8 Cara Atasi Hipotensi saat Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Desember 2018
8 Cara Atasi Hipotensi saat Hamil8 Cara Atasi Hipotensi saat Hamil

Halodoc, Jakarta - Gangguan hipotensi atau tekanan darah rendah bisa menyerang wanita yang sedang dalam masa kehamilan. Hal ini terjadi karena pengaruh dari hormon kehamilan. Hipotensi biasanya akan dialami pada usia kehamilan trimester kedua dan akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Walaupun begitu, gangguan kehamilan ini tidak boleh diabaikan.

Hipotensi ditandai dengan adanya gejala ringan seperti sakit kepala, pusing, mata berkunang-kunang, dan badan menjadi lemas. Bahkan dalam beberapa kasus, hipotensi dapat menyebabkan ibu hamil terjatuh saat bangkit dari posisi duduk atau berbaring. Mengingat gangguan kesehatan yang muncul dari hipotensi tersebut, maka dibutuhkan asupan nutrisi yang tinggi untuk mencegahnya. Berikut ini beberapa jenis bahan makanan yang dapat mengatasi hipotensi pada ibu hamil.

Biasanya, tekanan darah kamu akan kembali normal ketika ibu hamil memasuki trimester ketiga kehamilan. Perawatan tekanan darah rendah selama kehamilan sebenarnya tergantung pada riwayat penyakit serta kondisi kesehatan. Namun, ibu dapat mencoba beberapa langkah-langkah sederhana ini untuk mengatasi hipotensi saat kehamilan:

  1. Cobalah berbaring ke arah sisi kiri, karena posisi tersebut dapat membantu meningkatkan aliran darah ke jantung.

  2. Hindari beberapa gerakan tiba-tiba, terutama ketika berdiri dari posisi duduk.

  3. Hindari berdiri untuk jangka waktu yang lama.

  4. Gunakan support stockings atau stoking kompresi.

  5. Hindari minuman berkafein atau minuman beralkohol

  6. Mengonsumsi makanan kecil beberapa kali sehari, bukan tiga kali makan besar.

  7. Berolahraga secara teratur karena dapat mempertajam refleks dan membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran normal. Diskusikan dengan dokter mengenai olahraga yang dapat kamu lakukan saat hamil.

  8. Minum banyak cairan. Seorang wanita hamil harus minum lebih banyak air dari jumlah yang disarankan pada orang lain. Biasanya, ibu hamil akan disarankan minum air antara tiga liter hingga 1 galon air sehari.

Penyebab Hipotensi saat Hamil

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat memengaruhi tekanan darah wanita. Apabila kamu sedang hamil, kebutuhan pasokan darah menjadi meningkat, karena janin juga harus dialiri darah. Nah, hal ini yang menimbulkan tensi rendah saat hamil.

Alasan itu lah yang menjadi penyebab utama tekanan darah atau hipotensi pada sebagian besar wanita hamil. Namun, ada juga penyebab lain, termasuk memiliki anak kembar, riwayat medis hipotensi, atau penyakit medis seperti dehidrasi, penyakit jantung tertentu, dan anemia.

Selain itu, faktor-faktor seperti kekurangan vitamin B12 atau asam folat, serta berbaring di tempat tidur untuk jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Bahkan, penggunaan epidural juga sering kali menyebabkan penurunan tekanan darah saat hamil.

Selama kehamilan, tekanan darah normal adalah tanda kesehatan ibu dan janin. Dokter akan menggunakan skala angka untuk membantu mendiagnosis penyebab atau kemungkinan komplikasi dari tensi rendah saat hamil.

Menurut American Heart Association, tekanan darah dikatakan sehat atau normal ketika menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHG. Sementara itu, dokter juga biasanya akan mendiagnosis seseorang mengalami tekanan darah jika setelah pemeriksaan tekanan darah pengidap menunjukkan angka 90/60 mmHG.

Apabila kamu mengalami gejala hipotensi atau mengetahui tekanan darah kamu rendah, sebaiknya segera lakukan tanya jawab dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

Baca juga: