluka, terluka, ataupun meradang parah.

Baca juga: 5 Aktivitas Pantangan Rematik yang Tidak Boleh Dilakukan

  1. Kompres Panas dan Dingin

Panas dapat membantu meringankan rasa sakit dan mengendurkan otot yang tegang dan menyakitkan. Dingin bisa menimbulkan sensasi rasa sakit. Dingin juga memiliki efek mati rasa dan dapat mengurangi pembengkakan.

  1. Bersantai

Temukan cara untuk mengatasi rasa sakit dengan mengurangi stres dalam hidup. Teknik-teknikm, seperti pencitraan yang dipandu, pernapasan dalam, dan relaksasi otot semua bisa digunakan untuk mengendalikan rasa sakit

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai sakit rematik, gejala, mitos dan faktanya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to A Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan