Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Herpes Labial?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Juli 2021
Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Herpes Labial?Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Herpes Labial?

“Infeksi virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) akan menyerang area mulut dan kondisi ini bisa disebut dengan herpes labial. Jika seseorang mengalami kondisi ini, gejalanya yang terjadi mirip gejala flu dan sariawan. Parahnya, jika terkena, virus ini bisa terus ada di tubuh dna bisa aktif lagi sewaktu-waktu.” 

Halodoc, Jakarta – Dokter bisa menyebut herpes mulut atau herpes oral dengan sebutan lain, seperti misalnya herpes labial. Kondisi ini adalah infeksi umum di daerah mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Gejala herpes labial mungkin awalnya terlihat seperti sariawan biasa, tetapi ada perbedaan mendasar antara herpes labial dan sariawan.

Setelah seseorang terinfeksi virus herpes, ia akan memiliki virus herpes simpleks di tubuhnya selama sisa hidupnya. Ketika tidak aktif, virus ini akan tertidur di sekelompok sel saraf. Namun, beberapa orang tidak pernah mengalami gejala apa pun dari virus ini, sementara yang lain akan mengalami gejala infeksi secara berkala.

Baca juga: Kenali Jenis Herpes yang Bisa Menyerang Mulut dan Bibir

Gejala Herpes Labial

Infeksi awal dari herpes labial atau herpes mulut biasanya yang paling buruk. Ia dapat menyebabkan gejala mirip flu yang parah, termasuk pembengkakan kelenjar getah bening dan sakit kepala. Namun, beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali. Selama infeksi awal, luka dapat terjadi di sekitar bibir dan di seluruh mulut.

Infeksi berulang cenderung jauh lebih ringan, dan luka biasanya muncul di tepi bibir. Beberapa orang tidak pernah mengalami gejala tambahan di luar infeksi awal. Berikut adalah tanda dan gejala paling umum dari infeksi virus herpes simpleks oral berulang:

  • Kemerahan awal, pembengkakan, panas atau nyeri atau gatal-gatal dapat berkembang di daerah di mana infeksi akan meletus.
  • Lepuh berisi cairan yang menyakitkan dapat muncul di bibir atau di bawah hidung. Lepuh dan cairan sangat menular.
  • Lepuh akan mengeluarkan cairan dan menjadi luka.
  • Setelah sekitar empat sampai enam hari, luka akan mulai mengeras dan sembuh.

Tanda dan gejala wabah herpes oral mungkin terlihat seperti kondisi lain atau masalah medis. Oleh karena itu, selalu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat. Kamu juga bisa lakukan pemeriksaan fisik di rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. jangan takut repot, kini buat janji di rumah sakit juga bisa dilakukan melalui Halodoc. Dengan begini, kamu jadi tak perlu lagi repot antre di rumah sakit.

Baca juga: Ciuman Bisa Sebabkan Penyakit Herpes, Ini Fakta Medisnya

Penyebab Herpes Oral

Herpes oral disebabkan oleh strain tertentu dari virus herpes simpleks (HSV). HSV-1 biasanya menyebabkan infeksi di mulut, sementara HSV-2 biasanya bertanggung jawab untuk herpes genital. Namun kedua jenis tersebut dapat menyebar ke wajah atau alat kelamin melalui kontak dekat, seperti ciuman atau seks oral. Peralatan makan bersama, pisau cukur, dan handuk juga dapat menyebarkan HSV-1.

Herpes labial paling menular ketika seseorang memiliki lepuh yang keluar karena virus mudah menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Namun, kamu dapat menyebarkan virus bahkan jika kamu tidak memiliki lepuh. 

Setelah mengalami episode infeksi herpes, virus tersebut tidak aktif di sel-sel saraf di kulit dan mungkin muncul sebagai luka dingin lain di tempat yang sama seperti sebelumnya. Kekambuhan dapat dipicu oleh:

  • Infeksi virus atau demam
  • Perubahan hormonal, seperti yang berhubungan dengan menstruasi.
  • Stres.
  • Kelelahan.
  • Paparan sinar matahari dan angin.
  • Perubahan sistem kekebalan tubuh.
  • Cedera pada kulit.

Baca juga: Mitos atau Fakta Herpes Tidak Bisa Disembuhkan?

Hampir semua orang berisiko mengalami kondisi ini. Kebanyakan orang dewasa membawa virus yang menyebabkan herpes labial, bahkan jika mereka tidak pernah memiliki gejala. Namun, kamu paling berisiko mengalami komplikasi dari virus jika kamu memiliki sistem kekebalan yang lemah akibat kondisi dan perawatan seperti:

  • HIV/AIDS.
  • Dermatitis atopik (eksim).
  • Kemoterapi kanker.
  • Obat anti-penolakan untuk transplantasi organ.
Referensi:
American Academy of Dermatology. Diakses pada 2021. Herpes Simplex. 
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Oral Herpes.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Cold Sore.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan