Suka Berenang? Hati-hati 4 Bahaya Kaporit untuk Kesehatan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Agustus 2018
Suka Berenang? Hati-hati 4 Bahaya Kaporit untuk KesehatanSuka Berenang? Hati-hati 4 Bahaya Kaporit untuk Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Berenang memang merupakan salah satu jenis olahraga yang bisa memberi banyak manfaat untuk tubuh. Berenang dapat membangun kekuatan tubuh, karena untuk bergerak di dalam air, kamu perlu mengeluarkan banyak tenaga. Selain itu, berenang juga dapat melatih semua kelompok otot utama dalam tubuhmu mulai dari bahu, punggung, panggul, bokong, sampai kaki. Masih ada banyak lagi manfaat dari berenang. Namun, di sisi lain, kamu juga perlu hati-hati akan kandungan kaporit yang sering ditemukan dalam kolam renang. Pasalnya, kaporit bisa menyebabkan sejumlah dampak buruk untuk kesehatan.

Apa Itu Kaporit?

Kalsium hipoklorit atau yang lebih dikenal sebagai kaporit adalah salah satu jenis disinfektan yang biasa digunakan untuk air di dalam air kolam renang. Bentuknya berupa bubuk putih yang dapat larut di dalam air dan menghasilkan oksigen serta gas klorin yang berbau menyengat. Tujuan memberi kaporit ke dalam air kolam renang adalah untuk membunuh bakteri-bakteri patogen yang ada di dalam air dan untuk menjernihkan air kolam renang. Semakin banyak orang yang berenang di kolam tersebut, semakin banyak juga kuman yang tercampur di dalam kolam. Itulah sebabnya kolam renang perlu diberi kaporit.

Pemberian kaporit pada kolam renang pun tidak boleh sembarangan, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan batas aman yang sudah ditetapkan oleh badan regulasi. Pasalnya, bila jumlah kaporit yang digunakan terlalu sedikit, maka tidak akan cukup untuk membunuh bakteri patogen yang ada di kolam renang. Sementara bila jumlah kaporit yang digunakan terlalu banyak, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan.

Bahaya Kaporit Terhadap Kesehatan

Kaporit bisa masuk ke dalam tubuh lewat beberapa cara, antara lain dalam bentuk gas klorin yang masuk melalui pernapasan, kulit atau mata yang terkena langsung air berkaporit, serta saat kamu tidak sengaja menelan air kolam renang. Mandi air hangat setelah berenang juga bisa menyebabkan kaporit mengeluarkan gas klorin lebih banyak. Selain itu, air hangat juga menyebabkan pori-pori terbuka lebar yang memudahkan kaporit untuk masuk melalui pori-pori dan merusak kulit. Oleh karena itu, hindari mandi dengan air hangat setelah berenang. Berikut bahayanya bila kaporit masuk ke dalam tubuh:

1. Iritasi Mata

Pernah merasa mata perih setelah berenang cukup lama? Mungkin saja hal itu disebabkan karena kaporit. Gas klorin yang dihasilkan dari kaporit akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorida bila terkena zat-zat organic seperti urin atau keringat para perenang. Senyawa nitrogen triklorida inilah yang bisa memicu iritasi mata. Bila mata terlalu sering terkena air kolam yang mengandung senyawa tersebut, maka bisa menyebabkan kamu mengalami gangguan penglihatan seperti kornea yang berawan,iritis, retinitis, sampai terbentuknya katarak.

2. Gangguan Sistem Pernapasan

Selain mata, organ tubuh lainnya yang juga akan terkena dampak dari paparan gas klorin adalah organ pernapasan. Gas klorin yang menyengat dapat menyebabkan beberapa penyakit pada paru-paru seperti bronchitis dan asma yang dipicu oleh olahraga atau exercise-induced bronchoconstriction (EIB). Enggak heran bila seseorang yang mengidap penyakit asma akan kambuh gejala asmanya ketika berenang. Hal ini diduga disebabkan karena paparan dari gas klorin. Namun, biasanya penyakit pernapasan akan terjadi bila kamu berenang di kolam renang di ruangan tertutup dengan siklus udara yang buruk, sehingga udara akan dipenuhi oleh gas klorin.

3. Infeksi Kulit

Terpapar gas klorin dalam kadar tinggi bisa menimbulkan ruam merah dan infeksi kulit. Selain itu,klorin yang bereaksi dengan materi organik seperti urin atau keringat bisa menjadi toksik yang merusak kulit. Dampak yang satu ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

4. Gigi Menjadi Rusak atau Berubah Warna

Klorin merupakan salah satu senyawa yang bisa menyebabkan gigi berubah warna. Kondisi perubahan warna gigi pada perenang ini disebut juga dengan swimmer’s calculus. Selain itu, reaksi kaporit terhadap air kolam renang juga bisa menyebabkan Ph tidak seimbang. Ketidakseimbangan Ph ini dapat menyebabkan enamel gigi menjadi lunak, sehingga gigi rentan mengalami kerusakan serta membuat gigi menjadi sensitif. Bilagigi sering terpapar gas klorin, lama kelamaan bisa menyebabkan korosi pada gigi yang disebut juga dengan swimmer’s erosion.

Jangan sampai bahaya kaporit di atas membuat kamu takut berenang ya. Kamu bisa terhindar dari dampak buruk kaporit dengan menggunakan pelindung seperti kacamata renang, sumbatan kuping, serta berhati-hati saat mengambil napas dalam air agar tidak menelan terlalu banyak air. Bila kamu sakit dan butuh saran dokter, jangan ragu untuk gunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa bertanya pada dokter dan minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan