Multiple Myeloma

Pengertian Multiple Myeloma
Multiple myeloma adalah kanker yang berkembang pada sel plasma yang ada di sumsum tulang. Sel plasma merupakan salah satu jenis sel darah putih, yang fungsinya adalah untuk membentuk antibodi.
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa nyeri tulang, terutama di tulang belakang dan tulang panggul. Sel kanker dapat menumpuk di sumsum tulang, sehingga mengeluarkan sel darah sehat.
Jadi, alih-alih menghasilkan antibodi yang bermanfaat, sel kanker malah menghasilkan protein abnormal. Protein inilah yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan.
Segera hubungi dokter di Halodoc✔️ apabila mengalami gejala-gejala tersebut untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sejak dini.
Penyebab Multiple Myeloma
Hingga saat ini belum diketahui penyebab jelas dari multiple myeloma. Penyakit ini dimulai dengan pembentukan satu sel plasma abnormal di sumsum tulang kemudian akhirnya berkembang biak dengan cepat.
Sel-sel kanker terus berusaha menghasilkan antibodi, seperti yang dilakukan sel plasma sehat. Namun sel-sel myeloma menghasilkan antibodi abnormal yang tidak dapat digunakan tubuh.
Sebaliknya, antibodi abnormal (protein monoklonal, atau protein M) menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan masalah seperti kerusakan pada ginjal. Sel kanker juga dapat menyebabkan kerusakan pada tulang yang meningkatkan risiko patah tulang.
Jenis-Jenis Multiple Myeloma
Dua jenis utama multiple myeloma termasuk aktif (active) dan membara (smoldering). Jenis smoldering berarti seseorang memiliki beberapa sel myeloma tetapi tidak menunjukkan gejala penyakit. Sementara orang dengan multiple myeloma aktif akan mengalami gejala.
Jenis-jenis penyakit ini dikategorikan berdasarkan jenis imunoglobulin (Ig) abnormal yang dibuat oleh sel-sel myeloma. Jenis sel myeloma imunoglobulin abnormal yang dihasilkan akan bervariasi dari orang ke orang.
Subtipe utama multiple myeloma meliputi:
- Gamma (IgG)
- Alfa (IgA)
- Mu (IgM)
- Epsilon (IgE)
- Delta (IgD)
Faktor Risiko Multiple Myeloma
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, yaitu:
1. Pertambahan Usia
Risiko multiple myeloma dapat meningkat seiring bertambahnya usia, dengan kebanyakan orang didiagnosis pada usia pertengahan 60-an.
2. Laki-Laki
Laki-laki lebih mungkin mengembangkan penyakit ini ketimbang perempuan.
3. Ras
Orang kulit hitam lebih mungkin mengembangkan multiple myeloma daripada ras lainnya.
4. Riwayat Keluarga
Jika saudara laki-laki, saudara perempuan atau orang tua memiliki multiple myeloma, kemungkinan besar kamu juga akan memiliki peningkatan risiko penyakit yang sama.
5. Riwayat MGUS
Kondisi ini hampir selalu dimulai sebagai kondisi yang relatif jinak yang disebut Monoclonal Gammopathy of Undetermined Significance (MGUS).
MGUS juga ditandai dengan adanya protein M yang diproduksi oleh sel plasma abnormal dalam darah. Namun, pada MGUS, kadar protein M lebih rendah dan tidak terjadi kerusakan pada tubuh.
Gejala Multiple Myeloma
Multiple myeloma bisa terjadi tanpa gejala. Namun, pada kondisi tertentu dapat menimbulkan gejala berupa:
- Nyeri tulang.
- Tulang keropos.
- Perdarahan.
- Anemia.
- Hiperkalsemia.
- Gagal ginjal.
- Kesemutan.
- Rentan terhadap infeksi, terutama infeksi saluran napas.
Untuk tahu lebih lanjut mengenai yang terjadi pada tubuh ketika alami kondisi ini, bisa kamu baca di sini → Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Alami Multiple Myeloma
Diagnosis Multiple Myeloma
Diagnosis umumnya dilakukan dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut adalah beberapa tes yang dilakukan untuk mendeteksi multiple myeloma:
1. Tes Darah
Melalui tes darah, analis laboratorium dapat mengungkapkan protein M yang diproduksi oleh sel myeloma. Protein abnormal lain yang diproduksi oleh sel myeloma yaitu beta-2-microglobulin, juga dapat dideteksi dalam darah dan memberi petunjuk kepada dokter tentang agresivitas myeloma.
Selain itu, tes darah juga dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal, jumlah sel darah, kadar kalsium, dan kadar asam urat untuk dapat memberikan petunjuk kepada dokter tentang diagnosis pasti.
2. Tes Urine
Pemeriksaan urine juga dibutuhkan untuk menunjukkan keberadaan protein M pada urine.
3. Pemeriksaan Sumsum Tulang
Pengambilan sampel sumsum tulang dilakukan tes uji lab untuk mengidentifikasi mutasi gen.
4. Tes Pencitraan
Tes pencitraan direkomendasikan untuk mendeteksi masalah tulang yang terkait dengan multiple myeloma. Tes mungkin termasuk X-ray, MRI, CT Scan atau Positron Emission Tomography (PET).
Stadium Multiple Myeloma
Dokter biasanya menggunakan Revised International Staging System (RISS) untuk menentukan stadium multiple myeloma. RISS memperhitungkan faktor-faktor berikut untuk menentukan stadium myeloma:
- Tingkat albumin dalam darah (protein yang dibuat oleh hati).
- Tingkat beta-2-mikroglobulin dalam darah (protein yang ditemukan di permukaan sel).
- Jumlah laktat dehidrogenase (LDH) dalam darah (enzim yang ditemukan dalam sel).
- Sitogenetika (kelainan gen spesifik kanker).
Lebih lanjut, berikut ini adalah tahapan atau stadium multiple myeloma berdasarkan RISS:
1. Stadium 1
Orang dengan multiple myeloma stadium 1 mengalami gejala awal yang ringan. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apapun. Hasil tes untuk multiple myeloma stadium 1 akan menunjukkan:
- Kadar albumin 3,5 (g/dL) atau lebih
- Beta-2-mikroglobulin 3,5 (mg/L) atau kurang
- Tingkat LDH normal
- Sitogenetika tidak dianggap berisiko tinggi
2. Stadium 2
Multiple myeloma stadium 2 mulai menunjukkan adanya perkembangan kanker. Pengidapnya mungkin mulai mengalami gejala, seperti nyeri tulang, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan.
Hasil tes stadium 2 akan menunjukkan kadar albumin kurang dari 3,5 g/dL dan beta-2-mikroglobulin antara 3,5-5,5 mg/L.
3. Stadium 3
Stadium 3 adalah tahap paling lanjut dari multiple myeloma. Pada fase ini, ada lebih banyak sel myeloma di dalam tubuh. Orang dengan stadium ini akan terus mengalami gejala yang mereka alami di stadium 2.
Mereka mungkin juga mengalami gejala baru, seperti infeksi berulang, kebingungan, dan penurunan berat badan. Hasil tes untuk stadium 3 biasanya menunjukkan:
- Kadar albumin lebih besar dari 3,5 g/dL
- Beta-2-mikroglobulin lebih dari 5,5 mg/L
- LDH di atas tingkat normal
- Sitogenetika dianggap berisiko tinggi
Pengobatan Multiple Myeloma
Tidak ada pengobatan khusus yang efektif untuk multiple myeloma. Namun ada beberapa cara untuk mengurangi keparahan penyakit, seperti misalnya:
1. Terapi yang Ditargetkan
Perawatan obat yang ditargetkan berfokus pada kelemahan spesifik yang ada di dalam sel kanker. Dengan memblokir kelainan ini, perawatan obat yang ditargetkan dapat menyebabkan sel kanker mati.
2. Imunoterapi
Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit mungkin tidak menyerang kanker.
Karena sel kanker memproduksi protein yang membantu mereka bersembunyi dari sel sistem kekebalan. Imunoterapi bekerja dengan mengganggu proses tersebut.
3. Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat-obatan membunuh sel-sel yang tumbuh cepat, termasuk sel-sel myeloma. Dosis tinggi obat kemoterapi digunakan sebelum transplantasi sumsum tulang.
4. Kortikosteroid
Pengobatan kortikosteroid dilakukan untuk mengatur sistem kekebalan dalam mengendalikan peradangan dalam tubuh. Kortikosteroid juga berperan aktif melawan sel-sel myeloma.
5. Transplantasi Sumsum Tulang
Transplantasi sumsum tulang, juga dikenal sebagai transplantasi sel induk, adalah prosedur untuk mengganti sumsum tulang yang sakit dengan sumsum tulang yang sehat.
6. Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar energi bertenaga tinggi dari sumber seperti sinar-X dan proton untuk membunuh sel kanker. Ini dapat digunakan untuk mengecilkan sel myeloma dengan cepat di area tertentu.
Makanan yang Perlu Dihindari Pengidap Multiple Myeloma
Pengidap multiple myeloma dapat mengalami kerusakan ginjal. Hal ini karena kerusakan pada tulang akan membuat kalsium dan protein hilang dalam jumlah besar ke aliran darah. Akibatnya, ginjal jadi sulit menyaringnya.
Nah, saat fungsi ginjal menurun, pengidap perlu membatasi asupan kalium, fosfor, dan cairan. Jadi, berikut ini beberapa makanan yang perlu dihindari pengidap:
- Pisang. Buah ini memang menyehatkan. Namun, kandungan kaliumnya yang tinggi membuatnya kurang baik untuk pengidap multiple myeloma.
- Tomat. Buah ini kaya akan kalium dan fosfor. Jadi, pengidap perlu membatasi konsumsinya.
- Sayuran Hijau. Makanan ini juga kaya akan kalium. Itulah sebabnya perlu dihindari saat fungsi ginjal menurun.
Komplikasi Multiple Myeloma
Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang memengaruhi sel plasma yang melawan penyakit. Kondisi ini dan pengobatannya dapat menyebabkan komplikasi.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi dari penyakit ini:
1. Anemia
Kebanyakan orang dengan multiple myeloma mengalami anemia. Pada kondisi ini, sel kanker berkembang biak di sumsum tulang. Kondisi ini mengeluarkan sel darah merah sehat.
Ketika itu terjadi, hemoglobin dalam sel darah merah tidak dapat mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh sehingga berpotensi menjadi anemia.
2. Infeksi
Multiple myeloma membuat pengidapnya lebih sering terkena infeksi. Ketika sel-sel kanker menyebar di sumsum, ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, terjadi penurunan sel darah putih yang semestinya membantu tubuh melawan infeksi.
3. Tulang Lemah dan Rusak
Penyakit ini dapat merusak atau melemahkan tulang. Jika mengalaminya, kamu akan merasakan nyeri tulang, lesi tulang, atau osteoporosis.
Sel-sel myeloma yang tumbuh dengan cepat dapat membentuk massa di sumsum tulang sehingga merusak ketahanannya. Sel-sel ini juga menciptakan zat yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menumbuhkan tulang yang sehat.
Pencegahan Multiple Myeloma
Tidak diketahui tindakan pencegahan yang secara ilmiah terbukti dapat mencegah multiple myeloma. Namun, ada beberapa upaya untuk menurunkan risikonya, yaitu:
- Jalani pemeriksaan kesehatan secara berkala. Terutama jika memiliki gangguan pada sistem imun.
- Patuhi standar keamanan saat bekerja. Terutama bila kamu berisiko terpapar bahan kimia berbahaya.
- Miliki pola makan sehat dan bergizi seimbang.
- Jaga berat badan sehat, dengan menerapkan pola makan yang sehat dan rutin olahraga.
Kapan Harus ke Dokter?
Multiple myeloma dapat terjadi tanpa gejala apapun. Jadi, sehingga kamu harus rutin memeriksakan kesehatan ke dokter. Dengan begitu, kamu dapat mencegah segala bentuk gejala penyakit yang menyerang sel darah putih.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Potential Complications of Multiple Myeloma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Multiple Myeloma.
Medical News Today. Diakses pada 2023. What are The Stages Of Multiple Myeloma?
Very Well Health. Diakses pada 2023. What is Multiple Myeloma?
WebMD. Diakses pada 2023. Multiple Myeloma Diet.
Diperbarui pada 26 Mei 2023
Topik Terkini
Artikel Terkait





