Terapi Sengat Lebah Bisa Atasi Gejala Rematik, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Agustus 2020
Terapi Sengat Lebah Bisa Atasi Gejala Rematik, Benarkah?Terapi Sengat Lebah Bisa Atasi Gejala Rematik, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Sengatan lebah tentu sangat menyakitkan. Namun, beberapa orang justru sengaja ingin mendapatkan racun dari sengatan lebah untuk mengatasi berbagai penyakit melalui terapi yang dikenal dengan terapi sengat lebah atau apitherapy.

Racun lebah memiliki sifat asam, tetapi tidak memiliki warna. Racun ini akan dikeluarkan dari tubuh ketika lebah merasa ada ancaman. Kabarnya, racun lebah memiliki kandungan zat kimia yang bersifat anti-inflamasi yang tersusun dari mineral, gula, asam amino, dan beberapa jenis enzim. 

Kandungan inilah yang dipercaya mampu mengurangi rasa nyeri sekaligus mempercepat proses penyembuhan beberapa jenis gangguan kesehatan. Nah, salah satu senyawa yang bersifat anti-inflamasi dan terkandung dalam sengatan lebah ini adalah melittin. 

Terapi Sengat Lebah dan Rematik

Lalu, benarkah terapi sengat lebah membantu meringankan rematik? Ternyata, sebuah studi berjudul Clinical Randomized Study of Bee-Sting Therapy for Rheumatoid Arthritis yang dipublikasikan dalam Acupuncture Research, berhasil menemukan bahwa sengatan lebah mampu meringankan kondisi rematik. 

Baca juga: Ketahui 9 Jenis Rematik yang Umum Terjadi

Studi yang dilakukan melibatkan 100 orang partisipan yang mengidap rematik. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pertama dengan mengonsumsi obat dan kelompok kedua yang diobati menggunakan terapi sengat lebah. Ternyata, setelah menjalani pengobatan selama tiga bulan, kedua kelompok mengaku bahwa radang sendi yang mereka alami mengalami penyembuhan. Namun, kelompok yang menggunakan terapi sengat lebah mengaku rematik tidak sering kambuh, berbeda dengan kelompok yang hanya menggunakan obat-obatan. 

Studi lain berjudul Treatment of Rheumatoid Arthritis by Bee-venom Acupuncture yang dipublikasikan dalam Acupuncture Research, juga berhasil membuktikan bahwa terapi sengat lebah dengan akupuntur memberikan efek pereda gejala yang serupa dengan pengobatan rematik dengan obat. 

Baca juga: Ini Beberapa Tanda Sakit Pinggang karena Rematik

Namun, jika terapi ini tidak membantu, kamu harus memeriksakan kondisimu ke dokter atau rumah sakit terdekat. Kalau mau tanya dokter atau berobat ke rumah sakit lebih mudah, pakai saja aplikasi Halodoc. Kapan dan di mana saja kamu butuh bantuan seputar masalah kesehatan, dokter spesialis di aplikasi Halodoc siap membantu. 

Manfaat Lain Terapi Sengat Lebah

Selain meredakan gejala rematik, ternyata terapi sengat lebah juga memiliki banyak manfaat untuk masalah kesehatan lainnya, seperti:

  • Memiliki Sifat Anti-inflamasi

Salah satu manfaat racun lebah yang paling banyak ditemui adalah sifat anti-inflamasi yang kuat. Banyak komponennya yang telah terbukti mengurangi peradangan, terutama melittin sebagai komponen utamanya. Dalam dosis ringan, efek anti-inflamasi akan bekerja dengan efektif. Namun, jika digunakan berlebihan, justru akan menyebabkan gatal, nyeri, dan pembengkakan. 

Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Alami Penyakit Rematik?

  • Menunjang Kesehatan Kulit

Beberapa produk serum dan pelembap untuk menunjang kecantikan kulit ternyata telah mengandung racun lebah. Pasalnya, bahan ini dapat meningkatkan kesehatan kulit dengan beberapa cara, termasuk mengurangi peradangan, kerutan, dan memberikan efek antibakteri. Bahkan, racun ini juga memiliki efek antibakteri dan antiperadangan yang kuat terhadap bakteri penyebab jerawat.

  • Meningkatkan Imunitas Tubuh

Racun lebah ternyata juga memiliki efek positif pada sel kekebalan yang memediasi respons alergi dan inflamasi. Racun dari serangga ini juga mampu mengurangi gejala yang terkait dengan kondisi autoimun, seperti lupus dan encephalomyelitis dengan mengurangi peradangan dan menguatkan respons kekebalan tubuh

Ternyata, terapi sengat lebah memang terbukti efektif untuk mengatasi gejala yang terkait dengan kondisi rematik. Meski begitu, jika terapi ini tidak berhasil meringankan gejala yang kamu alami, tetap harus mempertimbangkan pengobatan medis, ya!

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2020. Bee Venom: Uses, Benefits, and Side Effects.
Chen SY, et al. 2018. Diakses pada 2020. Treatment of Rheumatoid Arthritis by Bee-venom Acupuncture. Acupuncture Research 43(4): 251-4.
Xi-De Liu, et al. 2008. Diakses pada 2020. Clinical Randomized Study of Bee-Sting Therapy for Rheumatoid Arthritis. Acupuncture Research 33(3): 197-200.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan