5 Cara Agar Cepat Move On dan Enggak Terjebak Rasa Bersalah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Mei 2019
5 Cara Agar Cepat Move On dan Enggak Terjebak Rasa Bersalah5 Cara Agar Cepat Move On dan Enggak Terjebak Rasa Bersalah

Halodoc, Jakarta - Sebagai manusia, tidak bisa selamanya membahagiakan semua orang. Penting untuk diketahui bahwa menolak sesuatu hal bukan merupakan tindakan egois. Terkadang kita merasa bersalah jika berpikir telah mengecewakan seseorang atau membuat mereka marah. Namun, rasa bersalah tersebut bukan sesuatu yang seharusnya dibiarkan terus menerus. Kamu harus mencari cara cepat move on agar pikiran tenang dan tidak mengganggu kesehatan mental.

Rasa bersalah yang muncul agar kamu dapat segera memperbaiki keadaan sehingga segera menemukan cara cepat move on. Melansir Prevention, psikoterapis Karen Koeni mengatakan rasa bersalah hadir untuk menggerakkan kita agar melakukan tindakan yang bisa mengurangi rasa sakit emosional.

Baca Juga: Sembuhkan Luka di Hati dengan 5 Cara Berikut

Meski terdengar mudah dilakukan, namun sebenarnya move on dan menghindarkan diri dari rasa bersalah tidak sesederhana itu. Berikut ini hal-hal yang direkomendasikan oleh para ahli untuk terhindar dari jebakan rasa bersalah:

  • Bedakan Antara Rasa Bersalah dan Perasaan Tidak Enak Hati

Kamu seharusnya tidak merasa bersalah jika telah melakukan hal yang benar, tetapi akuilah bahwa tindakanmu dapat mengecewakan orang lain. Kita perlu menyadari ada perbedaan mendasar antara merasa tidak enak pada seseorang dan merasa bersalah karena telah menyakiti seseorang.

Misalnya, kamu memilih untuk mengadakan pernikahan kecil karena keterbatasan anggaran dan seorang teman tersinggung bahwa ia tidak diundang. Kamu tidak perlu merasa bersalah jika kamu benar-benar tidak mengundangnya, karena kamu mencoba membatasi daftar tamu. Tetapi kamu harus sadar bahwa mungkin ia merasa tidak dihargai.

  • Cari Tahu yang Kamu Inginkan

Kamu sulit merasa berhasil jika pada kenyataannya kamu tidak memiliki tujuan khusus yang harus dipenuhi. Rasa bersalah muncul jika kamu tidak memiliki kriteria yang benar-benar kamu inginkan untuk membuat dirimu merasa cukup baik.

Contohnya, jika kamu sebagai orangtua harus datang melihat pertunjukan seni yang dilakukan oleh anak namun jadwalnya bentrok dengan pekerjaan, maka kamu harus menentukan berapa kali kamu harus menyempatkan hadir agar bisa dianggap sebagai orangtua yang baik. Jika ada empat kali pertunjukkan, kamu bisa datang dua kali sehingga tidak merasa bersalah karena tidak datang di semua acara.

  • Jangan Lawan Perasaan

Berulang kali mengatakan pada diri sendiri untuk berhenti merasa bersalah tidak akan berhasil. Faktanya, hal ini mungkin hanya membuat kamu semakin memikirkan situasinya. Agar bisa cepat move on, kamu tidak boleh terus menyalahkan diri sendiri. Anggap saja hal ini memang sudah seharusnya terjadi sehingga langkahmu akan menjadi lebih mudah.

  • Ubah Rasa Bersalah Menjadi Rasa Bersyukur

Berpegang pada rasa bersalah membuat kamu terjebak pada hal-hal negatif yang terjadi di masa lalu. Sebaiknya, fokuslah pada apa yang kamu syukuri telah membuat pikiran keluar dari hal-hal yang sebaiknya kamu tinggalkan.

Katakanlah kamu merasa tidak enak karena melakukan cheating saat diet dengan membeli kue kesukaanmu. Alih-alih mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu telah gagal padahal kenyataannya berat badanmu tetap stabil, hargai usaha yang telah kamu lakukan, misalnya seperti keputusan untuk konsumsi makanan bergizi dan rutin olahraga. Pemikiran seperti ini secara perlahan mendorong untuk berjalan menuju tujuan, membangun kepercayaan diri, dan meningkatkan ekspresi emosi positif.

Baca Juga: Fakta Depresi pada Remaja Perempuan

  • Tunjukkan Kasih Sayang

Kita cenderung berasumsi bahwa orang lain berpikir sama seperti kita. Jadi jika kamu cepat menghakimi orang lain, ada kemungkinan kamu sering merasa orang lain sedang menilaimu. Lain kali, jika kamu melihat seseorang melakukan kesalahan, tahan keinginan untuk bersikap kritis, sebaliknya tunjukkan kepedulian dan rasa kasih sayang. Ketika kita menunjukkan belas kasih kepada orang lain, kita lebih cenderung berasumsi bahwa orang berbelas kasih juga kepada kita. Hal ini menciptakan kebiasaan belas kasih dan pengertian sehingga kamu terhindar dari perasaan bersalah.

Baca Juga: 8 Tips Move On dari Mantan Kekasih

Ingat untuk selalu membuat diri kamu bahagia agar bisa melewati kesedihan karena putus cinta. Jika kamu butuh bicara dengan dokter mengenai kondisi emosional kamu, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Ada banyak dokter pilihan yang bisa kamu ajak bicara dan minta saran seputar kondisi psikologis kamu. Melalui Video/Voice Call dan Chat kamu bisa bicara langsung dengan dokter Halodoc. Yuk, download aplikasinya di App Store dan Google App sekarang!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan