Anak Tidur Menganga, Waspada ADHD?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Januari 2019
Anak Tidur Menganga, Waspada ADHD?Anak Tidur Menganga, Waspada ADHD?

Halodoc, Jakarta - Anak-anak terkadang belum mampu mengutarakan apa yang terjadi pada dirinya, sebaik orang dewasa. Itulah sebabnya orangtua perlu memberi perhatian lebih pada anak, untuk mendeteksi dini jika ada gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada Si Kecil. Salah satu gangguan jangka panjang yang umum terjadi pada anak adalah ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder). Namun, benarkah kebiasaan anak tidur menganga dapat menjadi salah satu tanda ia mengidap ADHD?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ADHD adalah gangguan perilaku pada anak, yang ditandai dengan perilaku impulsif, hiperaktif, dan kurangnya perhatian. Gangguan ini kerap disebut sebagai gangguan jangka panjang, lantaran dapat menetap hingga remaja, bahkan dewasa. ADHD pun terbagi atas 3 subtipe, yaitu:

  • Dominan hiperaktif-impulsif. Pada tipe ini, pengidap umumnya memiliki masalah hiperaktivitas dan perilaku impulsif.

  • Dominan inatentif. Pada tipe ini, pengidap umumnya memiliki gejala tidak dapat memperhatikan dengan baik.

  • Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatentif. Pada tipe  ini, pengidap mengalami gejala hiperaktif, impulsif, dan tidak dapat memperhatikan dengan baik.

Baca juga: Fakta Soal Anak ADHD yang Harus Orang Tua Tahu

Gejala yang Kerap Disangka ‘Nakal’

Banyak yang menganggap bahwa gejala ADHD pada anak-anak dan remaja lebih mudah dikenali, ketimbang pada orang dewasa. Padahal faktanya, anak ADHD juga kerap sulit dideteksi karena perilakunya terkadang dilihat orangtua sebagai bagian dari perilaku nakal. Itulah sebabnya banyak anak ADHD yang membawa kondisinya hingga dewasa, karena tidak mendapat penanganan dari orangtuanya.

Gejala umum yang ditunjukkan anak ADHD adalah:

1. Tidak Memperhatikan

Gejala ini meliputi mudah terdistraksi, pelupa, tidak menghiraukan lawan bicara, tidak mengikuti petunjuk, tidak dapat menyelesaikan pekerjaan atau tugas di sekolah, mudah teralihkan, kehilangan fokus, memiliki masalah dengan keteraturan, serta menghindari tugas yang membutuhkan perhatian yang panjang.

Baca juga: Begini Cara Asuh yang Tepat untuk Balita ADHD

2. Hiperaktif

Gejala ini meliputi selalu tampak bersemangat, berbicara berlebihan, sulit dalam menunggu giliran, tidak dapat duduk tenang, menghentakkan tangan atau kaki, selalu gelisah, tidak dapat diajak duduk untuk waktu lama, berlarian atau memanjat di situasi yang tidak sesuai, tidak dapat bermain dengan tenang, sulit untuk bersantai, sering mengganggu orang lain, dan selalu memberi jawaban sebelum pertanyaan diselesaikan.

3. Impulsif

Gejala ini ditandai dengan perilaku berisiko tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya.

Baca juga: 5 Resep Makanan Sehat untuk Anak ADHD

Adakah Hubungannya dengan Kebiasaan Tidur?

Ada satu kebiasaan tidur anak yang dicurigai menjadi awal mula adanya ADHD pada anak, yaitu kebiasaan tidur menganga atau dengan mulut terbuka. Bagaimana kebiasaan ini dapat menyebabkan ADHD? Begini, ketika anak tidur dengan mulut terbuka sepanjang malam, itu artinya selama tidur ia bernapas melalui mulut. Sementara bernapas dengan cara ini adalah hal yang tidak normal dan memiliki konsekuensi panjang bagi kesehatan, karena mulut bukanlah alat untuk bernapas.

Saat anak bernapas melalui mulut, otak dan tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Sementara saat tidur di malam hari, kekurangan oksigen yang terjadi akan mengakibatkan kualitas tidur serta kemampuan otak untuk beristirahat jadi berkurang. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya ketidakseimbangan senyawa kimia (neurotransmitter) di dalam otak, yang kemudian dapat memicu ADHD.

Itulah sedikit penjelasan tentang ADHD yang ternyata berkaitan dengan kebiasaan anak tidur menganga. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan