Alasan Remaja Mudah Mengidap Trikotilomania

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 November 2018
Alasan Remaja Mudah Mengidap TrikotilomaniaAlasan Remaja Mudah Mengidap Trikotilomania

Halodoc, Jakarta - Kamu gemar menjambaki atau mencabuti rambut di kepala? Hati-hati, karena hal tersebut bukan sebagai aktivitas iseng belaka. Bisa saja, kamu ternyata sedang mengidap trikotilomania, kondisi ketika seseorang suka mencabuti rambut yang ada di tubuhnya. Ternyata, gangguan psikologi ini tidak hanya menyasar rambut di kepala, tetapi juga di bagian tubuh lainnya.

Faktanya, gangguan kesehatan ini sangat rentan menyerang remaja, terlebih mereka yang baru saja memasuki masa pubertas. Meski tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan remaja mudah mengidap penyakit ini?

Alasan Remaja Mudah Mengidap Trikotilomania

Penyebab trikotilomania belum diketahui dengan pasti. Namun, para pakar mengaitkan kondisi ini dengan faktor perilaku dan lingkungan tempat tinggal pengidap. Mayoritas pengidap gangguan kesehatan ini adalah remaja yang memiliki gangguan kecemasan tinggi, mudah stres, mengalami depresi berat, mengidap gangguan obsesif-kompulsif, dan penyakit Tourette.

Kondisi ini terjadi saat pengidap merasa sangat gelisah, tidak nyaman, dan tegang dan ia akan mencabut rambut pada tubuhnya dan kemudian merasa lega. Setelahnya, pengidap melihat bentuk rambut atau memilin-milin rambut tersebut. Pada kondisi yang parah, bukan tidak mungkin rambut tadi dimakan hingga tertelan.

Pendapat lain menyatakan trikotilomania memiliki kaitan dengan faktor genetik. Mereka yang terlahir dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit ini berisiko untuk mengalaminya juga. Tak sedikit remaja yang mengatakan mencabuti rambut menjadi solusi terbaik untuk mengusir rasa cemas, tegang, frustasi, depresi, dan stres.

Aktivitas mencabut rambut ini bisa dilakukan dengan sadar atau tanpa sadar. Pengidap bisa saja tidak sengaja mencabuti rambut mereka ketika sedang menonton televisi, membaca buku, diam menunggu sembari bermain ponsel, atau melakukan aktivitas lainnya. Biasanya, mencabuti rambut yang dilakukan secara sadar menandakan bahwa pengidap sedang berada dalam kondisi stres atau depresi maksimal.

Stres yang menjadi salah satu alasan remaja mudah mengidap trikotilomania bisa disebabkan karena berbagai hal. Kehidupan remaja di era modern ini begitu kompleks dan rumit, begitu pula berkaitan dengan pergaulan yang mereka jalani. Ejekan atau bullying menjadi hal yang dekat dengan remaja saat ini.

Ejekan atau bullying yang diterima setiap saat ini dapat tingkatan stres semakin tinggi. Ini yang membuat remaja kerap kali mencari cara untuk mengatasinya sendiri dan menolak bantuan. Mereka merasa malu jika orang lain, terlebih teman, mengetahui yang sebenarnya terjadi dan membuat dirinya semakin menjadi bahan ejekan.

Trichobezoars, Kondisi Langka Memakan Rambut

Pada kasus yang jarang terjadi, rambut yang tercabut dari bagian tubuh akan dimakan. Kondisi ini disebut dengan trichobezoars. Pasalnya, rambut yang telah dimakan harus dikeluarkan dengan cara operasi. Selain itu, dapat terjadi infeksi pada bagian kulit yang mengalami trauma karena ditarik terlalu keras yang menyebabkan kerontokan rambut permanen.

Pengidap trikotilomania membutuhkan pertolongan dan penanganan serius, terlebih jika terjadi pada usia anak dan remaja. Jadi, jangan jadikan mereka bahan ejekan. Sebisa mungkin, berikan pendampingan terbaik agar mereka mampu mengutarakan apa yang menjadi keinginannya.

Kamu juga bisa mendapatkan informasi mengenai pertolongan pertama pada pengidap trikotilomania dengan bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah, kamu cukup download aplikasinya dan pilih layanan Tanya Dokter. Yuk, pakai Halodoc!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan