Sariawan Saat Puasa, Awas Infeksi Jamur

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 Mei 2019
Sariawan Saat Puasa, Awas Infeksi JamurSariawan Saat Puasa, Awas Infeksi Jamur

Halodoc, Jakarta - Sariawan merupakan salah satu masalah yang sering terjadi saat sedang menjalani ibadah puasa. Karena saat berpuasa, mulut akan menjadi lebih kering dari biasanya. sondisi ini akan memicu bau mulut dan bertambahnya jumlah bakteri. Akibat banyaknya jumlah bakteri, tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi jamur pada mulut. Penyakit ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman saat sedang makan, namun tidak membahayakan nyawa.

Baca juga: Bisa Menyerang Mulut, Inilah Fakta Candidiasis Oral

Infeksi Jamur, Disebabkan oleh Jamur Candida

Infeksi jamur pada mulut, biasanya disebabkan oleh jamur candida. Jamur ini memang tinggal di dalam mulut, kulit, dan saluran pencernaan, tetapi dalam jumlah yang kecil. Nah, ketika seseorang mengidap infeksi jamur pada mulutnya, ini berarti jamur candida yang jumlahnya kecil pada mulut telah dikendalikan oleh bakteri dalam mulut.

Baca juga: Infeksi Jamur Dapat Sebabkan Mulut Kering, Ini Alasannya

Sariawan saat Puasa, Hati-Hati Infeksi Jamur

Perhatikan jika di dalam mulut terdapat bercak berwarna putih pada area lidah, tenggorokan, dan dinding mulut. Selain pada mulut, infeksi jamur ini juga dapat menyerang gusi, amandel, bahkan bagian belakang tenggorokan. Hal ini tentu akan membuat rasa sakit, dan bisa saja terjadi perdarahan saat kamu menggosok gigi.

Jika kondisi ini bertambah parah, infeksi jamur bisa saja menyebar ke kerongkongan. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit saat menelan, seperti ada makanan yang menyangkut di tenggorokan, dan demam tinggi jika infeksi telah menyebar ke luar kerongkongan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, jamur yang menyebabkan sariawan ini menyebar ke bagian tubuh yang lain, seperti hati, kulit, dan paru-paru. Namun, kondisi ini biasanya dialami oleh para pengidap HIV, kanker, atau orang-orang dengan sistem imunitas yang rendah, seperti:

  • Orang yang sedang dalam pengobatan dan mengonsumsi obat. Obat yang dimaksud adalah obat asma yang dipakai dengan cara dihisap. Obat ini bisa saja memicu berkembangnya jamur dalam mulut.

  • Bayi yang baru lahir.

  • Orang-orang dengan kekebalan tubuh rendah, seperti pengidap HIV/AIDS atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.

  • Pengidap diabetes yang tidak mengontrol gula darahnya.

  • Wanita hamil atau wanita yang tengah mengonsumsi pil KB.

Pada dasarnya, infeksi jamur dalam mulut mudah diobati jika pengidap sedang dalam keadaan sehat. Namun, gejala akan sangat susah hilang, bahkan dapat bertambah parah jika pengidapnya memiliki sistem imunitas yang rendah.

Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter. Biasanya, dokter akan memberikan resep obat anti-jamur. Jika sudah menjalani pengobatan, tetapi kondisi kamu tidak juga membaik, biasanya dokter akan menjalani serangkaian tes lain untuk mengidentifikasi masalah infeksi jamur lebih lanjut.

Baca juga: Infeksi Jamur Candidiasis Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Untuk menghindari penyakit ini, sebaiknya jaga kesehatan mulut dan gigi kamu, ya! Jangan lupa untuk minum air putih yang banyak agar mulut kamu tetap terhidrasi. Jika kamu ingin bertanya lebih lanjut seputar penyakit di atas dan bagaimana langkah penanganan yang tepat, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan