Waspada, Trikotilomania Dapat Sebabkan Kebotakan

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   13 Juni 2019
Waspada, Trikotilomania Dapat Sebabkan KebotakanWaspada, Trikotilomania Dapat Sebabkan Kebotakan

Halodoc, Jakarta – Trikotilomania adalah kondisi gangguan mental di mana pengidapnya memiliki perilaku senang mencabuti rambutnya sendiri. Mencabuti rambut dapat terjadi di bagian tubuh mana pun yang terdapat rambut, tapi lokasi yang paling sering dicabuti adalah rambut kepala, alis, dan bulu mata.

Trikotilomania biasanya terjadi pada usia remaja sebelum dewasa muda antara 9–13 tahun. Kondisi ini bisa muncul pada usia bayi, tapi perilaku ini biasanya hilang pada awal perkembangan.

Baca Juga: Alasan Remaja Mudah Mengidap Trikotilomania

Gangguan mental ini lebih sering dialami wanita ketimbang pria. Pengidap trikotilomania perlu  mendapat penanganan, karena kondisi ini tergolong kronis yang akan datang dan pergi sepanjang hidup pengidapnya. Dalam beberapa kasus, gangguan mental ini bisa datang dan pergi selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan sampai bertahun-tahun.

Gangguan mental trikotilomania, bahkan bisa membuat pengidapnya malu terhadap kebiasaan mencabuti rambut yang dimiliki. Apalagi jika trikotilomania sebabkan kebotakan kecil. Tentunya, kondisi ini bisa menurunkan rasa percaya diri, sehingga pengidapnya sulit berinteraksi sosial atau memiliki hubungan. Namun, tak sedikit pula pengidap trikotilomania yang menikah dan melanjutkan hidup, seperti orang pada umumnya.  

Lantas, Apa yang Menyebabkan Trikotilomania?

Sejauh ini, tidak diketahui penyebab pasti dari trikotilomania. Terdapat satu teori pada tingkat biologis yang menyebutkan bahwa ada beberapa gangguan dalam sistem yang melibatkan neurotransmitter, salah satu “kurir kimia” antar sel-sel saraf dalam otak..

Lebih lanjut, trikotilomania bisa menjadi gejala yang disebabkan oleh faktor-faktor berbeda pada setiap individu, seperti halnya batuk dapat muncul sebagai gejala berbagai kondisi medis. Nah, berikut beberapa faktor risiko yang mungkin bisa menjadi pemicu timbulnya trikotilomania

Faktor Risiko Trikotilomania

Trikotilomania termasuk ke dalam spektrum obsesif-kompulsif disorder, yang berarti bahwa kondisi ini memiliki gejala yang serupa dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD), seperti penghitungan kompulsif, memeriksa, ataupun membersihkan diri secara berulang-ulang. Dua kelainan ini umumnya berjalan dalam keluarga dan obat yang digunakan untuk mengobati OCD juga bekerja mengobati trikotilomania.

Baca Juga: Ibu, Perhatikan 4 Gejala Trikotilomania Ini pada Si Kecil

Selain OCD, depresi juga sering terjadi pada pengidap trikotilomania. Timbulnya gangguan ini dapat didahului atau disertai oleh berbagai keadaan emosional, seperti perasaan cemas atau bosan. Peristiwa stres, contohnya pelecehan, konflik keluarga, ataupun kematian juga dapat memicu trikotilomania. Perilaku berulang yang berfokus pada tubuh lainnya, misalnya menggigit kuku, mengisap jempol, membenturkan kepala, ataupun menggaruk kompulsif juga sering terjadi.

Pengobatan Trikotilomania

Ada dua metode pengobatan untuk trikotilomania yang terbukti efektif. Pengobatannya berupa terapi perilaku, konsumsi obat-obatan, ataupun kombinasi keduanya.

  • Terapi. Dalam terapi perilaku, pengidap trikotilomania belajar metode yang terstruktur untuk melacak gejala dan perilaku terkait. Metodenya berupa meningkatkan kesadaran untuk mencabuti rambut, mengganti perilaku yang tidak kompatibel, dan beberapa teknik lain yang bertujuan menentang kebiasaan mencabuti rambut.

  • Obat-Obatan. Meskipun obat-obatan cukup membantu, tapi efeknya hanya sementara waktu. Gejala-gejala trikotilomania cenderung kembali ketika obat dihentikan, kecuali terapi perilaku dikombinasikan ke dalam pengobatan. Obat-obatan dapat membantu mengurangi depresi dan gejala obsesif-kompulsif yang mungkin juga dialami oleh pengidap trikotilomania.

Baca Juga: Ketahui Komplikasi yang Bisa Diakibatkan oleh Trikotilomania

Kalau mengalami kondisi yang serupa, jangan ragu untuk bertanya ke psikiater Halodoc untuk berdiskusi seputar trikotilomania. Klik fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc biar lebih praktis menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan