6 Makanan untuk Bentuk Otot Tubuh

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Oktober 2018
6 Makanan untuk Bentuk Otot Tubuh6 Makanan untuk Bentuk Otot Tubuh

Halodoc, Jakarta – Agar bisa memamerkan perut six pack seperti Jonatan Christie, kamu enggak hanya perlu rajin berolahraga, tetapi mengonsumsi makanan bergizi juga penting sebagai asupan untuk mendukung pembentukan otot kamu. Bila berbicara mengenai asupan untuk otot, maka protein dikenal sebagai asupan terbaik. Protein memang bermanfaat untuk memperbaiki dan membangun massa otot. Namun, bentuk otot tubuh yang kekar tidak hanya bisa didapatkan dengan mengonsumsi protein saja. Sebab, Kamu juga perlu karbohidrat dan lemak untuk bentuk otot tubuh.

Nutrisi yang Penting untuk Otot Tubuh

Banyak orang mengira bila ingin mendapatkan otot tubuh yang besar, maka mereka harus mengonsumsi banyak protein. Namun, tahukah kamu bahwa tubuh hanya memerlukan protein sebanyak 10—35 persen dari total kalori? Mengonsumsi protein lebih dari jumlah tersebut tidak akan memberi pengaruh apa-apa terhadap pembentukan otot tubuh. Bahkan menurut sebuah penelitian, mengonsumsi protein terlalu banyak dari jumlah yang dibutuhkan tubuh tidak bermanfaat dan malah akan membahayakan tubuh.

Jadi, selain protein, kamu juga perlu asupan karbohidrat untuk bahan bakar kamu selama berolahraga. Berikut jenis makanan yang perlu kamu konsumsi bila ingin membentuk otot tubuh:

Telur

Kamu mungkin sudah pernah mendengar bahwa para binaragawan perlu mengonsumsi beberapa butir telur setiap harinya agar bisa mendapatkan otot yang besar. Nyatanya, telur memang merupakan sumber protein yang baik bagi tubuh. Kandungan protein telur bermanfaat untuk membantu pertumbuhan otot. Selain itu, telur juga mengandung asam amino leusina sebanyak 0,5 gram yang dapat menjadi sumber energi yang baik bagi otot. Leusina juga merupakan asam amino paling penting untuk pembentukan otot tubuh.

Namun, bila ingin mengonsumsi telur untuk membentuk otot tubuh, maka sebaiknya perbanyak makan putih telurnya saja. Hal itu karena kandungan protein yang tinggi terdapat dalam putih telur. Sedangkan kuning telur, mengandung kolesterol yang tinggi.

Dada Ayam

Dibanding daging sapi, dada ayam memiliki protein yang tinggi, tetapi rendah lemak. Dalam setiap 100 gram daging dada ayam, setidaknya terdapat 30 gram protein dengan lemak yang minimal. Namun demikian, kamu tetap disarankan untuk memilih daging ayam rendah lemak dan mengolahnya dengan cara direbus.

Daging Sapi

Bukan berarti daging sapi tidak baik untuk dikonsumsi selama program pembentukan otot tubuh, tapi pilihlah daging sapi yang tidak banyak mengandung lemak. Daging sapi juga kaya akan protein, serta mengandung asam amino esensial, vitamin B dan keratin yang dapat meningkatkan massa otot.

Susu Rendah Lemak

Mengandung protein berkualitas tinggi, karbohidrat, dan vitamin penting, seperti vitamin D, potasium dan kalsium, susu cokelat yang rendah lemak direkomendasikan untuk diminum setelah selesai berolahraga.

Kacang-kacangan

Saat membentuk otot tubuh, bukan berarti kamu enggak boleh nyemil. Namun, pilihlah makanan ringan yang sehat dan tidak bikin gemuk seperti kacang-kacangan. Ngemil kacang-kacangan enggak hanya sehat, tapi juga bisa membantumu membentuk otot tubuh, lho. Hal ini karena kacang mengandung protein, antioksidan, lemak sehat, dan juga serat.

Yoghurt

Selain kacang-kacangan, yoghurt juga bisa menjadi camilan ringan yang baik untuk bentuk otot tubuh. Enggak hanya kaya akan protein, yoghurt juga mengandung probiotik yang bermanfaat untuk meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus. Hal itu baik untuk kesehatan sistem pencernaan kamu. Probiotik juga mampu membantu sistem pencernaan untuk menyerap zat gizi dari makanan yang kamu konsumsi.

Nah, itulah beberapa jenis makanan yang bisa membantumu untuk mendapatkan tubuh yang kekar dan berotot. Kamu juga bisa bertanya seputar diet dan nutrisi kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Di Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter melalui Chat dan Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan