3 Cara Mengatasi Anemia pada Remaja Perempuan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 November 2020
3 Cara Mengatasi Anemia pada Remaja Perempuan3 Cara Mengatasi Anemia pada Remaja Perempuan

Halodoc, Jakarta – Anemia adalah salah satu penyakit umum yang bisa terjadi pada siapa saja dari segala usia. Namun, remaja, terutama anak perempuan sangat berisiko mengalami anemia defisiensi zat besi. 

Melansir dari World Health Organization, di Semua Negara Anggota di Kawasan Asia Tenggara, kecuali Thailand, lebih dari 25 persen gadis remaja dilaporkan mengidap anemia, bahkan di beberapa negara prevalensinya mencapai 50 persen. Anemia bisa menghambat anak remaja perempuan ibu untuk tetap aktif sehari-hari. Penting untuk mengetahui cara mengatasi anemia pada anak remaja perempuan di sini.

Baca juga: Ini Alasan Wanita Lebih Rentan Terserang Anemia Defisiensi Besi

Mengenal Anemia

Anemia terjadi ketika tidak ada sel darah merah dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh. Sel darah merah mengandung hemoglobin, protein berpigmen khusus yang memungkinkan untuk membawa dan mengirimkan oksigen ke sel-sel lain di dalam tubuh.

Sel-sel di otot dan organ anak remaja membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, dan penurunan jumlah sel darah merah bisa memberi tekanan pada tubuh. 

Remaja perempuan bisa mengalami anemia bila tubuhnya:

  • Tidak menghasilkan sel darah merah yang cukup. Hal ini bisa terjadi bila ia tidak memiliki zat besi yang cukup atau nutrisi lainnya dalam makanan, seperti pada anemia defisiensi besi.
  • Menghancurkan terlalu banyak sel darah merah dalam tubuh. Jenis anemia ini biasanya terjadi ketika seorang remaja memiliki penyakit yang mendasari atau mewarisi kelainan sel darah merah, seperti pada anemia sel sabit.
  • Kehilangan sel darah merah melalui perdarahan. Hal ini bisa terjadi saat mengalami perdarahan menstruasi yang banyak atau kehilangan sedikit darah dalam waktu yang lama, mungkin melalui tinja.

Kenali Gejalanya

Anemia bisa tidak menimbulkan gejala apa pun pada beberapa orang. Namun, remaja perempuan yang mengalami anemia mungkin bisa menunjukkan gejala-gejala berikut:

  • Terlihat pucat.
  • Tampak murung.
  • Kelelahan.
  • Merasa pusing.
  • Detak jantungnya meningkat.
  • Mengalami penyakit kuning pada kulit dan matanya, limpa membesar, dan urine berwarna teh gelap (pada anemia hemolitik).

Baca juga: Ibu Perlu Tahu, Dampak Jika Anak Mengalami Anemia Defisiensi Zat Besi

Cara Mengatasi Anemia pada Remaja Perempuan

Perawatan untuk anemia tergantung pada penyebabnya. Anemia pada remaja perempuan biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi, berikut ini cara untuk mengatasinya:

1.Pemberian Suplemen Zat Besi

Dokter bisa meresepkan suplemen zat besi untuk dikonsumsi beberapa kali dalam sehari bila remaja perempuan kamu didiagnosis mengalami anemia zat besi. Dokter mungkin juga perlu melakukan tes darah lanjutan setelah anak kamu mengonsumsi suplemen tersebut selama beberapa waktu.

Jika hasil tes menunjukkan bahwa anemia anak kamu sudah membaik, ia tetap perlu mengonsumsi suplemen zat besi selama beberapa bulan untuk membangun simpanan zat besi di dalam tubuhnya.

2.Berikan Asupan Zat Besi yang Cukup

Cara lain untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi pada remaja perempuan adalah pastikan ia mendapatkan asupan zat besi yang cukup dengan memberinya makanan bergizi seimbang setiap hari.

Untuk sarapan, remaja perempuan kamu bisa makan sereal atau roti yang diperkaya zat besi, misalnya. Selain itu, daging tanpa lemak, buah-buahan kering (aprikot, kismis, dan plum), sayuran berdaun hijau (bayam, kangkung, lobak), telur, kacang-kacangan, dan saus tomat juga merupakan sumber zat besi yang baik.

Baca juga: 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua

3.Operasi

Bila penyebab anemia defisiensi besi pada remaja perempuan kamu adalah kehilangan darah selain dari menstruasi, maka sumber perdarahan harus ditemukan dan segera dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.

Itulah beberapa cara mengatasi anemia pada remaja perempuan yang bisa dilakukan. Anemia defisiensi besi adalah hal yang umum pada remaja perempuan, dan mudah dideteksi dan diobati, jadi ibu tidak perlu khawatir. 

Ibu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk minta saran kesehatan dan pengobatan yang tepat bila remaja perempuan ibu mengalami gejala-gejala anemia. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga sebagai teman penolong untuk membantu menjaga kesehatan ibu dan keluarga.

Referensi:
Healthy Children. Diakses pada 2020. Anemia in Children and Teens: Parent FAQs.
Teens Health from Nemours. Diakses pada 2020. Anemia.
World Health Organization. Diakses pada 2020. Prevention of iron deficiency anaemia in adolescents
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Anemia.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan