Anak-anak Mengalami Hemangioma, Apakah Berbahaya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 November 2018
Anak-anak Mengalami Hemangioma, Apakah Berbahaya?Anak-anak Mengalami Hemangioma, Apakah Berbahaya?

Halodoc, Jakarta - Hemangioma merupakan tumor jinak yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal pembuluh darah. Kondisi ini merupakan bawaan lahir, biasanya muncul sebagai benjolan merah pada kulit dan dapat muncul pada bagian tubuh mana pun.

Warna merah pada hemangioma muncul karena adanya pembuluh darah di permukaan yang melebar. Terkadang hemangioma bisa berwarna kebiruan atau ungu jika terjadi pada pembuluh darah di lapisan yang lebih dalam. Hemangioma bisa muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering ditemukan di kulit kepala, punggung, dada, atau wajah.

Hemangioma dapat terjadi saat bayi masih berada dalam kandungan dan menghilang saat bertumbuh dewasa. Penyakit ini termasuk jenis tumor pembuluh darah yang tidak berbahaya dan jarang menimbulkan komplikasi. Kemunculan hemangioma biasanya terjadi beberapa bulan setelah bayi lahir.

Sekitar 50 persen hemangioma menyusut ketika anak berusia 5 tahun dan pada akhirnya memudar setelah usia 10 tahun. Hemangioma umumnya tidak membutuhkan pengobatan, kecuali jika pertumbuhannya sangat besar dan dapat mengganggu aktivitas.

Hemangioma biasanya kecil, tetapi dalam beberapa kasus dia dapat tumbuh besar, atau menjadi suatu lesi dan membutuhkan operasi pengangkatan. Hingga kini, belum ada cara yang bisa mencegah pertumbuhan hemangioma pada kulit atau organ.

Gejala awal hemangioma muncul berupa tanda berwarna merah pada kulit yang bisa tumbuh atau berkembang dengan cepat, kemudian terlihat menonjol pada permukaan kulit. Namun setelah itu, hemangioma akan memasuki fase tidak aktif, lalu hilang secara perlahan. Meski dapat menghilang, hemangioma akan menyisakan perbedaan warna kulit yang menetap, walaupun tidak seterang seperti pada saat pertama kali muncul.

Hemangioma merupakan kulit berkembang ketika kelompok pembuluh darah bersama-sama membentuk benjolan tunggal. Para ahli menduga bahwa hemangioma disebabkan oleh protein tertentu yang diproduksi oleh plasenta selama masa kehamilan. Ada beberapa faktor yang diduga membuat seseorang lebih berisiko mengidap hemangioma, di antaranya:

  1. Kelahiran bayi yang prematur.

  2. Bayi dengan jenis kelamin perempuan.

  3. Faktor genetik atau keturunan.

Hemangioma yang berukuran kecil biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kemungkinan akan hilang dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, hemangioma memerlukan pengobatan.

Alasan lain dilakukannya pengobatan adalah jika hemangioma tumbuh dan mengganggu penglihatan. Pilihan pengobatan yang dapat dilakukan dapat meliputi:

  • Laser. Perawatan laser digunakan untuk menghapus hemangioma. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat menggunakan perawatan laser untuk mengurangi kemerahan dan membuat penyembuhan lebih cepat.

  • Obat gel. Obat gel yang disebut becaplermin sering digunakan untuk mengobati lesi pada permukaan hemangioma kulit. Gel ini tidak berpengaruh pada hemangioma itu sendiri.

  • Obat kortikosteroid. Obat kortikosteroid dapat disuntikkan di bagian hemangioma untuk mengurangi pertumbuhan dan menghentikan peradangan.

Hemangioma bisa dideteksi melalui tes atau diagnosis. Umumnya, hemangioma tidak berbahaya dan tidak terasa sakit. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan, infeksi, atau menjadi luka terbuka yang terasa sakit. Apabila hemangioma pada anak ibu sudah mulai berdarah, menyebabkan rasa sakit, serta memunculkan tanda-tanda pembengkakan, segera diskusikan dengan dokter.

Ibu bisa berdiskusi seputar masalah perkembangan dan kesehatan Si Kecil melalui aplikasi Halodoc. Dokter ahli dari Halodoc akan menjawab semua pertanyaan ibu tentang Si Kecil melalui Chat atau Voice/Video Call. Ibu juga dapat membeli obat yang dibutuhkan Si Kecil dan pesanan akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan