Enggak Cuma Krisis Kepercayaan Diri, Apa Saja Penyebab Gangguan Makan?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Februari 2019
Enggak Cuma Krisis Kepercayaan Diri, Apa Saja Penyebab Gangguan Makan?Enggak Cuma Krisis Kepercayaan Diri, Apa Saja Penyebab Gangguan Makan?

Halodoc, Jakarta - Gangguan makan atau juga kerap disebut eating disorder adalah kondisi perilaku makan menyimpang, yang dapat membuat seseorang menjadi terlalu kurus atau bahkan terlalu gemuk. Seperti halnya gangguan kesehatan lainnya, gangguan makan juga terdiri atas berbagai jenis. Anoreksia nervosa, bulimia, dan binge eating, merupakan beberapa nama yang mungkin sudah familiar. Sebenarnya, apa yang membuat seseorang mengalami gangguan makan? Benarkah hanya karena krisis kepercayaan diri?

Mencari tahu penyebab pasti dari gangguan makan tidak bisa dibilang mudah. Sebab, ada banyak faktor yang dapat membuat seseorang mengalami perubahan perilaku makan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Faktor Genetik

Sampai sekarang, hubungan kondisi genetik dan perilaku makan menyimpang masih terus diteliti. Namun, para ahli meyakini jika orang yang mengalami gangguan makan mungkin saja memiliki genetik yang sedikit berbeda dengan orang yang tak punya perilaku makan menyimpang ini. Pada beberapa kasus, gangguan makan bisa diwariskan. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan makan memiliki peluang lebih besar untuk mengidap kondisi yang sama.

Baca juga: 5 Jenis Gangguan Makan yang Dianggap Aneh

2. Faktor Biologis

Kondisi dari dalam tubuh, seperti kondisi hormon, neurotransmitter (zat kimia otak), kurangnya energi atau zat gizi juga bisa memicu terjadinya gangguan makan. Adanya perbedaan pada jumlah serotonin (zat kimia otak) pada orang yang mengalami gangguan makan dengan yang tidak. Perbedaan ini yang diduga membuat orang dengan gangguan makan mampu menekan nafsu makannya secara ekstrem.

Keseimbangan hormon di dalam tubuh juga bisa memicu gangguan makan. Salah satunya pada perempuan, hormon ovarium (estrogen dan progesteron) diketahui meningkatkan risiko binge eating dan rasa emosional untuk makan. Maka itu kadar hormon ini harus terjaga keseimbangannya. Orang yang kurang gizi juga berdampak pada kondisi keseimbangan hormon di dalamnya, ini juga bisa memicu terjadinya gangguan makan.

Baca juga: Hobi Makan Tengah Malam, Hati-Hati NES!

3. Faktor Psikologis

Pada beberapa kasus, penyebab gangguan makan juga bisa berasal dari dalam diri sendiri. Kondisi psikologis sangat menentukan kepuasan terhadap tubuh sendiri. Kondisi psikologis yang dapat memicu gangguan makan, antara lain:

  • Perfeksionis

Orang memiliki sifat terlalu perfeksionis terutama orang perfeksionis yang selalu berorientasi pada diri sendiri memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan makan. Orang dengan kondisi seperti ini memiliki harapan yang selalu tinggi untuk dirinya sendiri termasuk keadaan bentuk tubuhnya.

  • Tidak Puas dengan Citra Tubuh

Citra tubuh merupakan perasaan seseorang terhadap bentuk tubuhnya sendiri. Orang yang mengalami gangguan perilaku makan biasanya memiliki tingkat ketidakpuasan citra tubuh yang sangat tinggi dibandingkan dengan orang pada umumnya.

  • Mengalami Gangguan Kecemasan

Sebagian besar orang dengan gangguan makan mengalami gangguan kecemasan. Tanda-tanda gangguan kecemasan yang biasa menyertai orang dengan gangguan makan seperti kecemasan sosial, kecemasan umum, gangguan obsessive compulsive.

Baca juga: Kenali Gangguan Makan Anak Sejak Dini

4. Faktor Lingkungan

Jangan pernah menyepelekan kondisi lingkungan atau sosial. Faktor yang paling sederhana ini adalah penyebab gangguan makan yang bahkan muncul sebagai pemicu awal. Beberapa faktor luar yang juga dapat memicu gangguan makan, antara lain:

  • Stigma Tentang Berat Badan

Pesan yang ada di media dan lingkungan selalu menekankan bahwa kurus atau langsing adalah tujuan. Paparan ini yang secara terus menerus lama kelamaan meningkatkan ketidakpuasan tubuh. Lama kelamaan rasa ketidakpuasan ini menyebabkan gangguan makan.

Stigma berat badan ini sudah terjadi dari dahulu sampai sekarang dan sudah masuk ke dalam pola pikir masyarakat bahwa kurus atau langsing itu yang paling bagus. Padahal bentuk tubuh orang memiliki ciri khas nya sendiri, tidak selalu tubuh kurus dan tinggi yang paling sempurna.

  • Ejekan Orang Sekitar

Ejekan dari orang sekitar tentang berat badan ternyata juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan makan.

  • Merasa Kesepian

Kurangnya interaksi sosial atau teman untuk berinteraksi langsung juga memicu orang mengalami gangguan makan seperti anoreksia. Seseorang yang mengalami kondisi merasa kurang mendapatkan dukungan sosial di hidupnya. Lama kelamaan merasa terisolasi dari lingkungan sekitar dan cemas.

  • Tuntutan Profesi atau Karir

Profesi atau karir yang menuntut untuk kurus atau memiliki berat badan tertentu juga akan membuat orang berusaha sekeras mungkin melakukan diet ketat. Misalnya sebagai model, balerina, atau olahragawan yang membutuhkan butuh tubuh yang ramping, seperti rowing, menyelam, senam, pelari jarak jauh.

Itulah sedikit penjelasan tentang hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan makan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter, psikolog, atau psikiater pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter, psikolog, atau psikiater yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan