Si Kecil Alami Beri-Beri, Orangtua Lakukan Hal Ini

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   09 Juli 2019
Si Kecil Alami Beri-Beri, Orangtua Lakukan Hal IniSi Kecil Alami Beri-Beri, Orangtua Lakukan Hal Ini

Halodoc, Jakarta – Menjaga tumbuh kembang dan kesehatan anak menjadi salah satu hal yang cukup penting bagi orangtua. Berbagai penyakit kerap menyerang anak yang memiliki daya tahan tubuh yang kurang optimal maupun kurangnya nutrisi serta gizi dalam tubuh, salah satunya adalah penyakit beri-beri.

Baca juga: Harus Tahu, Anak-Anak Juga Butuh Medical Check Up

Beri-beri terjadi karena tubuh kekurangan asupan vitamin B1 tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak rentan mengalami penyakit beri-beri. Vitamin B1 dibutuhkan oleh tubuh sebagai nutrisi yang membantu proses mengubah makanan menjadi energi dalam tubuh.

Penyakit beri-beri dapat menyerang bayi yang berada dalam usia 1-4 bulan hingga dewasa. Penyebab penyakit beri-beri disebabkan karena kekurangan nutrisi vitamin B1. Namun, jenis penyakit beri-beri dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan penyebabnya:

1. Beri-beri Kering

Beri-beri kering dialami oleh seseorang dengan konsumsi kalori yang cukup rendah dan jarang berolahraga. Kondisi ini mengakibatkan sistem saraf pada gerakan motorik, sensorik, dan reflek menjadi terganggu.

2. Beri-beri Basah

Beri-beri basah umumnya menyerang bagian jantung. Cedera otot jantung yang tidak segera ditangani nyatanya akan berakibat buruk bagi kesehatan. Kondisi ini dikenal dengan istilah soshin beri-beri. Soshin beri-beri menyebabkan jantung menjadi tidak mampu untuk memasok keperluan organ lainnya karena adanya luka pada bagian jantung.

Beri-beri basah menyebabkan komplikasi kesehatan seperti takikardia, pembengkakan pembuluh darah, perubahan warna kulit pada tangan dan kaki hingga gagal jantung.

Kenali Gejala Beri-Beri pada Anak

Sebaiknya orangtua rutin untuk memeriksa kesehatan anak. Selain itu, tidak ada salahnya untuk mengetahui gejala penyakit beri-beri pada anak.

Pada beri-beri basah, anak mengalami napas yang pendek ketika beraktivitas. Selain itu, anak juga sering terbangun pada malam hari. Anak terbangun dalam kondisi napas yang tersengal. Denyut jantung meningkat dan ditandai dengan adanya pembengkakan pada bagian kaki.

Baca juga: 5 Trik Menjaga Kesehatan Anak Saat Perubahan Cuaca

Sedangkan pada beri-beri kering, penurunan fungsi otot pada kaki bagian bawah mengalami penurunan. Anak akan lebih sering mengalami kesemutan pada bagian tangan serta kaki. Parahnya, kesemutan pada kaki terkadang membuat anak sulit berjalan.

Anak dengan beri-beri basah lebih sering mengalami kondisi muntah yang disertai dengan kondisi tubuh yang lemas dan linglung. Sebaiknya segera membawa anak ke dokter jika sudah menunjukan beberapa gejala dari beri-beri pada anak.

Penanganan Beri-Beri pada Anak

Sebaiknya, orangtua memenuhi kebutuhan vitamin B1 yang dibutuhkan oleh anak. Perhatikan asupan makanan yang dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan B1 pada anak. Vitamin B1 tidak disimpan dan diproduksi dalam tubuh, karena itulah pemenuhan vitamin B1 membutuhkan asupan dari luar, seperti daging, telur, kacang-kacangan, gandum utuh, buah jeruk dan juga kentang.

Penyakit beri-beri juga dapat diobati dengan pemberian suplemen vitamin pada anak. Sebaiknya rutin melakukan tes darah pada anak agar orangtua dapat mengontrol kondisi kesehatan anak khususnya ketika dalam masa perawatan dan pengobatan.

Pemeriksaan lebih dini akan membuat penyakit pada anak dapat segera diatasi dengan tepat. Penanganan yang tepat meminimalisir risiko sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kamu bisa pilih dokter spesialis anak di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Anak Usia 1-2 Tahun

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan