Ini Alasan Dry Cleaning Dikaitkan sebagai Penyebab Kanker Darah Ibu Ani Yudhoyono

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Maret 2019
Ini Alasan Dry Cleaning Dikaitkan sebagai Penyebab Kanker Darah Ibu Ani YudhoyonoIni Alasan Dry Cleaning Dikaitkan sebagai Penyebab Kanker Darah Ibu Ani Yudhoyono

Halodoc, Jakarta - Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kabar tidak mengenakkan yang datang dari keluarga Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, mantan Ibu Negara, Ani Yudhoyono, didiagnosis mengidap kanker darah. Kemudian beberapa hari lalu, beredar pesan di aplikasi pesan singkat, yang menyebutkan bahwa kanker darah yang diidap Ibu Ani diduga disebabkan oleh dry cleaning. Benarkah demikian?

Seperti namanya, dry cleaning adalah proses pencucian tanpa menggunakan air sama sekali. Untuk menghilangkan noda pada bahan yang akan dibersihkan, diperlukan cairan kimia khusus bernama perchloroethylene atau tetrakloroetilen. Bahan kimia ini mampu membersihkan noda sebaik air dan detergen pada proses mencuci konvensional, hanya saja proses kimiawinya berbeda.

Baca juga: Kenali Polisitemia Vera, Jenis Kanker Darah yang Mengancam Nyawa

Proses mencuci dengan metode dry cleaning biasanya digunakan untuk jenis pakaian tertentu yang membutuhkan perlakuan khusus. Pakaian yang harus dicuci dengan dry cleaning biasanya memiliki struktur dan tekstur khusus yang dikhawatirkan akan rusak jika dicuci dengan pencucian biasa. Proses yang khusus ini juga membutuhkan energi listrik yang 2 kali lebih besar dibandingkan mesin cuci biasa, sehingga memang jarang rumah tangga Indonesia yang menggunakannya. Itulah sebabnya dry cleaning biasanya hanya bisa dilakukan di jasa pencucian komersil.

Apa yang Membuat Dry Cleaning Berbahaya?

Satu hal yang membuat dry cleaning berbahaya, yakni bahan kimia yang digunakan dalam prosesnya. Ya, International Agency for Research on Cancer (IARC), sebagai bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah menggolongkan tetrakloroetilen sebagai senyawa karsinogenik kelas 2A. Artinya, bahan kimia ini sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan uji, tetapi belum banyak bukti pada manusia.

Kemudian pada 2012, Environment Protection Agency (EPA), seperti dikutip dari Guardian, turut mengklasifikasikan tetrakloroetilen sebagai karsinogen manusia. Hal ini berarti paparan secara terus-menerus pada bahan kimia ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makanan dengan Zat Karsinogenik Bisa Picu Kanker

Dalam studi mereka terhadap pekerja dry cleaning yang terpapar tetrakloroetilen menunjukkan bahwa ada kaitan antara paparan dengan beberapa tipe kanker. Khususnya kanker kandung kemih, limfoma non-hodgkin, dan multiple myeloma.

Lebih lanjut, risiko kesehatan dari paparan bahan kimia ini bukan dari memakai pakaian atau benda yang telah dibersihkan melalui metode dry cleaning. Melainkan lebih karena paparan melalui udara atau tanah dalam jumlah besar di waktu yang singkat, yang bisa menyebabkan pusing, sakit kepala, dan hilang kesadaran.

Itulah sebabnya dikatakan bahwa pekerja dry cleaning dan orang yang tinggal dekat dengan jasa pencucian komersil, memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar zat karsinogenik dari tetrakloroetilen. Terutama jika terpapar dalam jangka waktu lama. Bahkan, dalam hasil penelitian dalam Journal of Environmental and Public Health, yang dipublikasikan pada 2009, menemukan bahwa tinggal di dekat toko dry cleaning yang menggunakan tetrakloroetilen dapat meningkatkan risiko terkena kanker ginjal.

Kendati demikian, belum ada bukti langsung bahwa bahan kimia ini dapat menimbulkan kasus kanker darah, seperti yang diidap Ibu Ani. Selain itu, masih belum diketahui juga apakah dry cleaning di Indonesia masih menggunakan bahan kimia tetrakloroetilen dalam prosesnya, karena ada banyak jenis pelarut organik yang lebih aman bagi kesehatan.

Baca juga: 5 Kanker Pada Pria yang Sulit Dideteksi

Itulah sedikit penjelasan tentang alasan dry cleaning dikaitkan sebagai penyebab dari kanker darah Ibu Ani Yudhoyono. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan