3 Jenis Olahraga untuk Membantu Mengatasi Spondylosis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Oktober 2019
3 Jenis Olahraga untuk Membantu Mengatasi Spondylosis3 Jenis Olahraga untuk Membantu Mengatasi Spondylosis

Halodoc, Jakarta – Semakin bertambahnya usia, tulang belakang akan mengalami degenerasi, terutama pada taji tulang dan piringan antar tulang belakang. Istilah medis yang digunakan untuk menyebut kondisi ini adalah spondylosis. Proses pengobatan awal untuk spondylosis dapat berupa penurunan berat badan jika diperlukan, menjaga berat badan yang sehat, serta berolahraga.

Jenis olahraga yang direkomendasikan untuk pengidap spondylosis adalah berenang, berjalan, dan aerobik air, yang digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Latihan penguatan. Latihan ini dilakukan untuk memperkuat otot yang menyokong sendi, dengan melibatkan resistensi dengan penggunaan beban atau gelang karet.

  2. Latihan aerobik. Latihan ini dilakukan untuk memperkuat jantung dan sistem peredaran darah.

  3. Latihan range-of-motion. Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh.

Baca juga: Kenali Spondylosis, Penyakit yang Menyerang Tulang Belakang

Selain olahraga, ada juga beberapa perawatan non-obat lainnya untuk membantu atasi spondylosis, yaitu:

  • Pijat.

  • Akupunktur.

  • Kompres hangat atau dingin, dengan meletakan handuk berisi es atau kompres hangat pada sendi. Sebaiknya diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc terlebih dahulu tentang kombinasi kompres seperti apa yang paling tepat.

  • Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), yaitu menggunakan perangkat kecil yang menghasilkan denyut elektrik pada area yang mengalami spondylosis.

  • Suplemen gizi. 

Perlu diketahui bahwa tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan spondylosis secara total, karena kondisi ini terjadi secara degeneratif dan bagian dari proses penuaan. Beberapa perawatan untuk spondylosis tadi hanya bertujuan untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pengidap, agar bisa beraktivitas dengan lancar.

Selain itu, tingkat keparahan spondylosis yang dialami setiap pengidap bisa berbeda-beda. Jadi sebaiknya periksakan kondisi ke dokter jika mengalami kondisi ini, untuk menentukan jenis perawatan yang tepat. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jadi, pastikan sudah download aplikasinya, ya.

Baca juga: Sendi Sering Sakit, Coba Cek Gejala Arthritis

Gejala yang Ditimbulkan Spondylosis

Secara umum, spondylosis menimbulkan beberapa gejala berikut pada pengidapnya:

  • Kaku atau nyeri pada leher dan punggung, yang biasanya akan mereda saat berbaring.

  • Kelemahan atau mati rasa pada kaki atau tangan.

  • Nyeri pada bahu.

  • Sakit kepala.

Kemudian, berdasarkan letak tulang belakang yang terdampak, gejala-gejala yang muncul bisa bervariasi. Itulah sebabnya penyakit degenerasi tulang belakang ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Cervical

Jenis spondylosis yang terjadi hanya pada akar saraf tulang belakang. Variasi gejala yang mungkin terjadi adalah:

  • Rasa sakit yang dapat hilang dan muncul kembali.

  • Kaku pada bagian leher atau bahu.

  • Sakit di bagian belakang tulang tengkorak.

  • Rasa sakit yang menjalar hingga ke bahu dan lengan atas.

  • Lemah otot pada bagian bahu dan lengan atas.

  • Sensasi kesemutan dan geli.

2. Thoracic

Merupakan jenis spondylosis yang menyerang tulang belakang bagian atas. Jika mengalaminya, gejala-gejala yang mungkin dirasakan adalah:

  • Sensasi kaku di bagian tengah punggung.

  • Rasa sakit yang berpusat di bagian tengah dan atas punggung.

  • Sakit punggung ketika melakukan posisi tertentu, seperti membungkuk atau mencondongkan badan ke depan.

Baca juga: Kenali 4 Jenis Gangguan Sendi dan Tulang

3. Lumbar

Merupakan degenerasi tulang punggung yang terjadi pada tulang belakang bagian bawah atau lumbar spine. Spondylosis jenis ini dapat menyebabkan munculnya beberapa gejala, seperti:

  • Rasa sakit yang dapat muncul dan hilang.

  • Rasa sakit yang lebih sering muncul saat melakukan aktivitas.

  • Sensasi kaku yang terasa pada punggung bagian bawah.

  • Sensitivitas yang meningkat pada punggung bagian bawah.

  • Berkurangnya keseimbangan tubuh.

  • Kesulitan berjalan secara normal.

  • Mati rasa pada area punggung.

  • Pada beberapa kasus, dapat muncul gejala sulit buang air kecil atau besar.

Referensi:
North American Spine. Diakses pada 2019. Spondylosis.
EMedicineHealth. Diakses pada 2019. Spondylosis.
Medical News Today. Diakses pada 2019. Spondylosis: All you need to know.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan