Advertisement

7 Gejala yang Dialami Ibu Hamil pada Trimester Ketiga

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   09 Desember 2025

Perubahan bentuk tubuh akan sangat terlihat pada trimester ketiga kehamilan. Selain itu, bumil juga harus mempersiapkan diri untuk persalinan.

7 Gejala yang Dialami Ibu Hamil pada Trimester Ketiga7 Gejala yang Dialami Ibu Hamil pada Trimester Ketiga

DAFTAR ISI


Semakin bertambah usia kehamilan, akan semakin banyak pula gejala yang dialami ibu hamil alias bumil.

Perubahan dan gejala biasanya akan sangat terasa pada saat trimester ketiga karena semakin dekat dengan waktu persalinan.

Maka dari itu, penting bagi calon ibu untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh selalu terjaga. 

Bumil harus menjaga kondisi tubuh dan janin yang sudah hampir sempurna dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi setiap hari.

Pasalnya, mereka masih akan mengalami beberapa perubahan pada tubuh dan akan merasakan beberapa kondisi sebagai dampak kehamilan pada trimester ini.

Ketahui perubahan yang biasa terjadi agar bumil tidak panik! 

Gejala yang Muncul pada Kehamilan Trimester Ketiga 

Pada trimester ketiga, bumil akan mengalami beberapa perubahan serta gejala. Perubahan yang terjadi meliputi kondisi tubuh, kesehatan, serta tanda-tanda menjelang persalinan.

Berikut beberapa gejala yang muncul pada trimester ketiga:

1. Kenaikan berat badan

Pertambahan berat badan ibu akan terlihat signifikan di trimester ini. Ini wajar karena bayi masih berkembang dan membuat perut ibu semakin besar.

Selain itu, ukuran plasenta, volume cairan ketuban, dan rahim yang bertambah, serta payudara yang membesar, menjadi alasan mengapa berat badan ibu meningkat.  

Pada trimester ketiga ini, disarankan untuk tak hanya makan banyak saja. Perhatikan  kandungan gizi yang terdapat dalam makanan karena makanan disalurkan ke janin.

Berat badan ibu yang memiliki IMT normal sebelum hamil, akan naik sekitar 11-16 kilogram dari berat badan semula.

2. Mengalami kontraksi

Jika perut ibu terasa sakit selama trimester ketiga ini, jangan panik. Gejala ini memang menyerupai tanda persalinan semakin dekat, tetapi tidak selalu begitu.

Walaupun gejalanya mirip, rasa sakit perut tersebut bisa saja adalah kontraksi palsu.

Cara membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi yang sesungguhnya adalah kontraksi palsu tidak sesakit kontraksi jelang melahirkan.

Kontraksi palsu bisa hilang dengan sendirinya jika ibu berhenti melakukan aktivitas atau mengubah posisi duduk atau tidur, tidak muncul secara rutin, serta waktu kontraksi tidak berlangsung lama. 

3. Sakit punggung

Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan hormon yang menyebabkan sendi di antara tulang-tulang panggul meregang.

Hal itu sebenarnya menguntungkan ibu, karena bayi akan lebih mudah dikeluarkan saat persalinan nanti. Namun, dampak peregangan sendi tersebut membuat ibu jadi sakit punggung.

4. Napas menjadi lebih pendek

Pada trimester ketiga, perkembangan janin yang semakin besar akan menekan diafragma, yaitu otot di bawah paru-paru yang membantu proses pengambilan udara, sehingga posisinya naik sekitar 4 sentimeter.

Rahim yang membesar dan ikut menekan juga menyebabkan kapasitas paru-paru berkurang. Kondisi inilah yang menyebabkan napas ibu menjadi lebih pendek dan sesak napas saat melakukan aktivitas yang berat.

5. Heartburn

Heartburn adalah kondisi yang sering dialami oleh ibu hamil pada trimester ketiga. Dada terasa panas dan seperti terbakar karena asam lambung yang naik ke kerongkongan.

Penyebab heartburn adalah adanya hormon kehamilan yang membuat otot esofagus bagian bawah, yang memisahkan kerongkongan dengan lambung, menjadi longgar, sehingga asam lambung bisa naik ke kerongkongan.

Selain itu, rahim yang membesar menekan perut dan mendorong asam lambung naik.

6. Beberapa bagian tubuh bengkak

Jangan kaget ketika melihat kaki, jari-jari tangan, dan pergelangan kaki jadi membengkak di periode terakhir kehamilan ini.

Kondisi tersebut bisa terjadi karena perut ibu yang membesar membuat pembuluh darah yang ada di sekitar rahim tertekan.

Akibatnya aliran darah terhambat dan menyebabkan penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh, sehingga bengkak.

7. Sering buang air kecil

Kondisi sering buang air kecil ini sebenarnya sudah dialami ibu ketika trimester pertama kehamilan.

Tapi pada trimester ketiga, kondisi tersebut muncul lagi, karena janin yang membesar dan posisinya yang bergerak ke arah panggul, membuat kandung kemih semakin tertekan, sehingga ibu jadi ingin buang air kecil.

Jika punya keluhan atau informasi lebih lanjut seputar kehamilan, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.

Gejala yang Perlu Diwaspadai saat Hamil

Meskipun kehamilan adalah proses alami, penting bagi setiap calon ibu untuk mengetahui dan mewaspadai tanda-tanda atau gejala tertentu yang mengindikasikan adanya masalah medis serius.

Mendeteksi gejala ini secara dini dan segera mencari bantuan medis dapat menjadi kunci untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin.

Beberapa gejala darurat dapat terjadi kapan saja selama kehamilan dan memerlukan penanganan medis segera:

1. Perdarahan vagina berat

Perdarahan ringan atau flek bisa saja normal, terutama pada awal kehamilan (spotting implantasi).

Namun, jika kamu mengalami perdarahan vagina yang banyak (melebihi darah menstruasi normal) atau disertai nyeri hebat, ini bisa menjadi tanda:

  • Keguguran (terutama pada trimester pertama dan awal trimester kedua).
  • Plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir) atau Solusio Plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim) pada trimester kedua atau ketiga.

2. Nyeri perut atau panggul yang hebat

Rasa tidak nyaman ringan atau kram perut sesekali adalah hal umum.

Akan tetapi, nyeri yang tajam, terus-menerus, atau parah di perut bagian bawah atau panggul adalah sinyal bahaya. Ini dapat mengindikasikan:

  • Kehamilan ektopik (terutama pada trimester pertama), yaitu kehamilan yang terjadi di luar rahim.
  • Apendisitis (radang usus buntu) atau kondisi obstetri darurat seperti Solusio Plasenta (pada trimester akhir).

3. Sakit kepala parah dan pandangan kabur

Sakit kepala ringan biasa terjadi, tetapi sakit kepala yang tiba-tiba dan sangat parah yang tidak membaik dengan obat pereda nyeri, seringkali disertai dengan gangguan visual (pandangan kabur, melihat bintik atau kilatan cahaya), adalah gejala klasik dari Pre-eklampsia.

Gejala yang Berkaitan dengan Pre-eklampsia dan Tekanan Darah Tingg

Pre-eklampsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine setelah minggu ke-20 kehamilan.

Gejala yang harus diwaspadai termasuk:

  • Pembengkakan mendadak (edema): Pembengkakan ringan pada kaki dan pergelangan tangan sering terjadi. Namun, jika terjadi pembengkakan mendadak dan signifikan pada wajah dan tangan, ini harus segera diperiksa.
  • Nyeri di bawah tulang rusuk kanan: Nyeri persisten di area perut kanan atas (kuadran kanan atas) sering dikaitkan dengan masalah hati yang terjadi akibat pre-eklampsia berat (sindrom HELLP).

Gejala yang Memengaruhi Pergerakan dan Cairan Janin

Pada trimester kedua dan ketiga, perhatian juga harus tertuju pada kondisi janin:

1. Penurunan atau tidak adanya gerakan janin

Setelah merasakan gerakan janin secara teratur (biasanya mulai trimester kedua), penurunan signifikan dalam jumlah tendangan atau gerakan, atau tidak adanya gerakan sama sekali selama beberapa jam, adalah kondisi darurat yang memerlukan evaluasi segera dari dokter.

2. Keluarnya cairan vagina secara tiba-tiba

Jika kamu merasakan semburan cairan hangat atau rembesan cairan yang berkelanjutan dari vagina, ini bisa menjadi tanda pecahnya kantung ketuban (ketuban pecah dini).

Cairan ketuban biasanya jernih atau berwarna sedikit kekuningan, dan kondisi ini meningkatkan risiko infeksi.

Gejala Lain yang Perlu Perhatian Khusus

Ada beberapa gejala lain yang juga perlu diperhatikan:

  • Demam tinggi: Suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius yang tidak turun. Demam dapat mengindikasikan infeksi, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi lainnya, yang dapat membahayakan kehamilan.
  • Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil: Ini adalah gejala umum dari ISK, yang jika tidak diobati dapat menyebabkan infeksi ginjal dan meningkatkan risiko persalinan prematur.
  • Muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum): Meskipun mual dan muntah umum terjadi, muntah yang sangat parah sehingga menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, atau ketidakmampuan untuk menahan makanan dan minuman memerlukan intervensi medis.

Jika kamu mengalami gejala di atas, jangan menunggu janji temu rutin berikutnya.

Segera hubungi dokter di Halodoc untuk memastikan kesehatanmu dan janin.

Itulah beberapa gejala yang sering muncul pada trimester ketiga kehamilan dan beberapa yang perlu diwaspadai.

Kamu juga bisa hubungi dokter di Halodoc dengan klik banner di bawah ini!

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. 3rd trimester pregnancy: What to expect. 
Johns Hopkins Health. Diakses pada 2025. The Third Trimester.