Ketahui 7 Bahaya Sinar Matahari untuk Kulit

“Sinar matahari memang dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Namun, paparan berlebihan justru berisiko menyebabkan masalah kulit, seperti sunburn dan melasma.”
Halodoc, Jakarta - Sinar matahari atau ultraviolet (UV) menjadi bahan alami yang mampu mencukupi asupan vitamin D tubuh. Manfaatnya tak hanya membantu proses pembentukan tulang pada anak.
Pada orang dewasa, paparan sinar UV efektif membantu melindungi tulang tetap sehat dan kuat seiring dengan bertambahnya usia. Manfaat lainnya, yakni menjaga kepadatan tulang guna mencegah osteoporosis.
Meski bermanfaat, paparan sinar UV langsung ke kulit dapat memicu masalah kesehatan. Contohnya, munculnya tanda penuaan dini, peningkatan risiko kanker kulit, dan melasma. Jadi, tetap batasi paparannya, ya!
Apa Efek dari Sinar Matahari bagi Kesehatan?
Paparan sinar UV berlebihan dapat merusak serat kolagen dan elastin (lapisan dermis) pada kulit. Dampaknya dapat berupa:
1. Kerusakan kulit
Studi berjudul Natural and sun-induced aging of human skin yang dipublikasikan dalam Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine menemukan, paparan sinar UV memberikan dampak pada penurunan struktur dan fungsi kulit.
Karena itu, kemampuan kulit dalam memperbarui diri akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Kondisi ini juga memengaruhi perbaikan luka, imunitas, pigmentasi dan homeostasis lemak subkutan.
2. Risiko kanker kulit
Penelitian Sunlight and skin cancer yang dipublikasikan dalam Hindawi menemukan, paparan kronis terhadap radiasi ultraviolet (UV) di bawah sinar matahari berpotensi menyebabkan kanker kulit nonmelanoma pada manusia.
Risiko kanker kulit ini berasal dari sinar UV matahari yang diserap masuk ke dalam lapisan kulit. Kemudian, menghasilkan eritema, luka bakar, dan akhirnya kanker kulit.
3. Kulit terbakar
Bahaya lainnya, yakni kulit terbakar. Kondisi ini dikenal dengan istilah sunburn. Warna kulit pada masalah ini akan tampak kemerahan, bahkan kecoklatan. Tak hanya itu, kulit jadi terasa perih saat tersentuh. Hal itu berpotensi memicu reaksi inflamasi yang juga menjadi risiko kanker dan penuaan dini.
4. Melasma
Melasma terbentuk akibat kelainan pigmentasi akibat paparan sinar UV dalam jangka panjang. Gangguannya ditandai dengan munculnya bercak coklat atau abu-abu di permukaan kulit. Masalah ini dapat membaik seiring dengan waktu.
5. Solar elastosis
Solar elastosis atau elastosis aktinik adalah risiko yang terjadi akibat pecahnya jaringan ikat kulit (kolagen dan serat elastin). Jaringan itu terletak di dermis (lapisan tengah kulit). Fungsinya adalah mendukung kekuatan dan fleksibilitas kulit.
Tanda umum dari solar elastosis adalah penebalan kulit. Selain itu, kulit menjadi kendur, kerutan dalam, dan lipatan vertikal. Kondisi ini merupakan akumulasi dari paparan sinar UV jangka panjang dan berlebihan.
6. Keratosis aktinik
Keratosis aktinik atau solar keratosis adalah pertumbuhan prakanker yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Gangguan ini perlu mendapatkan pemantauan dan penanganan yang tepat.
Bercak yang muncul pada kulit juga bervariasi, mulai dari titik kecil hingga berukuran satu inci atau lebih. Warnanya juga akan berbeda, berkisar dari terang hingga gelap. Teksturnya keras seperti kulit dan terasa gatal.
7. Kulit jadi menghitam
Perubahan warna ini terjadi akibat meningkatnya produksi melanin untuk melindungi kulit dari kerusakan. Akibatnya, kulit yang terpapar sinar matahari menjadi lebih gelap.
Cara Melindungi Kulit dari Paparan Sinar Matahari
Untuk mendapatkan manfaat yang efektif, kamu bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk melindungi tubuh dari paparan sinar UV berlebihan:
1. Memakai tabir surya
Kamu wajib memakai tabir surya ketika bepergian. Apalagi jika berkegiatan di bawah paparan sinar matahari langsung. Pemakaian tabir surya membantu menyerap sinar UV yang masuk ke dalam kulit dan meminimalisir efek sampingnya. Kamu juga perlu mengulangi pemakaiannya setiap 2 jam sekali.
Cari tahu manfaat tabir surya lainnya di sini, ya “Wajib Dipakai, 5 Manfaat Sunscreen bagi Kesehatan Kulit”.
2. Kenakan pakaian tertutup
Pakaian tertutup dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar UV secara langsung. Namun, pertimbangkan jenis kain dan warna bajunya, ya! Pilih kain yang menyerap keringat dan hindari pemakaian baju dengan warna gelap. Tujuannya agar sinar tidak bisa menyerap dan menembus ke dalam pakaian.
3. Menggunakan pelembap
Pelembap adalah produk yang berfungsi untuk mengusir efek samping sinar UV, seperti kulit terbakar dan tanda penuaan dini. Produk ini juga bermanfaat untuk membuat kulit menjadi lebih kenyal dan meregenerasi kulit.
4. Kacamata khusus
Kenalan kacamata yang dapat melindungi mata dari paparan sinar UV. Caranya, pilih kacamata anti-UV400. Jenis aksesoris ini mampu menghalau sinar dengan panjang gelombang hingga 400 nanometer (nm). Kacamata khusus mampu menghalau semua jenis sinar UV, tak hanya dari matahari saja.
5. Topi bertepi lebar
Terakhir, lindungi kepala dengan menggunakan topi bertepi lebar. Aksesoris ini mampu menjaga kepala, leher belakang, dan wajah dari paparan sinar matahari langsung.
Sinar UV bisa menyebabkan kulit terbakar. Klik artikel ini untuk mengetahui langkah penanganannya “8 Cara Mengatasi Kulit Terbakar Matahari secara Alami”.
Cara Mengatasi Luka Bakar akibat Sunburn
Paparan sinar matahari secara intens dalam waktu yang lama bisa memicu luka bakar atau sunburn. Gejalanya berupa bercak kemerahan atau kecoklatan pada kulit, meradang, dan terasa panas saat disentuh.
Nah, untuk mengatasi kondisi ini berikut beberapa upaya yang bisa kamu lakukan:
1. Basuh dengan air
Caranya, berendam atau mandi dengan air yang sejuk. Selain itu, kamu juga bisa mengompres area kulit yang bermasalah dengan air dingin. Hindari penggunaan es batu. Sebab, perubahan suhu ekstrem berpotensi memicu iritasi kulit pada area yang bermasalah.
2. Oleskan Aloe Vera
Aloe vera atau lidah buaya memberikan efek menyejukkan. Kandungan antiradang di dalamnya mampu menenangkan kulit yang meradang. Bahan alami ini juga dilengkapi dengan pelembap, yang dapat mencegah kulit kering dan pecah-pecah setelah peradangan.
3. Kompres cuka apel
Langkah selanjutnya adalah mengompres dengan cuka apel. Caranya, campur cuka apel dengan air dingin. Kemudian, rendam handuk lembut dan kompres kulit dengan handuk itu.
Penggunaan bahan ini hanya boleh pada kulit yang tidak memiliki luka. Pada kulit yang bermasalah, cuka apel berpotensi menyebabkan luka semakin parah. Sebab, bahan di dalamnya berisiko membakar dan mengiritasi kulit.
4. Menggunakan pelembap
Penggunaan pelembap efektif mengatasi dampak sunburn, seperti kulit kering dan mengelupas. Dengan kelembapan yang cukup, proses penyembuhan kulit menjadi lebih cepat. Salah satu bahan yang direkomendasikan adalah minyak kelapa.
5. Gunakan madu
Madu tak hanya melembapkan kulit, tapi juga memiliki efek antiradang. Manfaatnya, mempercepat proses penyembuhan dan meredakan gejala nyeri. Kandungan antibakteri di dalamnya efektif mencegah bakteri yang berisiko memperparah gangguan.
Apa Manfaat Sinar Matahari untuk Kesehatan?
Paparan sinar matahari secara intens dalam waktu lama memang bisa menimbulkan masalah pada kulit. Namun, sinar matahari hari juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain:
1. Meningkatkan kesehatan tulang
Studi Benefits of sunlight: A bright spot for human health yang dipublikasikan dalam Environmental Health Perspectives Paparan mengungkapkan, radiasi ultraviolet-B pada sinar matahari memicu produksi vitamin D.
Jumlah vitamin D yang diproduksi oleh kulit dalam durasi 30 menit sebanyak:
- 50.000 internasional units (IU) di sebagian besar orang Kaukasia.
- 20.000 hingga 30.000 IU pada orang berkulit kecokelatan.
- 8.000 hingga 10.000 IU pada orang berkulit gelap.
Vitamin D yang diproduksi dari sinar matahari memainkan peran penting dalam kesehatan tulang. Jika kandungannya tidak mencukupi, kondisi ini dapat memicu pada anak-anak dan pengeroposan tulang, seperti osteoporosis serta osteomalasia pada orang dewasa.
2. Meningkatkan kualitas tidur
Sinar UV membantu tubuh meregulasi jam biologis tubuh atau rapid eye movement (REM). Dengan begitu, tidur di malam hari menjadi lebih nyenyak. Tubuh pun terasa segar saat terbangun di pagi hari.
3. Menurunkan berat badan
Manfaat sinar matahari ini dapat kamu rasakan dengan rutin berjemur selama 20 sampai 30 menit setiap pagi. Cara ini dapat meluruhkan lemak di bawah kulit, apalagi jika mengimbanginya dengan berolahraga.
4. Menjaga kesehatan mental
Sinar matahari meningkatkan produksi serotonin. Hormon ini membantu meningkatkan energi dan suasana hati. Manfaatnya, kamu bisa terbebas dari masalah metal, seperti seasonal affective disorder (SAD) dan depresi.
Ketahui selengkapnya di sini terkait “Alasan Sinar Matahari Pagi Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental”.
5. Mengatasi masalah kulit
Sinar matahari efektif membantu mengatasi masalah kulit, seperti sakit kuning, jerawat, eksim, dan psoriasis (peradangan kulit). Namun, pastikan tetap menggunakan tabir surya sebelum berjemur di pagi hari, ya!
6. Menjaga kesehatan mata
Manfaat selanjutnya, yaitu mencegah mata minus, khususnya pada anak-anak dan remaja. Namun, hindari paparannya secara langsung, karena hal ini justru bisa merusak mata.
7. Mencegah beberapa jenis kanker
Penelitian berjudul Vitamin D and sunlight strategies for cancer prevention and other health benefits yang dipublikasikan Clinical Journal of the American Society of Nephrology menemukan, meskipun kelebihan sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit, sinar matahari dalam jumlah yang cukup efektif mencegah kanker.
Beberapa jenisnya, yaitu:
- Kanker usus besar.
- Limfoma Hodgkin.
- Kanker ovarium.
- Kanker pankreas.
- Kanker prostat
Silakan periksakan diri ke dokter spesialis kulit jika mengalami masalah kulit akibat paparan sinar UV berlebihan. Atau jika kamu butuh produk kesehatan untuk atasi masalah kulitmu, kamu bisa mengeceknya di Toko Kesehatan Halodoc!
Referensi:
Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology. Diakses pada 2023. Effect of The Sun on Visible Clinical Signs of Aging in Caucasian Skin
Cancer Research UK. Diakses pada 2023. How Does The Sun and UV Cause Cancer?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Sunburn.
Environmental Health Perspectives. Diakses pada 2023. Benefits of sunlight: A bright spot for human health.
Clinical Journal of the American Society of Nephrology. Diakses pada 2023. Vitamin D and sunlight strategies for cancer prevention and other health benefits.
Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine. Diakses pada 2023. Natural and sun-induced aging of human skin.
Hindawi. Diakses pada 2023. Sunlight and skin cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Artikel Terkait





Konsultasi dengan Ahlinya
Punya pertanyaan? Spesialis kami siap menjawab

Dokter Umum
Maag, diare, mual muntah, demam, batuk pilek, keluhan paru tanpa komplikasi, k...

Spesialis Kulit