Abses Gigi Dapat Sembuh dengan Sendirinya, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Agustus 2019
Abses Gigi Dapat Sembuh dengan Sendirinya, Benarkah?Abses Gigi Dapat Sembuh dengan Sendirinya, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Pernah merasakan ada benjolan di dekat gigi pada bagian gigi manapun? Jika iya, bisa jadi kamu tengah mengidap abses gigi. Abses gigi sendiri merupakan benjolan yang berisi nanah yang muncul akibat adanya infeksi bakteri. Berdasarkan kemunculannya, abses gigi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Abses periodontal, yaitu abses yang terdapat pada struktur jaringan tulang penunjang di sekitar gigi.

  2. Abses periapikal, yaitu abses yang terbentuk pada akar gigi.

  3. Abses gingival, yaitu abses yang terjadi pada jaringan gusi saja, abses yang terjadi tidak berdampak pada gigi atau gusi.

Abses gigi merupakan salah satu kondisi yang membutuhkan penanganan dokter. Karena jika gejala yang muncul dibiarkan begitu saja, jaringan tulang pada gigi bisa rusak.

Baca juga: Begini 5 Pengobatan Dari Abses Gigi

Abses Gigi Dapat Sembuh dengan Sendirinya, Benarkah?

Abses gigi tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Penanganan medis sangat dibutuhkan untuk membasmi kuman pada abses, mengeringkan nanah di dalamnya, hingga mencabut gigi yang mengalami infeksi. Nanah umumnya berwarna kekuningan, kehijauan, atau kecokelatan, dan memiliki bau yang sangat menyengat. Nanah sendiri merupakan cairan kental yang mengandung bakteri, serta jaringan atau sel-sel mati. 

Gejala yang Muncul Ketika Mengidap Abses Gigi

Nyeri berdenyut dan terasa sangat menyakitkan merupakan gejala utama yang terjadi pada pengidap abses gigi. Rasa sakit yang dirasakan bahkan dapat bertambah parah pada malam hari, dan terasa menjalar hingga rahang, telinga, dan leher. Selain itu, beberapa gejala yang perlu kamu perhatikan, meliputi:

  • Mulut terasa anyir;

  • Sensitif pada gigi, apalagi jika kamu mengonsumsi minuman dan makanan yang panas atau dingin.

  • Nanah yang muncul pada area nyeri;

  • Bau mulut;

  • Mengalami bengkak pada wajah, pipi, atau leher;

  • Gusi mengalami pembengkakan dan terasa lunak.

Baca juga: Kenalan dengan Abses Gigi pada Anak

Kamu bisa saja mengalami demam ketika infeksi sudah menjalar pada bagian tubuh lainnya. Abses gigi yang parah bahkan akan membuat kamu menjadi sulit untuk membuka mulut. Kondisi ini otomatis akan mengganggu aktivitas makan dan berbicara. Jika gejala muncul, kamu bisa langsung diskusikan dengan dokter ahli pada aplikasi Halodoc untuk mengetahui langkah penanganan selanjutnya yang harus kamu lakukan.

Baca juga: Gejala Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai

Abses Gigi Dapat Dicegah dengan Beberapa Langkah Ini

Bakteri yang hidup pada plak lah yang menginfeksi gusi dan menyebabkan gusi meradang dan mengakibatkan ligamen gusi terlepas dari pangkat gusi. Kondisi ini akan membuat lubang kecil, sehingga sulit dibersihkan. Semakin banyak sisa makanan yang menumpuk, maka akan semakin banyak pula bakteri dalam lubang tersebut. Hal ini lah yang mengakibatkan abses gigi bisa terjadi. Beberapa langkah yang dapat kamu lakukan guna mencegah terjadinya abses gigi, antara lain:

  • Jangan mengonsumsi makanan atau minuman panas, dingin, tinggi kandungan gula, atau terlalu asam.

  • Pada area yang mengalami nyeri, hindari membersihkan area tersebut dengan benang gigi.

  • Sikat gigi secara perlahan, dengan bulu sikat yang lembut dan dengan gerakan memutar.

  • Ketika salah satu bagian gigi sakit, gunakan bagian lain pada sisi mulut agar tidak terlalu sakit.

Selain kondisi mulut yang kotor dan dipenuhi dengan banyak bakteri, abses gigi dapat terjadi setelah kamu melakukan prosedur medis pada gigi dan mulut. Untuk mencegah terjadinya kondisi ini, sebaiknya kamu melakukan pemeriksaan sebanyak dua kali dalam setahun untuk mencegah terjadinya penyakit pada gigi dan gusi. 

Referensi:
NHS Choice UK (2019). Dental abscess. 
Patient (2019). Dental abscess. 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan